DPD NasDem Lumajang

Diserbu untuk Foto Bareng, Ferlyanto Kewalahan

Penulis : lumajangsatu.com -
Diserbu untuk Foto Bareng, Ferlyanto Kewalahan
Penampakan emak-emak berebut photo dengan Caleg DPR RI Dapil Lumajang-Jember, Ferlyanto (Foto by:Indana)

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Kedatangan Ferly menemui kelompok tani di Desa Klanting langsung diserbu kalangan emak-emak yang rela turun dari kendaraan demi berselfie. Meski harus berdesak-desakan, ibu-ibu itu tak memperdulikan.

Bahkan, dengan keringat bercucuran yang hampir merusak makeup di wajahnya, emak-emak itu tetap berusaha berada di dekat Ferly agar bisa berswafoto

"Yang penting saya bisa foto dulu," celetuk salah satu emak-emak saat berebut selfie.

Bahkan, teriakan keluar dari bibir emak-emak yang rata-rata berlipstik merah terus bersahutan.

"Gantian dong. Ayo yang sudah mundur biar yang lain juga kebagian," teriak emak-emak.

Adanya ajak selfie itu, Ferlyanto terlihat kewalahan tetapi terus melayani emak-emak yang bergantian mengabadikan momen swafoto. Serbuan emak-emak itu membuat Dia tampak hanya melemparkan senyum meski keringat terus menetes dari kepalanya.

"Sungguh luar biasa, excited sekali mereka" kata Ferly dengan tersenyum.(Ind/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).