Peristiwa

Tokoh Lumajang

Innalillah, KH. Muflih Farid Ketua MUI Lumajang Wafat

Lumajang (lumajangsatu.com) - Berita duka datang, KH. Drs. Muflih Farid Ketua Majlis Ulama Indinesia (MUI) Lumajang wafat. Almarhum wafat sekitar jam 00.30 wib Jum'at (09/11/2018) setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.Achmad Salahuddin, Wakil Ketua PCNU Lumajang menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. "Kami atas nama keluarga besar PCNU Lumajang berbela sungkawa sedalam-dalamnya, semoga beliau mendapatkan tempat yang baik disisi Allah," ujar Achmad.Drs. Muflih Farid dikenal orang yang aktif dalam organisasi keagamaan yang juga pernah aktif menjadi pengurus PCNU Lumajang. Almarhum masih tercatat sebagai ketua MUI, meskipun tidak begitu aktif karena sudah sepuh dan sering sakit."Beliau masih menjabat sebagai ketua MUI Lumajang meskipun tidak begitu aktif karena sering sakit," jelasnya.Bahkan, informasi dari pengerus sebelum meninggal dunia, Kamis malam (08/11) almarhum bersama dengan pengurus melakukan audensi dengan Bupati Lumajang. "Malam sebelum beliau wafat sempat melakukan audensi dengan pak Bupati menyampikan program-program MUI Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Kabupaten Lumajang

Musim Penghujan Tiba, Lumajang Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Lumajang (lumajangsatu.com) - Muism penghujan telah tiba yang diawali dengan curah hujan yang cukup tinggi di Lumajang. Bahkan, untuk hujan pertama kali langsung terjadi banjir lahar dingin di sejumlah aliran sungai lahar Semeru.Adianrto Hendro, Komadan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan ada 7 titik kejadian saat hujan turun pertama kali. Seperti terjadinya longsor, pohon tumbang dan rumah roboh karena derasanya hujan disertai angin.

Infrastruktur Lumajang

Banjir Sebabkan Proyek 8 Milyar Jebol di Kali Asem Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah jebol diterjang banjir Selasa pagi (06/11), pemerintah langsung melakukan penanganan Dam Gambiran. Satu alat berat diturunkan untuk pemasangan sak besar dan puluhan pekerja membersihkan sampah di sungai.Joko Wahyono, Kepala Seksi Sungai Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air Provinsi Jatim menyatakan tanggul tidak jebol. Namun, hanya ada rembesan disisi timur dam, karena air masuk disela-sela batu tanggul."Tidak jebol hanya terjadi rembesan air lewat bebatuan sehingga kita lakukan penanganan dengan pemasangan sak besar," jelas Joko, Rabu (07/11/2018).Pembangunan tanggul penahan banjir disisi timur dan barat sungai Kali Asem tahun 2017 menelan anggaran 8 milyar lebih dari APBD Provinsi Jatim. Pembangunan tersebut masih tahap pertama dan rencananya masih ada pembangunan lanjutan dengan anggaran berbeda. "Anggarannya 8 milyar lebih mas," tuturnya.Thoriqul Haq, Bupati Lumajang juga melakukan sidak langsung ke lokasi Dam Gambiran. Pemkab Lumajang langsung melakukan penanganan darurat agar jika terjadi banjir susulan tidak akan berdampak pada warga Lumajang."Kita lakukan penanganan darurat agar jika terjadi banjir susulan tidak akan berdampak besar pada warga Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Infrastruktur Lumajang

Bangunan Baru, Tanggul Dam Gambiran Tak Kuat Tahan Banjir

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan pertama yang terjadi Senin sore hingga malam mengakibatkan dam Gambiran jebol disisi timur. Air memang tidak merobohkan geronjong, namun air lewat disela-sela batu geronjong dan menggerus tanah penahan.Akibatnya, air meluap kesejumlah lahan disisi timur bendungan Boreng yang baru selesai dibangun akhir tahun 2017. Air masuk kecelah-celah batu yang membuat geronjong menjadi turun dan miring."Semoga bendungan ini kuat menahan banjir mas, karena ini baru benjir permulaan," ujar Widarto, juru pengairan Bendungan Boreng, Selasa (06/11/2018).

Daerah Rawan Bencana Lumajang

3 Rumah di Desa Tamanayu dan Kaliuling Tertimpa Longsor

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan deras yang terjadi selama hari Senin hingga malam mengakibatkan banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Di Kecamatan Pronojiwo, ada tiga rumah tertimpa longsoran dari tebing yang berada di pinggir rumah.Hariyono, relawan Laskar Semeru menyatakan 2 rumah di Desa Tamanayu dan 1 rumah di Desa Kaliuling. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa hanya rumah warga mengalami rusak."Hujan semalaman mengakibatkan longsor di Tamanayu dan juga Kaliuling mas. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," jelas Hariyono, Selasa (06/11/2018).Warga kemudian bahu membahu melakukan pembersihan material longsoran. Warga juga membuat selokan-selokan kecil agar air hujan tidak mengantong yang menjadi penyebab terjadinya longsor."Warga bahu membahu melakukan pembersihan material longsoran mas. Warga juga membuat selokan-selokan kecil agar air hujan lancar dan tidak mengantong," pungkasnya.(Yd/red)