Gaya Hidup

Peringati Lahirnya Bung Karno, GSNI Lumajang Gelar Diskusi Marhaenisme

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Soekarno,  Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Siswa Nasional Indonesia (DPC GSNI) Kabupaten Lumajang kembali menggelar diskusi rutin dengan tema “Membangkitkan Semangat Marhaenisme Sebagai Alat Perjuangan dalam Mempertahankan NKRI. Sabtu, (10/06/2017) di rumah pembina GSNI Cab. Lumajang Jl. Mulyorejo, Desa Labruk Kidul, Kec. Sumbersuko.

Gladak Perak Tempat Favorit Tongkrongan Bulan Puasa

Lumajang (lumajangsatu.com) - Gladak Perak menjadi idola anak muda untuk menunggu bedug adzan Magrib selama Bulan Ramadhan. Bahkan, juga menjadi tempat untuk buka puasa favorite bagi warga yang melintas di Jalur Selatan Lumajang.Gladak Perak berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, jarak tempuh dari kota Lumajang kurang lebih 1 jam menggunakan kendaraan pribadi. Meski wajah Gladak Perak sudah berganti wajah, tetapi sisa kekokohan dari jembatan masa kolonial bisa dilihat.Bahkan, anak muda bukan hanya sekedar nongkrong di jembatan beton. Namun, ada yang berfoto selfie di jembatan perak yang terbuat dari rangka besi dengan berlatar bebatuan perbukitan."Kalau disini ramai terus kalau pas mau buka puasa, banyak anak muda nongkrong," ujar Fatimah, sala satu penjaga warung.Bagi dia, dengan jembatan perak dijadikan tempat istirahat dan nongkrong anak muda menjadi ladang rejekinya. "Meski hanya sekedar ngopi, kalau rombongan yang banyak juga rejekinya," ujar ibu 2 anak itu.Susanti, salah satu pengunjung asal Pasirian, mengaku sangat senang bisa nongkrong di Jembatan Perak, karena alamnya yang indah. "Apalagi kalau sama teman-teman," ungkap perempuan yang masih duduk di sekolah menengah atas itu.(ls/red)

Pesona TPI Tempusari Masih Menarik Bagi Wisatawan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pantai Bulurejo Kecamatan Tempusari masih tetap mempesona meski diterjang ombak ganas pada tahun 2016 lalu. Meski tidak ada lagi pohon cemara yang berjejer, tetapi warung kuliner ikan khas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) masih menjadi idola.Terbukti, obyek wisata pantai di Kecamatan yang berada di Tenggara Kabupaten Lumajang tak hilang daya pikatnya. Jika dulu untuk bisa mendekati pantai dan ombak harus jalan kaki sejauh 250 meter, kini hanya bisa ditempuh 10 meter saja."Sejak abrasi pantai karena terjangan gelombang ombak tahun 2017, TPI masih saja didatangi pengunjung," ujar Kholis, salah satu petugas dari Dinas Pariwsata dan Kebudayaan Lumajang.Bagi dia, TPI masih memiliki pesona bagi para penikmat kuliner dan pemancing. Tak jarang, dirinya melayani para pengunjung untuk memesankan makanan dan menyediakan penginapan. "Kalau dulu, Sabtu Minggu ramai, tetapi sekarang hanya 2-3 rombongan wisatawan yang memesan lewat saya," terangya.Kholis mengaku sejak jalur Pantai Watu Gedek rusak diterjang ombak, akses dari wisatawan dari Timur berkurang. Karena, melalui jalur Pronojiwo dari Kota Lumajang memakan waktu 2-3jam."Bisa 2 jam jika malam hari berangkatnya, kalau pagi dan siang, bisa 3 jam," terang bapak satu anak itu.Kholis tetap bekerja sebagai Tenaga Honorer Pariwisata untuk menjaga obyek wisata serta memantau kunjungan wisatawan. Karena, wisata sudah bagian dari hidupnya. "Wisata itu sebuah kegiatan yang bisa menghilangkan stress loh, jadi saya enjoy melakoninya," jelasnya.TPI tetap menjadi primadona bagi wisatawan penyuka kuliner dan memancing.(ls/red)

Banyak Kegiatan, Rute Festival Musik Patrol Masjid Agung Anas Mahfudz Dirubah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Karena padatnya kegaitan di Alun-alun Lumajang, rute festival musik patrol masjid agung KH. Anas Mahfudz dirubah. Peserta akan menggunakan jalur baru yang telah ditentkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang."Karena memang banyak kegiataan, jadi rute festival musik patrol dirubah," ujar Achmad Salahuddin, panitia festival musik patrol, Kamis (08/06/2017).Saat ini, panitia sudah menutup pendaftaran peserta festival musik patrol karena telah mencapai 46 tim. Semua persiapan kegiatan sudah dilakukan, tinggal menunggu hari pelaksanaan tanggal 10 Juni 2017, Sabtu jam 20.00 wib sampai selesai.Dibanding rute lama, rute baru lebih sempit namun lebih pendek jaraknya. Karena rute baru, panitia belum bisa memperkirakan hambatan dan jarak tempuh yang dibutuhkan oleh peserta festival musik patrol."Rute yang baru ini memang lebih sempit namun lebih pendek dibandingkan rute lama," jelasnya.Rute baru festival musik patrol masjid agung Anas Machfudz dengan start Alun-alun Barat. Peserta akan melalui jalan Jend. S. Parman - Kapt. Kyai Ilyas - Kyai Muksin - KH. Wahid Hasyim - Kapt. Piere Tendean - Urip Sumoharjo - PB Sudirman dan finis di depan Dinas Kesehatan.(Yd/red)