Perhutani Janji Identifikasi Penyebab Kebakaran Hutan Gunung Lemongan

Penulis : lumajangsatu.com -
Perhutani Janji Identifikasi Penyebab Kebakaran Hutan Gunung Lemongan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Usai menemui dan menampung aspirasi dan masukan dari para aktivis lingkungan, Perhutani KPH Probolinggo berjanji untuk melakukan investigasi pada kebakaran Hutan dilereng Gunung lemongan. Pasalnya, perhutani disebut sebagai pihak yang membakar hutan dan mengakibatkan pada matinya ribuan pohon yang ditanam para aktivis lingkungan di Lumajang.

Ratmanto Trimahono, Administratur Perhutani KPH Probolinggo menyatakan, pihak perhutani tidak memerintahkan ada pembakaran dilahan yang saat ini ditebang. Perhutani hanya menebang dan membersihkan area dari tanaman semak belukar. Pihaknya juga tidak mengetahui bahwa diarea petak 19 C yang ditebang tersebut ada tanaman dari Laskar Hijau.

"Kami berjanji jika ada oknum dari perhutani yang sengaja membakar maka kita akan tindak sesuai dengan kesalahannya," Terangnya kepada sejumlah wartawan dara para pendemo, Senin (07/10/2013).

Namun, pihak Perhutani masih perlu melakukan identifikasi dan klarifikasi apakah ada oknum perhutani yang terlibat dalam pembakaran atau ada pihak-pihak lain yang melakukan, karena lahan perhutani penuh dengan berbagai kepentingan dari berbagai pihak. Proses identifikasi membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua minggu, namun Perhutani tidak bisa menjamin bisa menangkap para pelaku pembakaran jika memang ada. "Paling lama seminggu namun kita tidak menjamin bisa menangkap para pelaku," Terangnya.

Lanjut dia, perhutani juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengendalian pada bencana kebakaran yang terjadi setiap tahun di lereng Lemongan. "kami juga memiliki tanggung jawab pada pengendalian dan pemadaman kebakaran hutan," Jelasnya.

Perhutani juga akan melakukan penanaman pada area lahan hutan produksi dan hutan lindung di area petak 12. Namun, dalam sejarahnya di petak 12 yang masuk dalam hutan lindung adalah padang savana. Sehingga perhutani dalam melakukan penanaman akan melakukan secara alami, atau melakukan rekayasa penanaman jika dimungkinkan. "Penanaman bisa dipasrahkan secara alami atau melalui rekayasa penanaman," Tambahnya.

Perhutani juga mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Laskar hijau dan para Pecinta Alam yang ikut melakukan penanaman. Meski demikian, dari jenis pohon yang tanam hanya bambu saja yang dianggap paling tepat. "Hanya bambu yang paling tepat, kalau tanaman buah meskipun hidup namun tidak akan ada manfaatnya," Jelasnya.

Yang paling penting dalam pelestarian di petak 12 tersebut adalah deteksi dan pengendalian serta pemadaman pada kebakaran. Pemahaman pada masyarakat juga sangat penting agar tidak melakukan pembakaran lahan. "Untuk pecinta Alam yang mendaki agar tidak melakukan aktifitas yang bisa menimbulkan kebakaran," Pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Diperkirakan Sudah 91,80 Persen

Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang

Lumajang - Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur terus mempercepat proses pembangunan Dam Boreng. "Secara keseluruhan kegiatan dari rencana kumulatif 91,80 persen realisasi sampai dengan 15 Desember 2024 86,12% jadi ada keterlambatan sekitar 5%," ungkap Annas Wibowo PPK Pekerjaan Rehabilitasi Dam Boreng dari Dinas PU SDA Prov. Jatim saat dikonfirmasi, Kamis (19/12/2024).

Berbagai lomba

Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

Lumajang - Kampus STKIP PGRI LUMAJANG dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-39, STKIP PGRI Lumajang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang salah satunya adalah rangkaian perlombaan yang di ikuti oleh Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, selain itu juga ada salah satu lomba yang di ikuti oleh peserta SMA, SMK, MA sederajat. Ketua panitia Bapak Moch. Fauzi, S.Pd., M.Pd. mengungkap kan bahwa "Dies Natalis ke-39 tahun 2024 ini di konsep menjadi 2 (dua skema kegiatan/perlombaan) yakni skema kegiatan Internal dan Eksternal. Skema kegiatan Internal meliputi 1) Lomba Bazar 2) Lomba Jingle Dance 3) Lomba Memasak 4) Fashion Show 5) Duta Kampus.