5 korban alami luka-luka

Tabrakan Maut di Probolinggo Sebabkan 6 Orang Tewas asal Sukodono

Penulis : lumajangsatu.com -
Tabrakan Maut di Probolinggo Sebabkan 6 Orang Tewas asal Sukodono
Warga berkumpul untuk menolong korban kecelakaan maut Panther Seruduk Dum Truk parkir. ( foto netizen)

Probolinggo (lumajangsatu.com) - Kecelakaan maut mobil Panther seruduk Dum Truk parkir dibahu jalan Di Kecamatan Pajarakan - Probolinggo. Korban yang meninggal berasal dari Kabupaten Lumajang.

Data yang berhasil dihimpun tim lumajangsatu.com, Enam korban meninggal H Samsi (45) sopir Isuzu Panther asal Dusun Duren, Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono. Kemudian 5 penumpangnya, Asnani (50). M Edi Putra (21), Uswatun, (43) Anggi (7) dan Dinda (6).

Sementara korban luka berat adalah Wiwik (33), Sinta (6) dan Alvian (8). Untuk korban luka ringan adalah Siti Hamsa (60)  dan Mariyam. Para korban dibawa dan dirawat di RSUD Waluyo Hadi, Kraksan.

Diberitakan sebelumnya,Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Desa Karang Geger Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (23/3/2019). Sebuah Mobil Panther Nopol N 1037 YD yang sedang rombongan menabrak Dump Truk Nopol DK 3860 DN.

Informasi berhasil dihimpun dari warga dan petugas Satlantas Polres Probolinggo, Mobil dikendarai orang asal Lumajang berjumlah 10 orang terdiri dari 2 laki-laki, 4 perempuan dan 4 anak kecil.

"Ada 6 orang yang meninggal," kata Kanit Laka Lantas Polres Probilinggo, Iptu Nyoman Harayasa.

Menurut keterangan saksi dan aparat kepolisian, Panther melanju dengan kecepatan sedang dan menabrak Dumprik yang sedang parkir dibahu jalan.

"Kita belum mengetahui apa penyebabnya, kita selidiki dulu ya," ungkapnya.

Kondisi Panther bagian depan ringsek sejumlah penumpangnya tergeletak didalam. Sedangan Dum Truk mengalami roda belakang lepas.

Akibat dari kecelakaan maut, Jalur Pantura Probolinggo- Situbondo macet. (ls/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).