Takmir Masjid Ar-Raudhoh

Abdul Khayyi : Tidak Harus Nunggu Tua Untuk Memakmurkan Masjid

Penulis : lumajangsatu.com -
Abdul Khayyi : Tidak Harus Nunggu Tua Untuk Memakmurkan Masjid
Abdul Khayyi M.Pd, Sekretaris Takmir Masjid Ar-Raudhoh Labruk Kidul

Lumajang (lumajangsatu.com) - Abdul Khayyi M.Pd, pemuda Labruk Kidul Kecamatan Sumbersuko mengabdi untuk memakmurkan masjid Ar-Raudhoh dengan jadi takmir. Tidak banyak anak muda yang merelakan waktunya untuk memakmurkan rumah Allah dengan mengurus kegiatan-kegitan di masjid.

Kata Khayyi, untuk menjadi pengurus dan memakurkan masjid itu bukan terkait masalah muda atau tua. Namun, dari niat hati untuk bisa memakmurkan masjid. Siapapun bisa dan mampu untuk mengelola dan memakmurkan masjid.

"Kembali lagi tergantung dari niat kita. Karena semua itu bermodal dengan li'i'la likalimatillah, semata mata mengharap ridho Allah SWT," jelas lulusan S2 Institut Agama islam Al Khazini Buduran Sidoarjo itu.

Memakmurkan masjid bertujuan bagaimana masjid bisa semakin banyak Jama'ahnya. Oleh karena itu, takmir harus banyak menggandeng anak muda agar menggelar kegiatan keagamaan di masjid, sehingga masjid tidak pernah sepi dari kegiatan keagamaan masyarakat.

Soal waktu, memang menjadi tantangan tersendiri agar kegiatan di masjid tetap jalan, namun tidak mengganggu aktifitas lain. "Kalau kita tidak meluangkan waktu untuk ke masjid, maka sampai matipun kita tidak akan punya waktu." jelasnya.

Yang paling rawan mengurus masjid adalah mengelola keuangan masjid. Sebab, tidak ada yang mengawasi keluar masuknya uang, hanya ketaqwaan saja yang akan jadi filter agar tidak tergiur mengambil yang bukan haknya.

"Kita harus benar-benar menjaga dan terbuka secara administrasi terkait dengan laporan ke uangan, setiap hasil shodaqoh jama'ah disetiap jumat langsung kami masukkan ke rekening masjid karena lebih jelas dan aman," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.

Diringkus Polres Lumajang

Pelaku Judi Online di Lumajang Mulai Karyawan Swasta Hingga Mahasiswa

Lumajang - Satreskrim Polres Lumajang terus melakukan pemberantasan aktivitas perjudian, baik itu judi online atau judi konvensional. Terbaru, Polres Lumajang mengamankan 10 orang tersangka yang terlibat dalam praktik judi online (judol). Penangkapan pelaku judi online ini merupakan bagian dari program Asta Cita, sebuah instruksi langsung dari Presiden RI untuk memberantas aktivitas ilegal yang meresahkan masyarakat.

Berikan Kepercayaan Bagi Pelanggan

6 Pasar Tradisional Lumajang Dapat Penghargaan Kategori Tertib Ukur dari Kemendag RI

Lumajang - Kabupaten Lumajang kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih Piagam Penghargaan Perlindungan Konsumen kategori Pasar Tertib Ukur 2023. Penghargaan ini diberikan oleh Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti Widya Putri kepada Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Lumajang, Muhammad Ridha yang mewakili Pj. Bupati Lumajang. Prosesi penghargaan berlangsung di Hotel Fugo, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 18 November 2024 kemarin.