Gaya Hidup

Kuliner Lumajang

Mantapnya, Olahan Pisang Lumajang Si Gemes Endues

Lumajang (Lumajangsatu.com) - Banana Gemes, usaha olahan pisang milik Silvi Agustin di Lumajang ini telah dikenalkan melalui akun Instagram mereka. Kali ini olahan pisang dengan berbagai varian topping bisa kalian datangi di Jalan PB. Sudirman , tepatnya di depan Pasar Baru Lumajang.

Bunga Es Embun Pagi

Membeku, Pagi Hari Desa Ranu Pani Seperti di Eropa

Lumajang (lumajangsatu.com) - Suhu dingin terjadi di Kabupaten Lumajang, bahkan di sejumlah lokasi suhu mencapai nol derajat. Sedangkan di Lumajang saat malam hari suhu bisa mencapai 17-20 derajar celcius.Suhu paling dingin sampai nol derajat hingga minus terjadi di Desa Ranu Pani Kecamatan Senduro. Jika suhu sudah nol derajat maka akan terjadi fenomena bunga es (frost) atau air embun membeku seperti saat pagi hari.embun es ranu pane"Saat ini pagi suhunya mencapi nol derajat mas, mungkin kalau subuh sudah minus mas dan air embun jadi es," ujar Sukaryo, salah seorang Saver Semeru, Senin (06/08/2018).Fenomena alam frost akan bisa dilihat oleh para pengunjung hingga pagi hari selama matahari belum terbit. Pucuk rumput dan dedaunan akan berwarna putih karena ada embun membeku."Kalau pagi sudah terlihat embun es mas, jika sudah terbit matahari es tersebut lambat laun akan mencair dan menghilang. Sangat dingin sekali," terangnya.Meski cuaca dingin sangat ektrim, namun pendakikan ke gunung Semeru tidak berkurang. Bahkan, fenomena tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki, karena sangat langka dan hanya terjadi saat puncak musim kering."Pokoknya sudah seperti di eropa mas, seperti musim salju wes karena embun putih membeku," pungkasnya.(Yd/red)

Nyruput Kopi dengan Udara Sejuk

Gema Kedai Senduro Sajikan Kopi Bercita Rasa Khas Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Caffe Gema Kedai di Senduro tepatnya 30 meter utara Pura Madara Giri Semeru Agung barat jalan menyajikan kopi asli Lumajang. Kopi dengan kulitas baik disajikan kepada para pecinta kopi yang dipanen dari wilayah Pasrujambe dan Senduro.Andi Median Yasnawi, pengelola Gema Kedai menyatakan bahwa ada tiga jenis kopi yang dijual yakni Robusta, Arabica dan Ekselsa (kopi nangka). Kopi yang disajikan adalah kopi terbaik dengan petik merah, penjemuran sempurna dan diolah dengan baik sehingga menghasilkan kopi yang enak dengan rasa khas."Kita sajikan kopi asli Lumajang dengan kualitas baik. Karana dipanen merah, pengeringan sempurna dan diolah dengan baik," jelas Yasnawi, Senin (06/08/2018).gema kedaiPengunjung yang datang tak hanya bisa menikmati kopi di Gema Kedai, namun juga bisa membawa pulang kopi kemasan. Baik kopi yang sudah menjadi serbuk atau masih berupa biji kopi matang dan kopi yang belum diolah."Kita jual kopi yang sudah dalam kemasan, baik yang sudah jadi bubuk, biji kopi mentah dan biji kopi yang sudah diolah," jelasnya.Kopi yang dijual di Gema Kedai berasal dari petani kopi yang sudah mendapatkan pelatihan tentang memanen kopi yang baik. Gema Kedai ingin ikut mempromosikan kopi asli Lumajang yang tak kalah dengan daerah-daerah penghasil kopi di Indonsia."Ini bagian dari upaya kita untuk mempromosikan kopi asli Lumajang. Jika banyak yang kenal, maka pasar kopi Lumajang akan semakin terbuka luas," pungkasnya.(Yd/red)

Berbaur Bersama Facebooker

Cak Thoriq Support Aksi TA-AL Untuk Galang Dana Bagi Aliya Natasya

Lumajang (lumajangsatu.com) - H. Thoriqul Haq MML, Bupati Lumajang terpilih memberikan apresiasi kepada aksi galang dana facebooker Tongkrongan Arek-Arek Lumajang (TA-AL). Para netizen itu menggalang dana untuk Aliya Natasya, bayi berumur 11 bulan warga Desa Bades Kecamatan Pasirian yang mengalami jantung bocor.Bukan masalah berapa hasil yang akan diperoleh dari penggalangan dana itu, namun lebih pada rasa kepedulian dari para facebooker. Bermedia sosial bukan hanya kenal di medsos saja, namun bisa bertemu dalam bentuk kopi darat dan menggaler kegaiatan positif.Pria yang akrab disapa cak Thoriq itu juga datang ke perempatan Toga, dimana para facebooker TA-AL menggalang dana. "Ini bukan berapa hasil yang didapat, namun lebih pada rasa kepedulian kepada sesama yang membutuhkan. Meskipun saya yakin bahwa pemerintah sudah peduli, namun yang dilakukan teman-teman TA-AL lebih pada kemanusiaan untuk meringankan beban sesama," ujar Thoriqul Haq, Minggu (05/08/2018).ta-al galang danaTaufiq Marzuki, koordinator penggalangan dana mengucapkan terima kasih kepada cak Thoriq. Penggalangan dana dilakukan selama beberapa hari di perempatan Toga dan terkumpul uang 4 juta rupiah lebih.Usai penggalangan hari Minggu, para mamber TA-AL kemudian datang ke Desa Bades dan memberikan uang hasil penggalanga kepada keluarga Aliya. Uang 4 juta diberikan dalam bentuk tunai dan sisanya dibelikan susu, pampers dan kasur untuk Aliya."Saya berterima kasih kepada cak Thoriq yang support pada kegaiatan kita. Kita ingin grup facebook TA-AL bisa bermanfaat dengan aksi-aksi sosial yang dilakukan," pungkasnya.(Yd/red)

Bagian Promosi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaa

Puluhan Siswa Berwisata di Taman Rekreasi Kebun Teh Kertowono

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sebanyak 35 siswa-siswi SMK Rowokangkung dan MA Nurus Syuhadak Rowokangkung Sabtu,(04/08/2018) disertai 7 guru pendamping ramai –ramai mengunjungi Taman Rekreasi Kebun Teh yang berlokasi di Gucialit. Para siswa yang baru saja melaksanakan   Penilaian Akhir Semester yang tahun lalu dikenal Ujian Akhir Semester menjadikan salah satu refresing setelah selama semester genap menempuh seluruh materi pelajaran  sesuai kurikulum yang berlaku.Kebun Teh Gucialit menjadi salah satu obyek SMK Rowokangkung dan MA Nurus Syuhadak Rowokangkung karena di perusahaan ini untuk proses pembuatan dari  teh dari daun hingga menjadi teh yang siap di pasarkan menggunakan beberapa  konsep teknologi yang sangat erat hubungannya dengan materi pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan .kebun teh kertowono"Kedatangan siswa-siswi SMK Rowokangkung dan MA Nurus Syuhadak di Kebun Teh Gucialit di terima oleh Petugas PTPN XII Kertowono di Ruang Auditorium, kemudian siswa-siswi mendapat pencerahan kondisi dan Keberadaan Kebun Teh serta melihat visualisasi proses pembuatan teh tersebut," ujar Yuli Annisa H, SST.Par, Kasi Promosi Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten LumajangDalam kesempatan meninjau dari dekat keberadaan kebun teh, siswa-siswi  diberi penjelasan langsung oleh guide sekaligus menikmati udara sejuk di kebun teh, mereka di beri kesempatan untuk foto bersama di kebun teh."Seusai dari kebun teh selanjutnya meneruskan ke tempat wisata di BMW (Biting Mega Wisata),  Sejarah Situs Biting, terakhir ke Musium Kabupaten Lumajang. Harapan dari kegiatan Widya Wisata, Selain memang salah satu tugas dari bidang pemasaran dan pusat informasi, kita mengenalkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Lumajang. Sasaran kepada siswa-siswi SMP atau SMA/sederajat yang sudah aktif di media sosial/online," pungkas Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Lumajang.(In/red)