Gaya Hidup

Meriahnya, Puluhan Seniman Indonesia "Menari Diatas Awan" Puncak B-29

Senduro (Lumajangsatu.com) - Puluhan penari dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Desa Argosari Kecamatan Senduro. Mereka melakukan aksi menari diatas awan dan menjadi hiburan wisatawan, Minggu(7/5).Aksi para seniman tari ini sangat memukau pengunjung puncak B-29 yang dikenal dengan sebutan "Desa Diatas Awan". Para penari menunjukan aksinya dengan lemah gemulai dan memperlihatan olah gerak tubuhnya.Seniman ini menari dengan berbagai latar belakang sejak jam 04.30 WIB jelang matahari terbit hingga matahari diatas kepala. Para penari sangat tertantang menari diatas ketinggai 2.500 Mdpl."Menari diatas puncak atau punggung gunung sudah lama dilakukan seniman tari," ujar  Melati Suryo Darmo salah satu pelatih tari.Menurutnya, ada tantangan sendiri menari dialam bebas, seperti pengunungan dengan kadar oksigen yang tinggi dan sedikit. "Luar biasa sekali tantangan ini hadir dari Lumajang," terangnya.Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lumajang, Deni Rohman mengatakan, dirinya sangat berterima kasih sekali atas kesedian penari dari berbagai daerah di Indonesia menghadiri event yang digelarnya. Apalagi, ada seniman dari luar negeri yang hadir."Ini bagian dari promosi wisata dan kebudayaan Lumajang," paparnya.Seniman tari asal Lumajang yang hadir, Mahrus Ali yang mengenalkan tari Topeng Kaliwungu. Penari yang hadir dari Surabaya, Solo, Jogyakarta, dan berbagai daerah Indonesia.(ls/red)

Dua Kandidat Ketum PB PMII Hadir Pelantikan Cabang Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) -  Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Lumajang mas khidmat 2017-2018 dilantik do Ponpes Modern Hidayatul Hasan, Sabtu (06/05/2017). Pelantikan dihadiri Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Jatim dan Pengurus Besar dan sejumlah ketua cabang di Jawa Timur. 

Luar Biasa, Lumajang Akan Gelar "Menari di Atas Awan" Puncak B-29

Lumajang (lumajangsatu.com) - Promosi wisata Lumajang terus digencarkan dengan berbagai macam event kelas dunia. 6-7 Mai 2017 akan digelar evenet "Menari di Atas Awan" di B-29 Desa Argosari Kecamatan Senduro."Menari di Atas Awan kita harapkan jadi media promosi wisata dan budaya di Lumajang," ujar Indrianto, Kabid Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Lumajang, Kamis (04/05/2017).Event Menari di Atas Awan pertama kali digelar dan direncanakan digelar setiap tahun sebagai agenda rutin. Jika daerah lain memiliki jazz gunung, maka Lumajang akan memiliki event Menari di Atas Awan."Saat ini peserta yang sudah terdaftar ada 60 lebih dari banyak daerah termasuk luar negeri," jelasnya.Nantinya, banyak kegiatan yang digelar mulai sarasehan seni dan atraksi tari di alam terbuka. Upacara adat dan pagelaran kesenian lokal akan digelar hari Sabtu di rest area 1. "Hari pertama ada sarasehan dan juga upacara adat," tambahnya.Puncak acara digelar hari Minggu 7 Mai mulai menari bersama matahari terbit (sunrise) dan menari bersama matahari tenggelam (sunset). Menari di Atas Awan akan dilaksanakan di puncan B 29 Negeri Atas Awan.(Yd/red)

Dukung Wisata, PTPN XII Kebun Teh Kertowono Lounching WAK

Lumajang (lumajangsatu.com) - PTPN XII Kebun Teh Kertowono Gucialit melakukan soft lounching Wisata Agro Kertowono (WAK). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu ingin menggarap sektor wisata disamping sebagai penghasil prodak teh yang berkualitas ekspor."Ini adalah komitmen kita bersama, BUMN harus sinergi dengan masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menggarap semua potensi yang ada," ujar Anis Febriantono, Direksi PTPN XII, Minggu (30/04).WAK akan menjual potensi keindahan alam dengan hamparan kebun teh. Disamping itu, akan menawarkan wisata edukasi, yakni cara membuat teh yang berkualitas, mulai memilih pucuk teh hingga proses bisa dihidangkan untuk diminum."Kita tawarkan wisata keidahan alam dan juga wisata edukasi tentang seputar pembuatan teh yang berkualitas," paparnya.As'at Malik, Bupati Lumajang sangat mendukung soft lounching WAK. As'at ingin, PTPN XII bisa melibatkan warga dan anak muda Gucialit dalam menggarap sektor wisata yang mulai dikenal hingga luar daerah."Kami sangat mendukung sekali, pemerintah berharap agar masyarakat dan anak muda di Gucialit bisa dilibatkan secara langsung dalam pengembangan dan pengelolaan wisata," pungkasnya.(Yd/red)

Bupati As'at Tantang LTC se-Indonesia, Kadisparbud : Siapa Takut

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang Tourism Camp (LTC) ke-2, 28-30 April 2017 berjalan lancar dan meriah di Kebun Teh Kertowono. As'at Malik, Buptai Lumajang yang menutup acara LTC menantang Kapela Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menggelar LTC yang lebih meriah lagi."Saya minta LTC berikutanya peserta bukan Jawa dan Bali saja, namun duta wisata se-Indoensia," ujar As'at Malik saat menutup kegiatan LTC, Minggu (30/04).Acara LTC mengajak peserta untuk mengetahui cara membuat teh, muali dari memilih pucuk yang berkualitas hingga menjadikan teh yang berkualitas ekspor. Disamping teh, Gucialit juga terkenal dengan buah manggis dan duriannya."Gucialit juga terkenal dengan manggis dan durian, namun karena cuaca banyak yang gagal berbuah," terang Bupati As'at.Sementara itu, Deni Rohman AP, Kedisparbud Lumajang mengaku siap menggelar LTC yang lebih besar lagi. Jika peserta dari duta wisata se-Indoensia, maka Lumajang akan semakin dikenal dalam membangun sektor pariwisata guna menciptakan Lumajang yang sejahtera dan bermartabat."Siapa takut, kami siap menggelar LTC tahun depan dengan lebih meriah lagi. Kita akan kenalkan bahwa wisata Lumajang layak untuk dikunjungi," pungkasnya.(Yd/red)

Lumajang Tourism Camp, Raka-Raki Jatim Takjub Wisata Kebun Teh Gucialit

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang Tourism Camp (LTC) ke-2, 28-30 April 2017 berjalan lancar dan meriah. 150 lebih duta wisata Jawa dan Bali hadir dalam kegiatan yang digelar Dinas Pariwisata dan Pariwisata Kabupaten Lumajang di wisata Kebun Teh Gucialit.Riri Endiani Febria, Raki Jawa Timur kaget dan takjub karean kebuh teh di Gucialit snagat indah mengagumkan. Peserta juga mendapatkan banyak ilmu, khusunya bagaimana proses membuat teh, mulai mememtik pucuk teh hingga proses mebuat teh siap saji dengan kualitas ekspor."Saya kegt ya, kebuh teh Kertowono Gucialit sangat indah dan luar biasa. Kita juga banyak dapatkan ilmu, sehingga kita tidak hanya tau teh di meja saja, tapi tau prosesnya," jelas perempuan cantik itu.Firdan Maulana Ardiasyah, Raka Jawa Timur sangat mendukung dengan kegaitan LTC. Raka dan Raki Jatim berharap LTC ke-3 bisa digelar lebih baik dan lebih meriah dengan mengudanag para duta wisata se-Indonesia."Kami sangat dukung sekali, kami berharap LTC berikutnya lebih baik lagi dan lebih meriah lagi dengan mengundang seluruh duta wisata se-Indonesia," paparnya.Arif Efendi, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang, LTC merupakan bagian dari strategi pemasaran wisata di Lumajang. Harapannya, Lumajang akan semakin terkenal dan banyak wisatawan yang datang dengan menggunakan paket-paket yang disiapkan di masing-masing objek wisata."Kita harapkan wisata Lumajang akan semakin menjual dan banyak wisatawan yang datang ke objek wisata unggulan Lumajang," jelasnya.(Yd/red)

Ayoo...!! Hadiri Festival Gucialit Gebyar Pesta Rakyat

Lumajang (lumajangsatu.com) - Guna mendukung promosi wisata Lumajang, warga menggelar Festival Gucialit Gebyar Pesta Rakyat. Kegiatan festival digelar selama tiga hari 28-30 April 2017 di Sepanjang jalan pasar Desa Gucialit hingga halaman PTPN XII Kebun Teh Kertowono."Kegiatan Festival Gucialit Gebyar Pesta Rakyat digelar selama tiga hari sepanjang jalan di pasar hingga halaman PTPN XII," ujar Irawan, salah seorang anak muda Gucialit, Kamis (27/04/2017).Ada sejumlah kegiatan seperti bazar makanan tradisional, kesenian Kuda Lumping, panggung hiburan rakyat, kesenian religi Al-banjari, kesenian ujung mantra, kesenian Baleganjur dan kesenian Jharan Slining. Sebagai pamungkas, akan ditampilkan kesenian khas Gucialit yakni Sandur Ronang."Sandur Ronang ini seperti Ludruk, tapi ada bedanya. Ini khas Gucialit dan pestas pertama kali di acara festival," terangnya.Sedangkan untuk makanan tradisional akan disuguhkan berbagai jajanan pasar. Yang menjadi khas adalah lontong pisang, yakni pisang yang dibungkus seperti lontong dan dimakan dengan parutan kelapa."Untuk makanan tradisional akan banyak jajanan pasar, yang khas adalah lontong pisang," pungkasnya.(Yd/red)

Hem..!! Nikmatnya Jajanan Pasar Mbak Ratna Depan CPM Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Menikmati jajanan pasar atau jajanan tradisional saat ini cukup sulit. Di Lumajang sedikitnya hanya ada tiga tempat yang menjual kue Cenil, Lupis, Klepon, Latok, Tiwul, Bhuki, Tawonan, Ketan Ireng (hitam) dan jenis kua pasar lainnya.Salah satu penjual kue pasar berada di jalan Letjen S. Parman atau perempatan Adipura depan kantor Corp Polisi Militer (CPM) depan Great Gym Fitnes. Ratna, sudah 15 tahun menjual kue pasar yang melanjutkan bisnis Bu-De-nya yang sudah 30 tahun menjual kue (jajanan) pasar."Saya baru 1,5 tahun mas, melanjutkan jualan Bu-De saya yang sudah 30 tahun menjual jajanan pasar ini," ujar Ratna kepada lumajangsatu.com, Senin (24/04/2017).Ratna hanya berjualan sekitar 5 jam, mulai jam 18.00-22.00 wib. Jika sedang ramai, jam 9 malam semua jajanan pasarnya ludes dibeli oleh pelanggannya."Saya buka jam 6 sore sampai jam 10 malam mas. kalau sedang ramai jam 9 sudah habis," terangnya.Harganya juga cukup terjangkau, 5 ribu rupiah untuk satu porsi bermacam kue pasar. Harga itu sudah 3 tahun tidak pernah dinaikan meski sejumlah bahan baku pembuat kue harganya naik. "sejak 3 tahun harganya sudah 5 ribu mas," jelasnya.Ditanya omset jualnnya, dengan tersenyum Ratna menjawab rahasia. Yang jelas, ada puluhan bahkan ratusan porsi yang terjual setiap malamnya. Ratna hanya libur setiap hari Minggu saja."Rahasia mas, tapi alhamdulillah mas, setiap malam tidak pernah sepi," pungkasnya.(Yd/red)

Jadi Kebanggaan, Jelang Laga Semeru FC Akan Do'a Bersama di Ponpes Ulul Albab Candipuro

Lumajang (lumajangsatu.com) - Persigo Semeru FC, Klub Divisi Utama yang berhombes di Lumajang menjadi kebanggaan tersendiri bagi insan pecinta bola. Bahkan, dukungan secara moril terus bergulir, salah satunya muncul dari pengasuh Pondok Pesantren Ulul Albab Candipuro.Sebelum melakoni laga tandang melawan Selebes FC di Palu tanggal 23 April, tim besutan Putut Wijanarko itu diudang ke Ponpes Ulul Albab, Kamis (20/04) . Agendanya untuk melakukan do'a bersama, agar Semeru FC bisa mengarungi liga dua tanpa ada halangan dan diberi kemenangan."Kami sangat bangga di Lumajang ada Divisi Utama, yakni Semeru FC, kami hanya bisa memberikan suport dengan berdo'a, sehingga mereka dalam bertanding diberikan kemudahan dan kemenangan," ujar Ustadz Fahrur Rozi, Pengasuh Ponpes Ulum Albab, Rabu (19/04/2017).Dalam lounching tim da laga uji coba Semeru FC vs Persewangi Banyuwangi, pria yang akrab Gus Eros itu juga menonton langsung di Stadion Semeru. Bahkan, dirinya mengabarkan kepada para alumni pesantrean bahkwa di Lumajang sudah ada Divisi Utama Liga Dua Semeru FC."Saya bersama istri saat lounching tim mnonton langsung dan sangat luar bisa, kami sangat bangga adan memberikan apresiasi yang besar," jelasnya.Sisi spiritualitas juga sangat penting bagi kesuksesan tim, disamping juga kesiapan tim dalam melakoni pertandingan. Jika sudah berlatih dengan gigih, maka tinggal berdo'a agar diberikan hasil yang memuaskan."Seperti klub-klub besar itu, sisi spiritualitas sangat penting agar diberikan kelancaran dan kemenangan dalam setiap bertanding," pungkasnya.(Yd/red)