Dishub Lumajang

Puluhan Pengendara di Lumajang Terekam CCTV Langgar Lalulintas

Penulis : lumajangsatu.com -
Puluhan Pengendara di Lumajang Terekam CCTV Langgar Lalulintas
Petugas CCROOM Dishub Lumajang terus memantau lalulintas melalui CCTV

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Perhubungan Lumajang mulai tahun 2016-2017 telah memasang 7 Area Traffic Control System (ATCS) disejumpah persimpangan. Pada tahun 2018, Dishub juga telah menambah 3 ATCS untuk mendukung program smart city.

Melalui ATCS tersebut, Dishub bisa mengontrol lalulintas di sejumlah titik. Bahkan, pelanggaran lalulintas akan terekam secara jelas, baik pengemudi hingga plat nomornya.

Greta AY, operator CCROOM Dishub Lumajang menyatakan setiap hari ada sekitar 20 pelanggar lalulintas yang terekam CCTV. Rata-rata pelanggaran meliputi tidak memakai helm dan menerobos lampu merah.

"Selama jam kerja kita catat nomor kendaraan yang melanggar mas. Rata-rata tidak pakai helm dan menerobos lampu merah," ujar Greta, Selasa (15/01/2019).

Sugeng Priyono, Kadishub Lumajang menyatakan keberadaan CCTV juga sangat penting untuk memantau kondisi macet. Jika sudah ada lokasi macet maka petugas dengan cepat menuju lokasi untuk melakukan pengaturan.

"Sangat berguna untuk memantau kemacetan lalulintas dan bisa juga merekam aksi kejahatan jalanan," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).