Pemilu Lumajang

Innalillah, Anggota Linmas Kaliuling Meninggal Usai Jaga Kotak Suara

Penulis : lumajangsatu.com -
Innalillah, Anggota Linmas Kaliuling Meninggal Usai Jaga Kotak Suara
Sukri, Anggota Linmas Desa Kaliuling saat mengeluh sakit usai jaga kotak suara

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabar duka kembali datang dari anggota Linmas Desa Kaliuling Kecamatan Tempursari meninggal dunia (19/04). Sukri, anggota Linmas yang bertugas menjaga kotak suara meninggal dunia dua jam setelah seleasi menjaga kotak suara di Desa.

"Iya benar mas, informasi dari teman-teman ada anggota Linmas Kaliuling yang meninggal dunia," ujar Imam Muzani, salah seorang penyelenggara pemilu Tempursari, Sabtu (20/04/2019).

Bahkan, yang sangat mengharukan pak Sukri tidak mau melepas pakaian Linmasnya, karena menjadi kebanggaan. Hingga akhirnya Sukri meninggal dunia dirumahnya dua jam setelah selesai menjaga kotak suara .

"Pak Sukri tidak mau melepas pakaian Linmasnya. Beliau meninggal dirumah sekitar dua jam setelah selesai melakukan tugasnya menjaga kotak surat suara," tuturnya.

Sebagai penyelenggaran, Imam dan teman-temannya sangat berduka. Sebab, para penyelenggaran berjuang bersama dalam mensuskeskan penyelenggaraan pemilu 2019.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.