Kekerasan Anak
DPP HMPI Bereaksi Atas Kasus Bullying Audrey
Lumajang (lumajangsatu.com) - Fadhly Azhar, Kabid Keagamaan DPP Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) di tengah aktivitasnya dalam Advokasi Pendampingan Akreditasi Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren, bereaksi keras atas kejadian pengeroyokan Audrey yang dilakukan oleh beberapa anak SMA.
Fadhly yang juga aktif di GNKRI (Gerakan Nasionalis Kebangsaan Rakyat Indonesia) mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah bentuk gagalnya pembentukan karakter. "Terjadinya tindakan anarkisme yang inferior di kalangan anak muda disebabkan karena tidak tuntasnya kesadaran pembentukan karakter dalam menciptkan kohesi sosial di kalangan anak SMA sebagai generasi milenial," ujar Fadhly.
Saat ini, satu-satunya lembaga pendidikan yang sukses dalam pembentukan karakter sekaligus juga bersamaan sebagai lembaga sosial-kemasyarakatan adalah Pesantren. Maka, Fadhly menyimpulkan bahwa perlu disegerakan pengesahan UU Pesantren tahun ini sebagai lembaga pendidikan yang distimhtif dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Di tempat yang berbeda, Dyah Arum Sari, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPP HMPI menyatakan bahwa perlu ada penanganan khusus untuk memahami kenapa pelaku memperlakukan korban seperti itu.
Dyah menganalisa bahwa kejadian pengeroyokan antar anak SMU ini merupakan dampak banalitas pergaulan anak muda yang inferior hingga diperkuat oleh arketipe gadget secara di bawah alam sadar.(Red)
Editor : Redaksi