Peristiwa

Ada-ada Saja Rek...!!!

Shelly dan Darma Naik Motor Ke Pelaminan, Gaya Unik Bikers Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pernikahan pasangan anak muda Lumajang ini unik dan beda dengan lainya. Shelly Novitasari asal Desa Besuk menikah dengan pria idamannya, Darmayanto asal Desa Sumberjati Kecamatan Tempeh saat ke pelaminan dengan cara unik, Sabtu(9/9).Dua sejoli yang lagi kasmaran ini, tidak mau lewatkan hari bahagianya dengan biasa saja. Cara uniknya, usai ijab kabul langsung ke pelaminan mengendarai motor diiringi sanak family dan teman-temanya.Dari informasi yang berhasil dihimpun tim lumajangsatu.com, Shelly adalah perempuan bikers tergabung FIZR Community dan Sang suami, Darma anggota dari klub motor CB.

PC PMII Lumajang

Innalillah, Muslimin Ghozali Ketua Cabang PMII Lumajang Terpilih Meninggal

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lumajang Muslimin Ghozali meninggal dunia. Muslimin Ghozali terpilih menjadi ketua Cabang PMII Lumajang 2018-2019 di Gedung NU Lumajang tanggal 12 Agustus 2018.Kabar meninggalnya Muslim Ghozali dibenarkan oleh Syahwal Ali, salah seorang kader PMII Lumajang. Menurutnya, Muslimin Ghozali masuk ICU RS Jember Klinik Senin sore, (03/08/2018). Almarhum menderita penyakit komplikasi dan sudah dalam posisi kritis saat dibawa ke Jember Klinik."Iya mas, saya dapat kabar dari sahabat-sahabat IAI Syarifuddin bahwa almarhum meninggal saat dirawat di Jember," ujar Syahwal.pmii lumajangMuslimin Ghozali meninggal sebelum dilantik untuk mengemban tugas menjadi nahkoda pergerakan di Lumajang. Semua kader pergerakan Lumajang merasa kehilangan, karena salah satu kader terbaik di Lumajang meninggal diusia muda."Kami sangat berbelasungkawa mas, Muslimin Ghozali adalah salah satu kader terbaik pergerakan di Lumajang," paparnya.Informasi meninggalnya Muslimin Ghozali menyebar disejumlah grup WA jam 22.55 wib. Almarhum akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso.(Yd/red)

Antisipasi Karhutla

Inilah 4 Titik Rawan Kebakaraan Hutan dan Lahan di Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Perhutani dengan menggandeng pihak kepolisian, pemerintah daerah dan masyarakat menggelar Forum Grup Discussion (FGD). Kegiatan itu mengambil tema " Pentingnya menjaga alam dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).Muchlisin, Waka ADM Perhutani Lumajang menyatakan ada empat titik lokasi rawan kebakaran hutan dan lahan. Salah satunya yang paling luas adalah di kawasan lereng gunung Lemongan yang mencapai 2 ribu hektar lahan yang rawan kebakaran."Titik pertama di lereng gunung Lemongan dengan luasan sampai 2 ribu hektar. Alhamdulillah musim kemarau kali ini belum terjadi kebakaran," jelas Muchlisin, Rabu (29/08/2018).karhutlaTitik kedua berada di hutan Pasrujambe hingga kawasan lautan pasir B-29 Desa Argosari yang berbatasan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Titik ketiga di Kecamatan Pronojiwo dan titik keempat di Kecamatan Candipuro.

Sungai Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Kali Asem Kotor Dengan Sampah Plastik dan Pampers

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sungai Kali Asem yang membelah kota Lumajang terlihat semakin kotor. Sampah-sampah plastik dan pampers memenuhi sungai yang membuat sungai tidak sedap di pandang."Mulai kotor lagi mas, banyak sampah plastik dan pampers yang memenuhi aliran sungai Kali Asem," ujar Taufiq Marzuki, salah seorang warga Rogotrunan, Sabtu (25/08/2018).kali asemSampah-sampah tersebut berasal dari sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai oleh warga yang berada di pinggir sungai. Tak hanya itu, ada juga warga yang melintas di jembatan Jogoyudan membawa sampah dan dilemparkan ke sungai begitu saja.

Karena Berumur Tua

Masjid An-Nur Sumberwuluh Ambruk Usai Sholat Idul Adha

Lumajang (lumajangsatu.com) - Masjid An-Nur di Dusun Kampung Baru Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro ambruk usai sholat Idul Adha, Rabu (22/08). Beruntung, ambruknya masjid yang sudah berumur tua itu terjadi jam 14.30 saat tidak ada jama'ah di dalam masjid."Karena memang sudah berumur tua mas, ambruk bagin atap dan beruntung tidak ada korban," ujar Ali Ridho, Kapala Dusun Kampung Baru, Jum'at (24/08/2018).masjid an-nurMeski atapnya sudah ambruk, namun warga masih menggunakan masjid An-Nur untuk ibadah sholat Jum'at. Warga menutup bagian atap yang ambruk dengan terpal, agar jama'ah sholat Jum'at tidak kepanasan."Tadi masih digunakan untuk sholat Jum'at mas. Bagian yang ambruk ditutup terpal agar para jama'ah sholat Jum'at tidak kepanasan," jelasnya.Sementara itu, Cak Sul salah seorang warga Sumberwuluh menyatakan bahwa bulan Juli lalu sudah dibentuk panitia pembangunan masjid An-Nur. Namun, sebelum dana terkumpul dan sebelum diperbaiki, masjid An-Nur sudah ambruk terlebih dahulu."Sebenarnya bulan Juli lalu sudah dibentuk panitia pembangunan dan pencarian dana pembangunan sudah dilakukan. Namun, masjidnya keburu ambruk sebelum diperbaiki," pungkasnya.(Yd/red)

Sengketa Berkepanjangan

Sengketa Lahan, Ratusan Petani Lumajang Ngadu ke DPRD

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan petani Lumajang yang tergabung dalam Serikat Petani Lumajang (SPL) menggelar aksi ke DPRD. Petani ingin mengadu kepada para wakil rakyat, karena lahannya dianggap diambil sepihak oleh Perhutani.Lasiono, Sekretaris SPL menyatakan bahwa banya sertifikat lahan dan juga perumahan tiba-tiba diberi patok oleh Perhutani. Petani mengaku bahwa lahan tersebut adalah milik warga dengan bukti sertifikat yang dimiliki oleh warga.petani lumajang"Kita ingin agar Perhutani tidak sepihak dalam mematok lahan petani. Kita memiliki sertifikat yang sudah lama, sehingga kita anggap bahwa lahan itu adalah lahan milik warga," jelas Lasiono, Kamis (23/08/2018).Perwakilan dari petani langsung diterima oleh Perhutani dari DPRD dari Komisi A. Hj. Nur Hidayati, ketua Komisi A menyatakan bahwa DPRD memberikan waktu kepada SPL untuk memberikan berkas-berkas yang dimiliki oleh petani."Kita bekerja sesuai dengan bukti. Kita akan lakukan rapat kerja dan melihat ke lokasi setelah SPL menyerahkan berkas-berkas yang dimiliki oleh petani," papar politisi NasDem itu.Muchlisin, Waka ADM Perhutani Lumajang menyatakan bahwa Perhutani telah sesui dengan prosedur dalam penetapan batas hutan dengan lahan milik warga. Perhutani akan mencocokan dengan sertifikat milik warga, yang akan difasilitasi oleh DPRD."Kita siap nogosiasi dengan petani. Kita akan duduk bersama untuk mencari solusi, agar Perhutani dan warga bisa saling bersinergi," pungkasnya.(Yd/red)

Tenggelam di Sungai Bondoyudo

3 Hari Tenggelam, Santri Darul Mustofo Yosowilangun Ditemukan Meninggal

Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah 3 hari dilakukan pencarian, korban tenggelam di Sungai Bondoyudo blok Rowosungo Desa Yosowilangun Kidul akhirnya membuahkan hasil. Korban bernama Moh. Muhsin Hamim (15) warga Desa Wonorejo Kecamatan Kencong-Jember ditemukan sudah tidak bernyawa.Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, mayat korban mengapung diusngai dekat tambak udang. Seorang karyawan tambak melihat mayat korban langsung melapor ke polsek Yosowilangun.evakuasi"Sekitar jam 06.40 wib TRC BPBD dibantu oleh warga langsung melakukan evakuasi pada mayat korban yang sudah tiga hari tenggelam," ujar Adiarto, Selasa (21/08/2018).Usai ditemukan, jenazah korban langsung dibawa pulang oleh keluarga untuk segera dimakamkan. Pihak kelurga yang diwakili Rizal Syaiful Akbar juga menolak untuk dilakukan otopsi karena sudah jelas mayat tersebut adalah Moh. Muhsin Hamim."Pihak kelurga menolak untuk dilakukan otopsi. Pihak keluarga langsung membawa pulang jenazah korban untuk segera dimakamkan," jelasnya.Sebelumnya, tanggal 19 Agustus, korban bersama dengan 3 rekannya yang sama-sama santri Pondok Darul Mustofa Rowosungo mandi di aliran sungai Bondoyudo. Korban saat berenang tidak kuat dan akhinya terserat arus deras sungai Bondoyudo, meskipun sempat ditolong oleh teman-temannya.(Ydred)

Berenang Bersama 3 Temannya

1 Santri Darul Mustofa Yosowilangun Tewas Tenggelam di Sungai Bondoyudo

Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat tidak kuat berenang, seorang santri pondok pesantren Darul Mustofa Rowosungo tenggelam dan hilang. Korban bernama Hamim (15) warga Gumuk Banji, Kencong-Jember tenggelam di sungai Bondoyudo blok Rowosungo Desa Yosowilangun Kidul Kecamatan Yosowilangun, Minggu (19/08/2018).Adiarto, komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan korban bermain di sungai bersama 3 orang temannya. Awalnya, ke-4 santri tersebut menyebrang sungai menggunakan tali tambang penarik perahu. pencarian santri tenggelamSaat kembali, ke-4 santri berenang ditengah derasnya arus sungai Bondoyudo. Namun apes, Hamim tidak kuat berenang dan tenggelam meski sempat ditolong oleh teman-temannya. "Korban bernama Hamim ini berenang bersama dengan teman-temannya yakni Hikam, Fatah dan Thoib. Mereka berenang di sungai Bondoyudo dan Hamim terbawa arus dan belum bisa ditemukan," ujar Adiarto. Tim BPBD bersama Koramil, polisi dan warga ikut melakukan pencarian. Sejumlah perahu dikerahkan untuk menyisir sepanjang sungai Bondoyudo yang memiliki arus yang deras. "Kejadiannya sekitar jam 15.00 wib dan tim TRC BPBD datang ke lokasi sekitar jam 16.30 tiba dilokasi korban tenggalam dan terus melakukan pencarian," pungkasnya.(Yd/red)