Lumajang- Aksi kejahatan di Lumajang semakin hari semakin menghawatirkan. Pasalnya, dalam kurun waktu satu minggu ada beberapa aksi perampokan dan perampasan yang belum terungkap. Rabu dini hari (10/07/2013) sekitar pukul 01.00 Wib di Desa Wonokerto, Kecamatan Tekung, belasan pelaku perampokan berhasil menjarah empat rumah warga sekaligus. Parahnya lagi, para korban masih dalam satu lingkungan RT. Belasan pelaku juga sempat melukai korban karena berusaha melakukan perlawanan. Sumber informasi menyebutkan, awalnya ada 3 pelaku masuk ke rumah Warsito. Tiga pelaku ini lantas mendobrak pintu kamar yang ditempati tidur oleh korban. Seketika itu, pelaku mengancam korban untuk segera menyerahkan harta bendanya. Setelah berhasil melumpuhkan korban, pelaku langsung membawa kabur sepeda motor, emas 40 gram, uang tunai Rp. 40 juta rupiah. “Kalau kerugiannya di total mencapai ratusan, Mas” ujar Supriatin salah satu warga. Aksi perampokan ini sudah dalam penanganan pihak kepolisian Lumajang. Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari petugas sepetutar kejadian ini. Sementar itu Kapolres AKBP Singgamata membenarkan adanya aksi perampokan tersebut. "Kita masih mendalami kasus tersebut," Uajrnya.(Yd/red)
Hukum Dan Kriminal
Pasca Putusan MK, Polisi Nyatakan Kondisi Lumajang Siaga Satu
Lumajang- Menyusul keluarnya hasil putusan MK yang menolak gugatan pasanga ASA dan A-RIF, Polres lumajang menyatakan situasi dalam kondisi siaga 1. Satuan Dalmas standby menunggu perintah jika ada eskalasi gangguan keamanan. Kapolere AKBP Singgamata juga menginstrusikan seluruh kapolsek agar meneruskan himbauan, agar semua pihak bisa dewasa menerima putusan MK. Kapolres juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Lumajang. Kapolres juga mengajak semua pihak untuk bisa mendukung Bupati terpilih, demi kemajuan Lumajang. Ia menyampaikan bahwa dalam pilkada tidak ada yang menang dan yang kalah. Saat ini, pesta demokrasi pemilukada sudah usai, dan tiba waktunya untuk kita bersama membangun Lumajang. Kapolres juga meminta kepada masyarakat agar tidak menyikapi putusan dengan cara cara yang anarkhis. Polri mengancam tidak akan membiarkan pihak-pihak yang mengganggu kamtibmas secara umum. "Kami akan tindak tegas siapapun yang akan mengganggu ketertiban Lumajang," Tegasnya, Senin (08/07/2013).(Yd/red).
Mobil Gegana Belum Ditarik dari Lumajang
Lumajang- Karena dinilai kondusif pasca pelaksanaan Rekapitulasi hasil pilkada Lumajang, akhirnya sebagian besar personel pengamanan dari polda Jatim ditarik kesatuannya masing-masing. "seluruh pasukan sudah ditarik berikut dengan mobil water canon dan mobil Barakuda dari polda," Ujar AKP Sugianto, Humas Polres Lumajang, Selasa (11/06/2013). Namun, ada satu kompi dari brimob polda yang masih disiagkan di Kabupaten Lumajang. Disamping itu, mobil Gegana juga masih belum ditarik karena mengantisipasi terror bom yang ada. "Satu kompi brimob dan mbil Gegana tetap disiagkan di Lumajang," Jelasnya. Kali ini, pengamanan gabungan dari Polri dan TNI tetap difokuskan di lembaga penyelenggara pemilu yakni Panwaslu, KPU serta Gudang penyimpanan logistic kertas suara. Pengaman dilakukan ful 24 jam dengan satu regu atau 10 orang dimasing-masing titik. "Pengamanan di KPU, Panwaslu dan Gudang penyimpanan dilakukan oleh satu regu pasukan," Pungkasnya.(Yd/red)
Awas.....!!! Teroris Sudah Masuk Lumajang
Lumajang- Pelaku pembuat Bom yang meledak disenduro, Funki Isnanto, diduga juga masuk dalam jaringan teroris poso. Saat dikonfirmasi oleh wartawan Sabtu (08/06/2013), AKBP Susanto Kapolres Lumajang, menyatakan kasus Bom Senduro masih masih dialakukan pendalaman oleh Polda dan mabes Polri. "Masih dalam pendalaman oleh labfor Polda mabes Polri," Ujarnya. Pihaknya juga sedang mendalami pengakuan tersangka dan saksi-saksi. Dari keterangan mabes polri, memang menyebutkan material Bom ada kemiripan dengan Bom terorisme. Sehingga Polres Lumajang di beck-Up penuh oleh polda jatim dan mabes polri. "Kita tunggu saja hasil labfor dari polda jatim," Tambahnya. Terkaiat dengan banyaknya SMS yang menyebutkan Lumajang siaga 1 teroriseme, Kapolres meminta masyarakat untuk tidak perlu resah. Polisi akan terus melakukan pengamanan diselurh titik keramian. "Kami minta Masyrkat Lumajang untuk tidak resah dengan isu-isu yang berdar melalui SMS," Pungkasnya. Seperti rilis Mabes polri yang dimuat disejumlah media Nasional, penagkapan pelaku pembuat Bom yang meledak di Lumajang diduga ada hubungannya dengan kasus teroris Poso. Diduga, tersangka adalah pembuat Bom yang digunakan para teroris. Dalam transaksi elektroniknya tersangka menggunakan akun facebook dengan nama Upik Lawanga.(Yd/red)
Hasil Poling Menang A-RIF, Portal kabarlumajang.net Dibobol
Lumajang- Website kabar lumajang (kabarlumajang.net) diduga dilumpuhkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Tak pelak, sejak kemarin sore, website yang terkenal kritis dalam pemberitaannya ini tidak lagi bisa diakses oleh pembacanya. Ketika diakses maka akan muncul kata Not Found. The requested URL / was not found on this server. Additionally, a 404 Not Found error was encountered while trying to use an ErrorDocument to handle the request. (tidak Ditemukan. URL yang diminta / tidak ditemukan di server ini. Selain itu, 404 Tidak Ditemukan kesalahan sewaktu berusaha untuk menggunakan Error Document untuk menangani permintaan). Menurut Pimpinan redaksi Kabar Lumajang (KL) Ulum Subektian, website yang ia kelola sudah sejak sehari kemarin tidak bisa diakses oleh pembaca. Tak pelak, iapun mendapat komplain dari ratusan pembacanya. “Banyak pembaca yang telpon kantor dan saya pribadi karena tidak bisa mengakses KL,” ujarnya disampingi beberapa karyawannya. Mendapati kenyataan ini, iapun kemudian langsung menghubungi tim IT (Information technology) yang ada di surabaya. Dari hasil klarifikasi, ada dua kemungkinan kerusakan di website-nya. Bisa karena kerusakan jaringan, juga karena adanya sabotase sehingga wabsite KL sengaja dilumpuhkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Mengenai kemungkinan dilumpuhkan oleh seseorang, ia mengaku bisa saja itu terjadi. “Selama ini media kita dikenal kritis dalam pemberitaannya, apalagi kemarin kita me-release hasil poling tertinggi calon bupati dan wakil bupati. Kepada sejumlah wartawan, ia meminta waktu paling cepat dalam tempo 1 jam webesite bisa diakses kembali. “Kita target waktu satu jam untuk mencari penyebab serta memperbaikinya,” Jelasnya Selasa (28/05/2013). Setelah beberapa Jam di bobol oleh orang tak bertanggung jawab, akhirnya tim IT portal online lokal itu bisa berfungsi lagi.(Yd/red)
Orangtua Darin Kenalkan Luthfi Hasan Sebagai Suami
lumajangsatu.com, Jakarta--Darin Mumtazah, siswi kelas 3 sekolah menengah kejuruan (SMK) yang dikabarkan dekat dengan tersangka kasus dugaan suap impor daging sapi, Luhtfi Hasan Ishaaq. Sekitar 6 bulan lalu, seorang satpam komplek rumah kontrakan Darin di Jalan Bhinneka Raya nomor 3 RT 10 RW 09, Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku sempat memijat Lutfi Hasan Ishaaq. "Saya enggak kenal dia siapa, tapi dia ngomong sama saya pejabat gitu. Terus saya disuruh mijet punggungnya," kata satpam RT 09, Suyitno, saat ditemui Tempo, Rabu, 22 Mei 2013. Namun, orangtua Darin mengenalkan Luthfi Hasan kepada Suyitno yakni sebagai suami Darin. "Saya kurang tahu, tapi ibu dan ayahnya bilang sudah menikah. Ibu dan ayahnya ngenalin ke saya, ini suaminya Darin," ujar Suyitno menirukan ucapan orangtua Darin. Nama Darin Mumtazah mencuat lantaran dia dua kali mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk kasus tindak pidana pencucian uang Luthfi Hasan Ishaaq. Menurut juru bicara KPK, Johan Budi, Darin Mumtazah sudah dipanggil dua kali, tapi absen. "Yang pertama, katanya suratnya tidak sampai kepada yang bersangkutan," katanya. Yang kedua, tidak ada keterangan. Nama Darin Mumtazah kerap disebut sebagai teman dekat Luthfi. Tapi dugaan itu belum terbukti karena hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Darin Mumtazah ataupun Luthfi tentang hubungan keduanya. Rasuah proyek kuota impor daging melibatkan bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq ini terungkap saat KPK menangkap Ahmad Fathanah bersama uang Rp 1 miliar dari petinggi PT Indoguna Utama--perusahaan impor daging sapi--Arya Abdi Effendy dan Juard Effendy.
Bener Dirusak dan Hilang, Tim SAAT Lapor Panwaslu
Lumajang- Tim pemenangan pasangan Incumbent (Sjahrazad Masdar-As'at) Jamal Abdullah Al-Katiri dengan beberapa tim Sabtu siang (18/05/2013) datang Ke Kantor Panwaslu Kabupaten Lumajang. Mereka datang untuk melaporkan adanya pengrusakan bener dan pencurian beberap bener besar pasngan nomnor urut satu (SA'AT). "ada beberapa bener di Kecamtan Padang yang hilang dan hingga kini belum diketahuai keberadaanya," Ujar Caleg DPRD Jawa Timur itu. Ia belum mengethaui motif dari pengrusakan dan pencurian bener-bener tersebut. Sebenarnya, pelaku pengrusakan bener yang berada di posko sudah dikethui, namun karena kalah banyak/ sehingga orang yang ada di Poskio tidak berani melaporkan. "Sebenarnya orangnya yang mersak di kethui, namun karena jumlah banyak dan membawa celurit sehingga orang yang diposko diam saja," Jelasnya. Tim incumbent juga melaporkan pengrusakan bener-bener pasangan nomor satu yang terjadi di kecamantan Yosowilangun, Kunir dan Tempeh yang terjadi pada awal Mei lalu. Pihaknya kata Jamal sudah melaporkan kepada Panwaslu kecematan. Namun karena tidak ada tindak lanjutnya maka tim memutusakan langsung melaporkan kepada panwaslu kabupaten. "Kita kumpulkan bukti-bukti dulu, dan sebenarnya kita telah melapor kepada Panwaslu Kecamatan namun tidak ada tindak lanjutnya," Teragnya. Bener yang dirusak dan hilang jumlanya mencapi 60 bener baik kecil maupun besar dan yang ada di Posko. Sementara itu, komisoner Panwaslu bidang Penindakan, Muhammad Munir, membenarkan adanya laporan dari tim pasangan Incumbent terkait dengan pengrusakan dan hilangnnya beberap bener-bener Incumbent. Pihaknya teleh menerima dan akan melakukan kajian terkait dengan laporan tersebut. "Kita kumpulkan bukti dan saksi-saksi dulu, dan kita punya waktu 7 hari untuk meprosesnya," Ujarnya.(Yd/red)
Myliaran Dana PLTR Diduga Dikorupsi, LSM Desak Kejaksaan Mengusutnya
Lumajang- Belasan orang yang mengatasnamakan LSM Transparansi Publik mendatangi dan melakukan aksi demo ke kantor Kejaksaan Negeri LUmajang,Jum'at(17/5/2013). Kedatangan masa meminta kejaksaan mengusut soal dugaan kasus penyelewenangan anggaran proyek listrik tegangan rendah (PLTR). Ditengarai anggaran milyaran dari APBN disalahkan oleh oknum birokrasi Pemkab Lumajang. Belasan massa datang ke Kejari Lumajang langsung memebntangkan poster yang berisikan desankan pengusutan dugaan tindak pidana korupsi. Paslanya, masa menduga anggaran APBN untuk listrik masyarakat, tidak direalisasikan. Informasi yang berhasil dihimpun, Anggaran unhtuk PLTR melalui APBN 2012 senilai Rp. 2,7 Milyar tidak ada bentuknya. Meskipun ada hanya berupa kerangka bangunan dan material saja. Dalam orasinya Korlap aksi, Arik menyampaikan, pihaknya mendesak kejaksaan negeri Lumajang untuk mengusut tuntas perkara tindak dugaan penyelewenangan anggaran PLTR yang merugikan masyarakat. Bahkan, warga sempat diminta bantuan anggaran dalam pengadaan material PLTR. "Kami minta Kejaksaan tidak main-main, karena listrik milik rakyat bukan milik onkum birokrasi," ungkapnya. Proyek PLTR di Lumajang melalui APBN dengan sharing APBD Lumajang tahun 2012, lokasi proyek di Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian, Desa Bedayu Talang Kecamatan Senduro dan Desa Sawaran Lor Kecamatan Kedungjajang. Dalam aksinya ke Kejaksaan Negeri, massa tidak mendapati petugas atau pihak kejakaan. Karena, kejaksaan negeri Lumajang sedang dalam proses pindah kantor. "Tidak orang mas, pasalnya sedang pindah kantor semua," ungkap salah satu staf Kejaksaan.(Yd/red)
Sekjen Demokrat Lumajang, Bantah Catut Nama Cokro
Lumajang- Laporan Cokro Widodo kepada aparat Kepolisan terkait dugaan penacatutan namanya di SK DPC Demokrat Lumajang, ditanggpai dingin Sekertaris DPC Demokrat Mohammad Sofi. Meski demikian ia membenarkan bahwa Cokro Widodo masuk dalam kepengurusan DPC Demokrat Lumajang. Akan tetapi Sofi mengelak jika masuknya nama cokro karena di catut. "Itu tidak di catut, saya juga tidak kenal dengan Cokro," Ujarnya saat dihubungi via telefon, Rabu (10/04/2013). Lebih lanjut ia menjelaskan tidak ada kepentingan bagi demokrat untuk mencatut nama Cokro. Cokro kata Sofi sudah ditawari untuk masuk dikepengurusan. Bahakan daftar hadir saat rapat dipanti PKK pada bulan puasa lalu cokro widodo juga datang. "Kita punya daftar hadir setiap rapat, Cokro hadir dan memberikan pendapat, kalau dicatut dia tidak ungkin hadir dalam rapat di panti PKK," tambhanya. Awalnya, Cokro dimasukkan dalam jajaran Wakil Sekretaris, namun karena pertimbangan masih baru akhirnya dimasukkan dijajaran divisi. Sofi juga menyebutkan bahwa surat kesediaan cokro menjadi pengurus juga ada, dan dokumen saat rapat juga sudah ada di Kepengurusan DemoKrat. "Apa perlu kita copy-kan mas," Tegasnya. Menanggapi laporan Cokro kepada aparat kepolisan, Demokrat kata sofi tidak terlalu ambil pusing. ia juga memeprsilahkan kepada Cokro untuk menempuh langkah apapun. "Kita tidak mau ambil pusing soal itu," Pungkasnya.(Yd/red)
Merasa Dirugikan, Cokro Polisikan Tiga Pentolan Demokrat Lumajang
Lumajang-Dugaan pencatutan nama Cokro widodo masuk dalam kepengurusan DPC Partai Demokrat Kabupaten Lumajang berbuntut panjang. Rabu pagi (10/04/2013) Cokro Widodo mendatangi Polers Lumajang untuk mempidanakan tiga pentolan Partai Demokrat. Yakni Ketua DPC Sjahrazad Masdar, Wakil Ketua Samsul Huda dan sekretaris DPC Mohammad Sofi. "Saya melaporkan dugaan pencatutan nama, yang hampir mirip dengan nama asli saya," Ungkapnya kepada sejumlah Wartawan. Akibat namanya dimasukkan dalam SK DPC Demokrat dirinya mendapat sanksi pemecatan menjadi anggota Panwaslu kabupaten Lumajang. Ia melapor kepada pihak kepolisian karena tidak ada itikad baik dari Demokrat untuk membuat pernyataan bahwa dia tidak masuk dalam kepengurusan Partai di bawah pimpinan Bupati Lumajang itu. "Tidak ada itikad baik untuk mengklarifikasi bahwa itu bukan nama saya yang di pakai, sehingga saya di pecat oleh Bawaslu Provinsi dari anggota Panwaslu kabupaten Lumajang," Tambhanya. Ia juga menyebutkan dalam SK DPC Demokrat namanya disebutkan sebagai Cokro Widodo, padahal sesuai Ijazah/ KTP dan Akte Kelahiran namanya adalah Cokro widodo Rekso sukrisno. Secara legal formal ia juga tidak merasa menandatangani surat kesediaan untuk menjadi pengurs Partai Demokrat Kabupaten Lumajang. "Sacara legal formal saya tidak pernah tanda tangan kesidiaan menjadi pengurus Demokrat," Pungkasnya.(Yd.red)