Indeks Berita

Ikut Pameran Museum, Buah Genitu Lumajang Populer di Jatim

Lumajang(lumajangsatu.com)- Disamping terkenal sebagai kota Pisang, Lumajang juga mulai dikenal sebagai kota penghasil buah langka yakni Genitu atau yang juga disebut dengan Manicu. Buah tersebut berbentuk bulat dan agak kecoklatan ketika sudah matang. "Saat pameran dan lomba museum ekpo 2014 di Jawa Timur kita juga kenalkan buah asli Lumajang yakni Genitu," ujar Aries Purwanti, Arkeologi yang mengelola museum daerah Lumajang, Kamis (25/09/2014). Buah yang dibawa dari kaki Gunung Semeru tersebut menjadi rebutan peserta dan warga yang datang. Pasalnya, buah itu sangat manis dan tidak banyak ditemukan didaerah lain dengan kualitas sebagus di Lumajang. "Buah itu hanya ditemukan di Sekitar Bromo, Bondowoso dan sebagian Jember dan di daerah aslinya Lumajang" terangnya. Meski tanaman itu bisa tumbuh dimana saja, namun buahnya tak semanis dan tak sebanyak pohon Genitu yang tumbuh di Lumajang. Sehingga buah Genitu bisa disebut sebagai buah langka yang hanya bisa tumbuh baik dibeberapa daerah saja. "Di Bali pohon Genitu juga ada, tapi buahnya tidak semanis yang ada di Lumajang sehingga buah itu tidak begitu diminati," jelasnya. Di Bojonegoro buah genitu dikenal sebagai sawo susu, karena bentuknya mirip sawo namun isinya putih dan banyak mengandung air seperti susu. Buah Genitu juga dikenal sebagai buah yang bisa menambah fitalitas bagi kaum pria. "Kalau di Bojonegoro Genitu disebut sebagai Sawo Susu," pungkasnya.(Yd/red)

B 29, Puncak Kutukan Yang Dihuni Mahluk Ghaib Jokoniti

Lumajang(lumajangsatu.com)- Booming tempat wisata puncak B 29 yang berada di Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata dikenal dengan sebutan lain oleh warga sekitar. Dari ceritanya, B 29 sebelum terkenal warga menyebut dengan puncak kutukan. "Orang sekitar menyebut B 29 sebagai puncak kutukan karena memiliki tempat yang dikeramatkan," ujar Sukaryo, anggota pecinta alam semeru (PAS) kepada lumajangsatu.com, Rabu (24/08/2014). Puncak Kutukan juga diyakini oleh warga sekitar dihuni mahluk gaib yang dikenal sebagai Jokoniti. Setiap Jum'at Legi, warga sekitar biasanya menggelar upacara sesajen. "Wilayah puncak kutukan info warga juga dijaga oleh Jokoniti," papar cak Yo. Tak hanya itu, puncak kutukan juga dikenal sebagai jalur perjalanan suci yang dilewati umat Hindu Tengger  saat upacara Kasada menuju Gunung Bromo. Warga yang melewati tempat itu berasal dari tiga desa dari dua Kabupaten. "Yakni dari warga desa Argosari Kabupaten Lumajang, desa Wonokerso dan Ledok Ombo dari Kabupaten Probolinggo," terang laki-laki berambut gondrong itu. Setelah melewati puncak kutukan, perjalanan suci menuju watu kuto, sebagai salah satu keabsahan melakukan perjalanan suci. "Jika sudah sampai di watu kuto, baru perjalanan suci dianggap sah," tuturnya. Karena dikeramatkan oleh warga sekitar, maka bagi pengunjung tidak boleh melakukan hal-hal yang negatif, karena diyakini akan terkena musibah.(Yd/red)

Operasi Pekat, Polisi Sisir 16 PSK di Lumajang Selatan

Lumajang(lumajangstau.com)- satuan Sabhara Polres Lumajang berhasil menjaring belasan pekerja seks komersial (PSK) melalui operasi pekat yang dilakukan oleh Polisi. Belasan PSK tersebut berasal dari beberapa lokasi yang ada di wilayah Lumajang seletan.AKP Edi Santuso, Kasat Sabhara Polres menyatakan, dalam operasi pekat yang digealar Selama sehari, polisi menjaring 16 PSK dari tiga titik eks lokalisai, 10 PSK dijaring dari eks lokalisasi Asem Telu desa Jarit, 4 dari lokalisasi Gunung Tambudesa Condro, dan 2 PSK dari wialayah desa Penaggal."10 dari Asem Telu, 4 dari gunung Tambu dan 2 dari desa Penanggal kecxamtan Candipuro," papar Edi kepada sejumlah wartawan, Rabu (24/09/2014).Setelah terjaring melalui operasi pekat, belasan PSK tersebut kemudian didata untuk dilakkukan sidang tipting. Sidang akan digelar di Pengadilan Negeri Lumajang. "Setleh diperiksa, mereka hari ini langsung disidang tipiring," jelasnya.Kasat Sabhara menuturkan, akan terus melakukan operasi pekat untuk menjaring para pejaja seks tersebut. Disamping itu polisi juga akan melakukan operasi premanisme disejumlah titik seperti terminal dan jalan lintas timur.(Yd/red)

Tak Mengantongi Ijin, Satpol PP Lumajang Segel Dua Tower

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dua tower milik PT. Tower Bersama Group (TBG) yang terletak di Desa Klanting Kecamatan Sukodono dan Desa Banyuputih Lor Kecamatan Randuagung disegel Satpol PP, Senin (22/09/2014). Pasalnya penyegelan atas kedua bangunan tower tersebut lantaran tak mengantongi Ijin dari Pemerintah Daerah melalui Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Lumajang. Penyegelan dua tower itu, diawali dari Desa Klanting yang pembangunannya masih masuk pondasi. setelah itu berlanjut ke Desa Banyuputih Lor yang kondisi bangunannya sudah berdiri namun belum dioperasionalkan. Kasatpol PP Lumajang, Totok Suharto mengatakan, pihaknya melakukan penyegelan terhadap pembangunan tower itu karena telah melanggar Pemda No. 15 dan Pemda No.16 yakni tentang Ijin Mendirikan Bangunan dan Retribusi daerah. "Tidak ijin pada KPT, ya jelas melanggar mas, maka harus kami hentikan proyek pembangunan ini untuk sementara waktu," paparnya Totok pada sejumlah wartawan. Semantara, pihak pekerja mengaku tidak tahu. Proyek pembangunan Tower Bersama Group itu belum mempunyai ijin mendirikan. "Kami ini hanya pekerja mas, jadi gak tahu soal perijinan itu," Ungkap Zainuri. Penyegelan ini akan terus dilakukan sampai kedua tower tersebut melakukan ijin terlebih dahulu terhadap Pemerintah Derah Lumajang. (Mad/red)

Empat Kuli Bangunan Tersengat Listrik, Satu Tewas Dirumah Sakit

Lumajang(lumajangstau.com)- Keberadaan kabel listrik PLN yang menggantung antar tiang kembali menelan korban jiwa. Imam, Warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko tewas kesetrum saat bekerja dilantai dua Ruko di jalan MT Hariyono Lumajang, Senin (22/09/2014). Nyawa korban tidak berhasil diselamatkan dan akhirnya meninggal di rumah sakit umum DR Hariyoto. "Saya amat menyesalkan dengan kejadian tersebut," ujar Kutum Hadi Lurah Jogoyudan kepada sejumlah wartawan. Menurutnya, beberapa hari yang lalu, pihak PLN telah mengingatkan agar pembangunan ruko tersebut tidak terlalu dekat dengan kabel listrik. Namun, peringatan itu tidak digubris sehingga sampai menelan korban jiwa. "Infonya satu meninggal sedangkan tiga yang lainnya selamat, kami cukup menyesalkan juga" paparnya. Sementara itu, Ngatiwan salah satu teman korban menyebutkan, empat orang sedang bekerja di lantai dua roko dan dirinya berada dibawah untuk mengaduk bahan bangunan. Tiba-tiba satu korban yakni Imam terjatuh dari lantai dua karena tersenagt listrik. "Aku dek nisor dhadi ladhen, Imam teruse loghor, "saya dibawah dan tiba-tiba Imam terjatuh," jelas Ngatiwan dengan bahasa Jawa. Saat itu ada empat orang yang berada diatas, saat tersenget setrum listrik PLN, hanya Imam yang terjatuh dan akhirnya meninggal. Sedangkan tiga yang lainnya selamat dan tidak mengalami cidera serius. "Kenek setrum kebel PLN mas," pungkasnya.(Yd/red)

Ayo...! Nobar AC Milan Vs Juventus di Warkem Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Milanisti Indonesia Basis Lumajang akan menggelar nonton bersama (nobar) pertandiangan penuh emosi antara AC Milan dan Juventus pada Liga Italia Seri A, Minggu jam 01.45 wib dinihari. Acara nobar akan ditempatkan di warung kembang (Warkem) jalan Gajah Mada atau jalan Toga Lumajang. "Il Grande Partita, ini adalah pertandingan besar karena kedua club adalah musuh bebuyutan satu Negara," ujar Putra Akhmad, Humas Milanisti Lumajang, Sabtu (20/09/2014). Acara nobar dipastikan akan sangat meriah, karena kedua fans Juventus dan AC Milan sudah pasti hadir untuk memberikan dukungan kepada tim favoritnya. Acara nobar juga terbuka bagi semua orang yang ingin menyaksikan pertandingan bola. "Dari pada nonton dirumah sendirian, saya undang para penggemar bola khususnya fans Juventus dan AC Milan untuk datang ke acara nobar di Warkem," pungkasnya.(Yd/red)

Cak Ali, Peternak Burung Lovebird Handal di Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Berangkat dari hobi, Cak Ali warga Desa Klanting Kecamatan Sukodono Lumajang, salah satu penggemar burung lovebird berhasil meraup rizki jutaan rupiah per bulan. Jenis burung-burung yang dipeliharanya pun terdiri dari dua belas jenis lovebird dari Lima Belas Pasang burungnya, yakni warna biru global, biru langit, violet, pastel hijau, pastel kuning, pastel putih, pastel biru hitam, hitam, albino, mata hitam, lutino mata hitam dan lutino mata merah. Semua burung tersebut ditaruh didalam sangkar berukuran tiga meter persegi Menurutnya, burung lovebird atau burung cinta ini merupakan salah satu burung dengan poster tubuh dan warna bulunya unik dan mungil. Pasalnya dari keunikan itulah ia tertarik untuk memelihara burung tersebut hingga akhirnya membudidayakannya. "Unik terus warnanya juga enak dipandang," papar Cak Ali saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Sabtu (20/09/2014). Selain itu, ketertarikannya  pada burng cinta juga lantaran cara perawatannya yang tergolong mudah, makanannya hanya biji-bijian minumannya pun hanya cukup dengan air putih. "Pokoknya pagi dan sore diganti pakan dan minumannya, ya cukup dah," tambahnya. Dari dua belas jenis burung tersebut, Cak Ali bisa memperoleh uang tambahan jutaan rupiah per bulan yakni dengan cara menjual anakan burung-burung miliknya. Biasanya satu pasang burung bisa bertelur sebanyak lima hingga delapan, dan baru akan menetas setelah dua puluh satu hari dari telur yang dierami oleh induknya. Sementara harga yang dipatok olehnya tergantung dengan jenis dan warna burung, misalnya untuk Jenis Lutino Mata Merah per ekor ia menjual dengan harga Rp. 800.00 hingga Rp.1.000.000 per ekor. (Mad/red)

Museum Lumajang Sita Perhatian Dipameran Expo se-Jatim

Lumajang(lumajangsatu.com)- Meski masih baru keberadaannya, namun Museum Daerah Lumajang menyita perhatian pengunjung pada pameran Museum Expo Se Jawa Timur 2014 di Royal Plaza jalan Ahmad Yani 16-18 Surabaya, dari tanggal 16-21 September 2014. Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh 33 museum se jawa timur dan 10 museum propinsi di seluruh Indonesia. "Itu adalah ajang promosi Lumajang peninggalan sejarah dan budaya Lumajang untuk mendukung wisata," ujar Gawat Sudarmanto Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Kamis (18/09/2014). Museun Lumajang menampilkan 14 Koleksi yang jadi masterpice yani koleksi Adipati Zelfandig Afdeeling Loemadjang yang pernah memerintah dari Tahun 1890-1920.  Koleksinya antara lain 3 keris Pusaka, prapen, penginangan, tombak dan foto Adipati Raden Mas Singowigoeno. Koleksi yang laian yang ditampilkan adalah Relif Ghana Situs Kedungmoro Kunir, Batu Bata Benteng motif Clurit Situs Biting, dan Replika lontar Nagarakrtgama. "Kita tampilkan 14 koleksi yang berupa foto dan replika yang menjadi warisan Lumajang," Papar Aries Purwantini Arkeologi yang menjadi pemandu museum. Lebih lanjut Aries menyatakan, antusias masyarakat terhadap keberadaan museum Daerah Kabupaten Lumajang sangat menarik terutama bagi mahasiswa dan masyarakat Lumajang yang berada di Surabaya.  Keberadaan museum ini nantinya berbentuk museum umum yang menampilkan koleksi dari peninggalan masa prasejarah sampai masa Perjuangan 45 serta seni dan budaya yang merupakan ciri khas Kabupaten Lumajang. "Koleksi lainnya  seperti Jaran Kencak, baju pengantin adat lumajangan dan malam terakhir pada tanggal 20, Lumajang akan menampilkan kesenian  tari khas lumajang yaitu Jaran Slining," pungkasnya.(Yd/red)

Pisang Gurita Gegerkan Warga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Lumajang yang mendapatkan julukan sebagai kota pisang, bukan hanya karena kuantitas dan kualitas pisang lumajang, namun keunikan pisang-pisang itu juga menjadi salah satu icon kota lumajang ini. jumal (41) Salah satu warga Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung Lumajang, misalnya. ia mempunyai sebuah pohon pisang bertandan empat. dengan masing-masing tandannya berisi antara empat sampai lima sisir pisang. Pisang jenis karlin bertandan empat ini, baru diketahui oleh pemiliknya sejak tiga hari yang lalu. Dari keunikan pohon pisang tersebut, banyak warga yang berdatangan untuk sekedar melihat keunikan pisang milik jumal tersebut. Menurutnya, pisang miliknya itu, sudah ada keanehan sejak dua tahun yang lalu. Pada tahun yang lalu, pohon pisang miliknya itu bertandan dua, sementara kali ini pisang miliknya itu bertandan empat. "Sudah sejak pertama berbuah sudah aneh, tahun lalu pisang saya ini bertandan dua, eh sekarang malah bertambah jadi empat tandan," paparnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (18/09/2014). Mengetahui pisang miliknya bertandan empat, ia hanya bersyukur dan pasrah pada tuhan yang kuasa. "Ya ini semua kan kuasanya Allah mas," tambahnya.(Mad/red)

Jelang Idul Adha, Sapi Merah di Karak Keliling Desa

Lumajang(lumajangsatu.com)- Berbagai perayaan Jelang Idul Adha 1435 H, makin marak dilakukan oleh masyarakat lumajang. Salah satu warga lumajang keturunan darah madura sambut hari raya kurban dengan karak sapi merah keliling desa, Kamis (18/09/2014). Huda (20), salah satu warga Desa Krai keturunan darah madura, masih melestarikan tradisi nenek moyang, yakni dengan mengkarak sapi merah miliknya keliling Desa. Menurutnya, Tradisi ini sudah menjadi salah kebiasaan dan merupakan keharusan bagi para penggemar sapi merah atau sapi kerap, untuk mengkarak sapi-sapi milik mereka ketika menjelang Hari Raya Idul Adha. "Ya sudah menjadi tradisi mas, dan setiap tahun kita laksanakan," paparnya. Tradisi ini mempunyai makna filsafat bagi para penggemar sapi kerap, terutama bagi keturunan madura. Selain sebagai hiburan, tradisi ini dipercaya bisa menambah kecepatan sapi yang dikarak keliling desa. "Supaya nanti kalau dikerap bisa kencang mas, dan supaya selamat juga," tambahnya. Warga sekitar yang mendengar alunan musik khas madura itu, langsung keluar rumah untuk menonton karakan sapi tersebut. "Wah saya senang sekali mas, nonton karakan seperti ini selain juga menonton kerapannya," ungkap Hasan (34) warga setempat. Sapi ini di hiasi dengan hiasan khas adat madura, dan diiringi dengan musik khas serta penari-penari madura. (Mad/red)