Pelaku Pembunuhan di Jembatan JLS, Sudah Dalam Pengawasan Polisi

Penulis : lumajangsatu.com -
Pelaku Pembunuhan di Jembatan JLS, Sudah Dalam Pengawasan Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tim Reskrim Polres Lumajang masih terus memburu pelaku pembunuhan yang menimpa Usman (17), Warga Dusun Rekesen, Desa Pandanarum, Kecmtan Tempeh dijembatan JLS barat, Desa Selok Anyar beberpa waktu lalu. Polisi sudah mengidentifakasi pelaku dan tinggal menunggu waktu untuk menangkap saja.

"Kita sudah mengumpulkan data-data dari sejumlah saksi-saki yang mengetahui kejadian tersebut, tinggal tunggu waktu saja untuk menangkap pelaku," Ujar AKBP Singgamata SIK, kapolres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (18/10/2013).

Menurutnya, sejumlah saksi yang diduga mengetahui kejadian tersebut sudah dimintai keterangan. Orang-orang yang diduga menjadi pelaku, saat ini juga telah dalam pengawasan kepolisian. "Itu kan pembunuhan ditempat terbuka, jadi agak sedikit mudah untuk mencari pelaku," Terangnya.

Ditanya soal motif pembunuhan, Kapolres belum mengetahuinya. Sebab, pelaku pembunuhan belum ditangkap. Jika pelaku telah ditangkap nantinya akan dikatahui motif dari penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dengan luka tusukan didadanya. "Motifnya belum kita ketahui, kemungkian berlatar asmara itu mungkin saja terjadi," Pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).