Gaya Hidup

Wakil Lumajang, Siswa SMP N 02 Pasirian Ikuti FLS2N Tingkat Jatim

Lumajang (lumajangsatu.com)- SMP Negeri 02 Pasirian pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Jawa Timur menyajikan kreativitas musik tradisi yang digelar pada tanggal 5 Juli d Surabaya. Tema Rekreasi menjadi sajian utama dengan mengangkat musik Danglung yang memiliki latar belakang budaya Lumajang.Sajian yang diangkat menceritakan tentang keragaman dan potensi Kabupaten Lumajang khususnya di sektor pariwisata dengan beranggotakan 5 orang. Para peserta dituntut untuk bisa menyanyi (nembang) dan  menabuh sehingga menyajikan tampilan yang atraktif, dibawah binaan Zainul Arifin atau yang akrab Masza cio."Mereka akan menampilkan musik Danglung Sebangau satu satu kesenian musik khas dari Kabupaten Lumajang sehingga mereka lebih mencintai daerahnya," ujar Zainul. Sementara itu Ngadiono selaku kepala sekolah SMP Negeri 2 Pasirian amat bangga dengan prestasi anak didiknya dalam bidang seni. "Kami mendukung penuh kegiatan ini sehingga mereka mendapatkan pengalaman yang berharga demi kemajuan Lumajang," pungkasnya.(In/Red)

Ombak Pantai Dampar dan Watu Godek Cocok Untuk Berselancar

Lumajang (lumajangsatu.com) - Muhammad Khoiri atau akrab disapa Iri, terus memperkenalkan ombak pantai selatan untuk para peselancar. Pantai Dampar, Watu Godek dan pantai TPI Tempursari memiliki ombak yang besar dan tebal yang sangat bagus untuk berselancar.Namun, surfing di pantai Lumajang bukan untuk pemula, namun bagi mereka yang sudah profesional. "Saya pernah mencoba surfing mulai pantai Puger hingga pantai TPI Tempursari. Semuanya bisa untuk surfing, namun ombak yang bagus ada di Dampar, Watu Godek dan pantai TPI Tempursari," ujar Iri kepada Lumajangsatu.com, Selasa (03/07/2018).Ombak pantai Dampai di Desa Bades cocok untuk berselancarDirinya pernah berselancar dengan tiga touris Australia di TPI Tempursari. Kesannya sangat bagus dan memuaskan, karena para touris bisa menikamti ombak besar dan tebal di TPI Tempursari. "Mereka bahagia dan merasa sangat puas dengan ombak di pantai Lumajang," jelas pria yang bekerja sebagai instruktur surfing di Bali itu.Iri berencana akan mengajak para peselaacar lainnya untuk datang dan menikamti ombak di Lumajang. Dari beberapa postingan gambar di media sosial, banyak teman-temannya yang tertarik dan ingin merasakan ombak pantai Lumajang."Saya akan mengajak teman-teman saya untuk merasakan ombak pantai Lumajang. Saya juga terus menawarkan agar touris luar negeri ikut bermain surfing di Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Naik Perahu, Anda Tak Akan Menyangka Ini Ada di Watu Pecak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian terus bersolek menjadi lebih baik pasca kejadian Salim Kancil. Bekas galian tambang pasir besi illegel yang jadi kubangan air saat ini dijadikan wahana wisata untuk naik perahu (jukung).Disekitar kubangan air ditanami dengan cemara udang, yang saat ini sudah tumbuh besar setingga 2-4 meter. Alhasil, jika naik perahu maka tidak akan menyangka bahwa itu berada di Selok Awar-awar namun akan mengira seperti di rawa-rawa luar Jawa."Sangat indah sekali mas, kalau kita ambil foto dengan bagraound cemara-cemara itu, maka kita tidak menyangka itu di Watu Pecak, tapi seperti rawa-rawa di luar Jawa," ujar Yuni, salah seorang pengunjung, Senin (02/07/2018).Pengunjung naik perahu di Watu PecakEko Prasetiyo, Kepala Desa Selok Awar-awar menyatakan pihak Desa terus berusaha mengelola Watu Pecak. Salah satunya dengan meniadakan tiket masuk dan pengunjung hanya dikenakan parkir sepeda dan mobil saja.Tak hanya itu, di Watu Pecak mulai dilengkapi sarana dan prasaran dan juga berbagai wahana seperti naik perahu. Setiap penumpang hanya bayar 5 ribu saja, akan berkeliling rawa bekas kubangan tambang pasir.Di Watu Pecak juga sudah ada wisata kuliner yakni ikan bakar yang siap menyambut para pengunjung. Harganya juga terjangkau dan pengunjung tidak perlu khawatur akan terlalu mahal."Ada wisata kuliner ikan bakar, ada wahana naik perahu berkeliling rawa bekas kubangan tambag pasir. Kita akan terus kembangkan dengan menambah banyak wahana," pungkasnya.

Ikan Bobot 5 Kg, Rebut Hadiah Utama di Fishing Tournament Pantai Watu Pecak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan mancing mania memenuhi pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar dalam acara Fishing Tournament. Total hadil 5 juta, dengan katagori ikan paling berat yang langsung dipancing dari pantai selatan."Alhamdulillah mas, acara sangat meriah. Ada sekitar 500 para mancing mania dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Malang, Jember, Gersik dan Lumajang hadir di acara ini," ujar Bastomi Hidayat, panitia fishing tournament dari  Lumajang Angler Community (LAC) , Minggu (01/07/2018).Dalam acara tersebut, pemenang utama diraih para pemancing lokal Lumajang dengan bobot ikan 5 kg. Banyak ikan-ikan besar yang akhirnya lepas karena senar dari pemancing putus."Tadi banyak yang kenak mas, tapi senarnya putus. Jadi pemenang utama bobot ikannya 5 kg lebih sedikit," jelasnya.Ratusan para mancing mania di Watu PecakEko Prasetiyo, Kepala Desa Selok Awar-awar menyambut antusias kegiatan fishing tournamen. Dengan kegiatan itu, akan jadi bagian dari promosi wisata Watu Pecak dan terbukti ada ribuan warga yang datang.

Hari Minggu, Watu Pecak Akan Ramai dengan Para Mancing Mania

Lumajang (lumajangsatu.com) Lumajang Angler Community (LAC) menggelar Fishing Taurnament di pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian. Acara akan digelar hari Minggu (01/07) mulai pukul 06.00-13.00 wib.Bagi yang berminat, hanya beli tiket Rp. 50.000 dan berkesempatan merebutkan hadiah total 5 juta rupiah. Katagori ikan paling berat akan mendaptkan hadiah 2,5 juta hingga ikan paling berrak ke sembilan."Besok akan digelar fishing tournament, memancing di pantai selatan Watu Pecak," ujar Taufiq, salah seorang panitia, Jum;at (29/06/2018).Acara fishing tournament juga bagian untuk mengenalkan potensi wisata Kabupaten Lumajang. Watu Pecak pasca kasus Salim Kancil terus berbenah dengan dilakukan penghijauan dan saat ini sudah terlihat hasilnya."Ini juga bagian dari promosi wisata Kabupaten Lumajang. Watu Pecak kita akan kenalkan sehingga akan mengalahan pantai Bambang dan pantai Dampar," jelasnya.Saat ini, dari data yang masuk diperkirakan akan ada sekitar 500 peserta dari berbagai daerah. Dari Jember sudah dikonfirmasi akan ada 100 pemancing yang akan meramaikan acara tersebut. "Kalau pengunjung biasa hanya dikenakan parkir, dan yang ingin ikut mancing tiketnya 50 ribu," terangnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan, Selok Awar-awar masuk dalam 1 Kecamaran 1 Desa Wisata. Pasca kasus Salim Kancil, pemuda Selok Awar-awar terus melakukan kegiatan penghijauan yang mulai dirasakan dampaknya saat ini."Watu pecak mulai bersolek untuk memikat para wisatawan. Saat ini tak hanya mandi di laut saja, sudah ada 3 warung ikan bakar dan Watu Pecak semakin sejuk," pungkasnya.(Yd/red)

Pura Mandara Giri Semeru Agung Gelar Piodalan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Mulai tanggal 28 Juni-09 Juli 2018, Pura Mandara Giri Semeru Agung di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang melaksankan upacara Piodalan (Puja Wali Krama). Ribuan umat Hindu dari seluruh Indoensia datang ke pura di kaki Gunung Semeru itu.Wira Dharma, Ketua Pemuda Hindu Dharma Lumajang menyatakan pelaksanaan upcara berjalan lancar. Puncak Karya atau pembukaan dilaksanakan tanggal 28 Juni 2018 yang dihadiri oleh ribuan umat Hindu."Berjalan lancar mas, Piodalan dilangsungkan mulai tanggal 28 Juni-09 Juli 2018," ujar Wira, Jum'at (29/06/2018).Dalam Piodalan yang digelar setiap tahun, semua umat Hindu yang akan menggelar sembahyang akan dijadwal. Yang paling banyak memag dari Bali, yang hampir setiap hari ada penjadwalannya."Setiap hari dijadwal masing-masing Kabupaten mas, yang paling banyak memang dari Bali," jelasnya.Meski sedang menggelar upacara Piodalan, Pura Madara Giri tetap dibuka untuk umum. Wisatawan yang datang bisa masuk dengan mematuhi aturan pura."Tetap kita buka untuk wisatawan mas, tapi memang ada beberap area yang tidak bisa dikunjungi. Pengunjung tetap harus mematuhi aturan pura," pungkasnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata menyatakan bahwa Pura Madara Giri salah satu wisata religi yang di miliki Lumajang. Setiap tahun, ribuan umat Hindu pasti datang ke Senduro untuk bersembahyang."Ini adalah wisata religi unggulan Lumajang. Kerukunan antar umat beragama di Senduro menjadi penopang Pura Madara Giri Semeru Agung jadi wisata yang diminati," tuturnya.(Yd/red)

Hutan Bambu, Jadi Magnet Wisata Alam Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hutan Bambu di Desa Sumber Mujur Kecamatan Candipuro jadi magnet berwisata saat lebaran. Dari data pengelola, mulai tanggal 15-26 Juni 2018, tercatat 28 ribu wisatawan yang datang, baik dalam atau luar Lumajang."Alhamdulillah mas, selama libur lebaran jumlah kunjungan diatas seribu. Bahkan saat Sabtu-Minggu kunjungan bisa lebih dari empat ribu," ujar Rudi Mulyadi, ketua Pokdarwis Hutan Bambu, Kamis (28/06/2018).Pengunjung biasanya berkeliling hutan sambil berfoto, setelah puas baru mandi di kolam yang sudah selesai dibangun. Kolam renang ada yang khusus dewasa dan juga anak-anak, sehingga banyak orang tua yang membawa serta putra-putrinya."Kita akan terus kembangkan wisata Hutan Bambu sebagai wisata alam dan edukasi. Panitia juga fokus melengkapi sarana dan prasarana demi kenyamanan para pengunjung," jelasnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata menyatakan bahwa Hutan Bambu salah satu wsiata Lumajang dikelola serius oleh pihak desa. Setelah adalah kolam rengan dengan pemadangan yang sangat indah, Hutan Bambu juga mulai viral di media sosial, sehingga menarik minat pengunjung untuk datang."Kita berharap desa-desa yang memiliki destinasi wisata bisa dikelola dengan baik. Pihak Dinas Pariwisata akan menfasilitasi semisal pelatihan bagi pengelola dan lainnya," pungkasnya.(Yd/red)

Water Park KWT Masih Jadi Pilihan Berlibur Keluarga Saat Lebaran

Lumajang (lumajangsatu.com) - Water Parak KWT (Kawasan Wonorejo Terpadu) masih cukup diminati pengunjung saat libur lebaran. Ribuan pengunjung datang dengan mengajak sanak saudaranya.Khusnul, salah seorang pengunjung mengaku bahwa Water Park KWT menjadi salah satu pilihan untuk mengajak anak-anak mandi. Sebab, akses jalan yang sangat mudah lokasi parkir yang luas dan aman.Namun, Khusnul meminta agar pengelola terus menambah wahana permainan agar selalau hal baru setiap tahunnya. Dalam beberpa tahun, wahana di Water Park KWT masih tetap sama, sehingga akan kalah bersaing dengan pemandian buatan yang dikelola oleh swasta.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyatakan, setiap harinya selama musim lebaran tak kurang dari seribu pengunjung yang datang. Pengunjung didominasi oleh anak-anak, karena Water Park KWT memang untuk wisata keluarga."Kita akui ada sedikit penurunan tingkat kunjungan, namun tidak masalah karena para pengunjung tetap berlibur di Lumajang, karena banyak pilihan tempat pemandian di Lumajang yang sudah ada," pungkasnya.(Yd/red)

Ini Dia 2 Objek Wisata di Lumajang Yang Jadi Favorit Pengunjung

Lumajang (lumajangsatu.com) - Air terjun Tumpak Sewu Semeru di Desa Sidomulyo dan B-29 di Desa Argosari jadi tujun wisatawan saat libur lebaran. Tak kurang dari 15 ribu pengunjung saat libur lebaran 2018 sudah datang ke dua objek wisata unggulan Lumajang itu.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan, pengunjung luar daerah sangat penasaran dengan keindahan dua objek wisata tersebut. Terlbih lagi, B-29 dan Tumpek Sewu Semeru sangat populer di media sosial dan jadi lokasi favorit untuk berselfi."B-29 dan Tumpak Sewu Semeru tetap jadi favorit wisatawan luar daerah untuk dikunjungi karena pemadangannya sangat menawan," ujar Agni, Kamis (21/06/2018).Meski sempat ada insident tewasnya dua wisatawan karena rem blong di B-29, nyatanya tidak menyurutkan minat pengunjung untuk datang. Pihak pengelola juga terus memberikan himbauan kepada pengunjung jika sangat berbahaya jika menggunkan sepeda motor matic.Pengunjung diminta menggunkan jasa ojek, demi keamanan bagi para pengunjung itu sendiri. Banyak kasus yang menimpa para pengunjung rem sepdanya blong karena nekat menggunakan sepeda hingga ke puncak B-29."Pasca kecelakaan itu, pihak pengelola diminta berkoordinasi dengan puskesmas agar ada saat terjadi kecelakaan bisa ditangani oleh petugas medis. Pihak pengelola dan dari Dinas Pariwisata sudah memasang papan larangan menggunakan sepeda matic, sebelum libur lebaran," pungkasnya.(Yd/red) 

Libur Hari Raya, Ke Pantai Watu Pecak Saja, Ini Alasannya..?

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang memiliki banyak destinasi wisata yang menyedeot banyak pengunjung saat hari raya. Salah satu wisata yang mulai ramai, adalah wisata pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian.Pasca kasus Salim Kancil, para pemuda setempat mulai melakukan penghijauan dengan menanami pesisir pantai dengan pohon waru dan cemara udang. Saat ini, penghijauan yang dilakukan mulai membuahkan hasil yang membuat pantai Watu Pecak menjadi sejuk.Saat musim libur lebaran 2018, Watu Pecak jadi salah satu jujukan berlibur keluarga karena sudah dilengkapi dengan beberapa warung ikan bakar. Jarak laut dengan tempat berteduh juga sudah sangat dekat, sehingga sangat dimininati oleh pengujung. Terlebih lagi, para pengelola menggratiskan tiket masuk dan hanya mengenakan tiket parkir saja.Wahyuni, salah seorang pengunjung menyatakan, bahwa Watu Pecak jika dikelola dengan baik akan mengalahkan nama besar pantai Bambang di Desa Bago. "Sudah berbeda dengan lima tahun lalu mas, jika dikelola dengan baik, maka akan mengalahkan pantai Bambang yang sudah terknal sejak dulu," tuturnya.Yang menjadi magnet bagi para pengunjung, dalam satu tahun terakhir, sudah ada warung ikan bakar di pantai Watu Pecak. Harganya juga cukup murah, yakni berkisar 40-60 ribu rupiah per-kilo gram ikan, tergantung dari jenisnya."Harganya murah mas, jenis belor 40 ribu, kalau kakap 60 ribu, tergantung jenis ikannya lah. Ikanya juga segar-segar karena langsung dari para nelayan di pantai Watu Pecak," jelas ibu Siadi pemilik salah satu warung ikan bakar.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata menyebut pantai Watu Pecak memang semakin berbenah. Dismaping akses yang cukup mudah, tempat berteduh bagi para pengunjung sudah banyak dengan hamparan pasir hitam mengkilat, menjadi daya tarik lebih bagi para pengunjung."Memang Watu Pecak terus berbenah, para pemuda setempat terus melakukan penghijauan dan para penjual ikan bakar mulai banyak dengan hasil tangkapan langsung dari laut selatan," paparnya.Bagi warga Lumajang dan sekitarnya, untuk menikmati ikan bakar dengan suasana pantai yang sejuk, tidak perlu lagi jauh ke pantai Dampar atau TPI Tempursari. Sebab, di Watu Pecak sudah teresedia warung ikan bakar dengan akses jalan yang lebih mudah.(Yd/red)