Lumajang(lumajangsatu.com)- Insiden tidak lazim terjadi saat upacara peringatan hari Sumpah Pemuda di halaman Alun-alun kota Lumajang,Selasa(28/10/2014). Pasalnya, pasukan pengibar bendera (paskibra) tidak sempurna mengibarkan bendera sampai puncak tiang bendera. Akibatnya, kejadian itu menjadi rasa-rasan peserta upacara karena benderanya bergibar setengah tiang. Kasak-kasuk para awak media dan anggota Satintelkam Kodim 0821 dan Polres Lumajang serta undangan didengar oleh Dandim Letkol Inf Akhyari. Akhirnya usai doa penutup Upacara, Dandim memerintah anggota untuk menyuruh Paskibra menaikan bendera.
Indeks Berita
Aksi Peringati Sumpah Pemuda, PMII Sebut Penambang Pasir Ilegal Penjajah Masa Kini
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi teatrikal di perempatan Adipura Lumajang, Selasa (28/10/2014). Aksi tersebut untuk memperingati sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober.
Demo Sumpah Pemuda, PMII Pertanyakan Keberadaan Bupati Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Peringatai hari sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi teatrikal di perempatan Adipura, Selasa (28/10/2014). Dalam orasinya, para mahasiswa menyebut bahwa pemuda merupakan tonggak pembangunan dan harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Muhammad Hariyadi, ketua PC PMII Lumajang menyebutkan bahwa di Lumajang memang ada bupatinya. Namun, hingga detik ini para mahasiswa tidak pernah ditemuai oleh bupati Lumajang Sjahrazad Masdar.
Kebakaran Hutan Pinus Gunung Semeru, Ancam Permukiman Warga
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan hektar hutan pinus di lereng gunung semeru Desa Oro Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Lumajang kembali terbakar. Nahasnya kebakaran hutan pinus ini telah mencapai kejauhan 2 kilo meter dari permukiman warga, Selasa (28/10/2014). Menurut Munjari, Salah satu Relawan Laskar Semeru mengatakan, kebakaran ini telah menimpa hutan pinus sejak Senin kemarin, dan sampai saat ini kobaran api masih belum bisa dipadamkan. "Kami bersama BPBD dan Perhutani terus melakukan pemadaman mas, dan apinya terus membesar," ungkap Munjari pada sejumlah wartawan. Selain keringnya tangkai pohon pinus dan hembusan angin kencang membuat kobaran api di lereng gunung tertinggi di pulau jawa ini semakin menjadi-jadi. Sementara penyebab kebakaran masih belum diketahui secara pasti. "Untuk penyebab kebakarannya masih belum kita ketahui mas, sebab kebakaran ini berasal dari kamar A," tambahnya. Sementara sebagian warga setempat mengantisipasi kebakaran terus menjalar ke permukiman dengan mencangkul perbatasan dari permukiman ke sekitar lokasi kebakaran. "Warga mencangkul perbatasan antara hutan dengan permukiman mas, agar api tidak menjalar kepermukiman warga," Imbuhnya. Karena sulitnnya medan, serta keterbatasan tenaga dan peralatan sampai sore ini, api masih belum bisa dipadamkan. Warga berharap api bisa segera dipadamkan agar tidak terus menjalar ke permukiman warga. (Mad/red)
Dianggap Pungli, SMP N 1 Kunir Akhirnya Hentikan Proyek Air Galon Setiap Kelas
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kisruh proyek pengadaan air galon di SMP N 1 Kunir pada masing-masing kelas mulai mendapatkan tanggapan. Setelah di sidak oleh Komisi D DPRD Lumajang dan dinyatakan sebagai pungutan liar (pungli), pihak sekolah akhirnya menghentikan tarikan tersebut. "Saya mendapat surat dari sekolah bernomor 005/206/427.34.598/2014 dari pihak sekolah yang intinya menghentikan tarikan Rp. 500 untuk pembelian air galon," ujar Dwi Wismo Wardono salah seorang wali murid SMP N 1 Kunir. Dalam surat itu ditulis, berdasarkan hasil rapat Dewan guru, Karyawan dan komite sekolah tanggal 24 Oktober 2014 tentang pengadaan air galon disetiap kelas, maka sejak hari Senin 27 Oktober 2014 dihentikan. Oleh karena itu, dalam pembiasaan hidup sehat maka putra-putri bapak/ibu diharapkan membawa air minum (air putih) sendiri dari rumah. "Saya menyambut baik langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah karena itu membebani," terang Dwi. Lebih lanjut ia menjelaskan, jika tarikan-tarikan itu tetap dilakukan meskipun nominalnya hanya Rp. 500, maka slogan sekolah gratis tidak akan terwujud. Padahal, pemerintah memiliki program wajib belajar 9 tahun secara gratis. Sementara itu, Suginato SH Ketua Komisi D DPRD Lumajang menyatakan bahwa bukan hanya SMP N 1 Kunir saja yang menghentikan proyek air galon tersebut. Namun, semua sekolah yang melakukan kegiatan hal yang sama, juga harus menghentikan proyek air galon itu. "Yang jelas kita akan panggil semua sekolah yang memiliki proyek air galon dan kita minta sekolah segera putus kontrak dengan pihak ketiga yang menyediakan air galon," terangnya.(Yd/red)
Tebang Pohon Kamboja Kuburan, Kades Kabuaran di Demo Warga
Lumajang(lumajangsatu.com)- Belasan Warga Desa Kabuaran Kecamatan Kunir, senin siang (27/10/2014). memadati pemakaman desa setempat yang berada di Dusun Kedungrejo Desa Kabuaran. Kedatangan warga ini tak lain untuk menghentikan penebangan pohon kamboja di tengah makaman desa setempat, yang diduga ditengarai dilakukan oleh Kepala Desa setempat yakni solikin. Menurut Zainal, penjaga pemakaman mengatakan, tindakan Kepala Desanya ini telah melukai hati warganya, yang tanpa musyawarah terlebih dahulu, tiba-tiba menjual pohon kamboja. "Yang kita sesalkan kenapa tidak musyawarah terlebih dulu," ungkapnya. Lebih lanjut ia mengatakan, selain tidak musyawarah terlebih dahulu, penjualan pohon kamboja ini juga telah merusak keindahan dan merusak sebagian pemakaman yang berada di lokasi tersebut. "Ini makamnya banyak yang rusak mas," tambahnya. Sementara menurut Tris, salah satu perangkat Desa setempat mengatakan, penjualan pohon kamboja ini hanya untuk biaya penerangan pemakaman. "Pak Kades menjual pohon kamboja ini untuk penerangan makan, lagi pula yang dipermaslahkan oleh warga hanya karena Pak Kades tidak memberitahu penjualan pohon kamboja ini, itu pun karena tidak sempat," Jelas Tris Kaur Pemerintahan Desa Kabuaran. Siang tadi, Warga menuntut agar Kepala Desa setempat bertanggung jawab atas kerusakan makam yang diakibatkan oleh penebangan pohon kamboja. "Kami hanya minta Pak Kades agar agar bertanggung jawab terhadap makam-makam yang rusak ini. (Mad/red)
Ratusan Aset Dinas Pendidikan di Lumajang Rawan Bermasalah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Carut marut aset milik Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang berpotensi rawan bermasalah dan berpotensi mengganggu kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Pasalnya, ratusan aset yang berdiri diatasnya sekolah, tidak jelas kepemilikannya. Dari kunjungan Komisi D DPRD ke UPT Dinas Pendidikan kecamatan Tempeh ditemukan ratusan aset tanah sekolah masih milik warga. Jika dibiarkan tanpa penyelesaian, maka berpotensi menimbulkan gugatan dari ahli waris dan pasti mengganggu kegiatan belajar siswa. "Kami dapat info dari UPT Pendidikan Tempeh ada 200-an aset dinas pendidikan masih tidak jelas," ujar H. Bukasan Wakil Ketua Komisi D DPRD kepada lumajangsatu.com, Senin (27/10/2014). Bukasan meminta kepada Dinas Pendidikan agar masalah aset tersebut mendapatkan perhatian serius. Jika perlu dianggarkan, maka DPRD akan menganggarkannya melalui APBD. "Kalau perlu dianggarkan maka kita anggarkan, tapi jika bersamaan seperti ini, akan menjadi masalah juga pada APBD," ujar Bukasan. Seperti dikatahui, SD N 1 Dorogowok terancam disegel karena berdiri ditanah sengketa. Dimana, ahli waris dari pemilik tanah menggugat agar tanah tersebut dikembalikan.(Yd/red)
Aksi Pembacokan di Alun-alun Terekam Kamera Ponsel Warga
Bangkalan(lumajangsatu.com) - Aksi pembacokan di Alun-alun yang sempat terekam kamera ponsel menghebohkan warga. Pasalnya aksi pembacokan itu dilakukan sangat sadis dan dilakukan di muka umum. Seperti ditulis PortalMadura.com, Aksi pembacokan di Alun-alun Bangkalan Senin Pagi sekitar pukul 10.00 terekam oleh kamera ponsel sejumlah warga, yang berada di TKP Pembacokan. Dalam foto tersebut memperlihatkan seorang pria berbaju putih berada di jalan, sedangkan dibelakangnya ada seoarng pria tengah memegang celurit ditangan kananya. Pria yang membacok korban mengenakan Helm, dan berjaket Hitam. Dalam foto tersebut juga memperlihatkan, seorang anggota TNI berpakaian dinas lengkap turun dari Sepeda Motrnya, dan berada sangat dekat dengan korban. Sayangnya tidak diketahui pasti apa yang akan dilakukan oleh anggota TNI tersebut. Sementara di foto-foto lainya memperlihatkan korban yang telah bersimbah darah dikerumuni sejumlah orang, dan ditolong diangkut ke sebuah Pick Up. Sementara itu hingga saat ini belum ada data resmi terkait peristiwa tersebut, namun foto-foto peristiwa pembacokan tersebut sudah muncul dan disebar di sejumlah jejaring sosial media seperti Facebook dan Twitter. (Red)
Peringati Tahun Baru Islam 1436 H, NU Tempursari Gelar Jalan Sehat dan Bazar Kuliner
Lumajang(lumajangsatu.com)- Memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1436 Hijriyah, ratusan warga Tempursari mengikuti jalan sehat dan bazar makanan kuliner, Minggu (26/10/2014). Kegiatan jalan sehat digelar oleh IPNU, IPPNU, Fatayat NU, Muslimat NU, MTs An-Nur, MTs Negeri Tempursari dan MI Islamiyah. Seperti pada kegiatan sebelumnya, warga sangat antusias mengikuti acara jalan sehat dan menikmati sajian masakan kuliner di stand bazar makanan. Sebelum berkunjung ke stand bazar, para peserta berkeliling terlebih dahulu di jalan protokol disekitar alun-alun Tempursari. "Kegiatan ini kita gelar untuk memperingati tahun baru Islam 1436 Hijriyah, dan sebagai sarana hiburan serta kesehatan" ujar Abdurrohman salah seorang panitia jalan sehat dan bazar kuliner kepada lumajangsatu.com. Disamping menyediakan berbagai macam aneka makanan di bazar, panitia jalan sehat juga menyediakan hadiah bagi para peserta. Antara lain, sepeda ontel, kompor gas, HP dan sejumlah hadiah menarik lainnya. "Kita juga sediakan hadiah bagi pemenang undian peserta jalan sehat satu Muharram," jelasnya. Seperti diketahui, Ormas NU kecamatan Tempursari mulai dari IPNU, IPPNU, Fatayat NU, Muslimat NU dan GP Ansor dikenal sangat aktif menggelar kegiatan dalam rangka hari keagamaan Islam. Seperti Maulid Nabi, Tahun Baru Islam dan hari-hari besar Islam lainnya.(Yd/red)
Toleransi, Umat Islam dan Hindu di Lumajang Besama-sama Gelar Syukuran Suro
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kerukunan antar umat beragama (toleransi beragama) nampak jelas terlihat saat peringatan 1 Muharram 1436 H, yang juga bersamaan dengan 1 Suro 1948 Saka, di desa Sarikemuning kecamatan Senduro kabupaten Lumajang. Dimana, umat Islam dan umat Hindu menggelar do'a bersama yang dikemas dengan acara Bari'an Syurowan, (25/10). Ummat Muslim dan Hindu berkumpul dipertigaan jalan desa setempat dengan membawa makanan. Seperti tumpeng, buah-buahan yang dibentuk seperti gunungan serta jenang suro (bubur suro). Sedangkan umat Hindu membawa Sesaji dan berbagai macam makanan. "Umat Muslim dan Hindu datang dengan mambawa berbagai macam makanan, buah-buahan sedangkan umat Hindu membawa sesaji dan lansgung berkumpul di pertigaan jalan desa," ujar Siti Sulhunaini salah seorang warga setempat, Minggu (26/10/2014). Setelah semua tokoh masyarakat dan warga berkumpul, kemudian Bari'an Suro di dimulai. Pemangku adat dari umat Hindu kemudian membacakan do'a dan dilanjutkan pembacaan do'a oleh umat Islam yang dipimpin oleh seorang kyai. "Yang pertma do'a dipimpin oleh pemangku umat Hindu dan dilanjutkan do'a oleh umat Islam oleh seorang kyai dan acara ditutup dengan makan bersama," paparnya. Acara Bari'an Suro merupakan perwujudan syukur kepada Yang Maha Kuasa karena tuhan telah memberikan segala sesuatu yang bisa dimakan oleh manusia. "Kita meminta kepada Tuhan agar daerah kami dijauhkan dari berbagai bencana dan penyakit," jelasnya. Kegiatan Bari'an Suro merupakan acara rutin yang digelar setiap tanggal 1 suro atau 1 muharram. Hadir dalam kegitan itu, jajaran Muspika, tokoh agama dan masyrakat sekitar.(Yd/red)