Nyuri Burung, Pemuda Ciliwung, Lumajang, Nangis Saat Dibawa Polisi

Penulis : lumajangsatu.com -
Nyuri Burung, Pemuda Ciliwung, Lumajang, Nangis Saat Dibawa Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Andre, anak belasan Tahun warga jalan Ciliwung, Kelurahan Jogayudan yang masih duduk di bangku SMP, harus berurusan dengan aparat kepolisian Polsek Kota. Pasalnya, Andre kedapatan mencuri burung milik AKP Abdul Latif, di rumahnya jalan Lawu, Pulosari, Citrodiwangsan, Lumajang.

Menurut AKP Abdul Latif, tertangkapnya pelaku berawal ketika dirinya lepas dinas dari Polres Lumajang. Sesampai dirumahnya, ia langsung masuk, saat itulah pelaku dan empat rekannya mencuri burung yang ditempatkan diteras rumah. "Saya diberitahu anak buah saya, kalau burungnya ada yang mencuri, saat datang ke TKP ia melihat burungnya serta pelaku yang sudah diamankan oleh warga," Ujarnya.

Tersangka bersama teman-temannya nampaknya sudah merencanakan sejak lama. Sebab, beberapa kali warga sekitar sering melihat pelaku dan komplotannya mondar mandir sekitar rumah, dan sempat memanjat pagar. Namun beruntung, pelaku behasil menghilang saat akan ditangkap. "Nampaknya sudah direncanakan," Terangnya.

Bahkan, dirinya bukan kali ini saja kehilangan burung kesayangannya. Tercatat, sudah empat kali ia kehilangan burung. "Burung yang hendak dicuri harganya 300-an dan dapat dari Bondowoso," jelasnya.

Sementara itu, AKP Eki Mufaqih, Kapolsek Kota menyatakan, polisi baru mengamankan satu tersangka. Sedangkan tersangka lainnya, yakni Made, subhi, rizal dan kipli,yang juga warga jalan Ciliwung, masih belum ditangkap. "Kita masih melakukan pengejaran pada tersangka lainnya, yang rata-rata masih dibawah umur," Terang Kapolsek

Korban yang masih dibawah umur saat dibawa dari TKP langsung menangis, dan meminta gar tidak dibawa kakantor Polisi. Tersangka mengaku tidak mencuri, hanya ikut teman-temannya saja. "Bukan saya pakde, saya cuma ikut saja," Teriaknya sambil ketakutan.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).