Peristiwa

Perkuat NKRI, TNI-AU Gelar Latihan Tempur Sikatan Daya 2015

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan Pesawat Tempur milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) yang diterbangkan dalam latihan tempur dengan sandi Sikatan Daya 2015 di Air Shooting Range (ASR) Desa Pandanwangi Kecamatan  Tempeh Lumajang berlangsung meriah dan membanggakan, Kamis (04/06/2015)

Evakuasi Pick Up Masuk Jurang Memakan Waktu 3 Jam, Warga Minta Polisi Pasang Rambu

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kecelakaan Pick Up dengan bak terbuka yang jatuh ke jurang sedalam lima meter,  Minggu (31/05/2015) malam,  akhirnya berhasil dievakuasi setelah tiga jam lamanya proses evakuas dilakukan.  Prosesi evakuasi dilakukan puluhan warga, polisi dan TNI yang jatuh ke jurang sedalam lima meter. Proses evakuasi berlangsung lambat,  pasalnya selain medan yang sulit, tidak ada kendaraan alat berat yang diturunkan aparat kepolisian,  setempat untuk mengevakuasi. Warga hanya menggunakan peralatan seadanya,  yakni dengan mobil jeep  dan tali kawat. Meski sempat kesulitan, akhirnya badan kendaraan berhasil dievakuasi ke atas jalan raya tiga jam kemudian. Menurut warga setempat,  lokasi kejadian memang tergolong rawan terjadi kecelakaan. Pasalnya dalam sepuluh tahun terkahir telah terjadi sekitar lima kali kejadian kendaraan roda empat jatuh kejurang dan memakan korban jiwa.   “ pernah sepuluh tahun yang lalu juga terjadi kayak gini, memakan korban. Kemungkinan iya karena tanjakannya terlalu tajam atau pun kendalanya mobil.  Menurut informasi tadi malam itu pakai krosmeleng dua,  katanya penumpang yang selamat,  untuk rambu-rambu lalulintas memang tidak ada. Apalagi yang dari sebelah sana malah lebih parah,” ungkap Hadi Sofyan, salah satu warga.    Warga setempat berharap, pihak kepolisian segera memasang papan peringatan, serta tidak hanya melakukan patroli diarea perkotaan. Sebab jalan tersebut kerap kali dijadikan jalan alternatif warga yang melanggar lalulintas. (Mad/Ls/red)

Energi Panas Bumi Geothermal Gunung Lemongan Mau Ditambang, Laskar Hijau Tolak

Klakah(lumajangsatu.com) - Kawasan Gunung Lemongan dan Gunung Argopuro yang merupakan komplek Pegunungan Hyang ini disebut-sebut memiliki potensi geothermal (Energi Panas Bumi) yang besar, yakni sekitas 295 Mwe dengan Wilayah Kerja Pertambangan seluas 102.400 Ha. Potensi geothermal tersebut rencananya akan dieksplorasi dan dieksploitasi untuk memasok kebutuhan energi nasional, sebagai alternatif dari energi berbahan fosil yang telah biasa dipakai selama ini. Pengembangan energi geothermal ini dilakukan oleh PT. Pertamina bekerjasama dengan PT. Hitay Rawas Energy dari Turki.  Sebagaimana diketahui bersama bahwa memang energi panas bumi merupakan energi yang ramah dan terbarukan. Permasalahannya muncul dikarenan cara atau teknik yang dipakai untuk mengekplorasi energi panas bumi tersebut. Teknik yang dimaksud adalah Fracking atau Hydraulic Fracturing.   Untuk merespon rencana tersebut, Laskar Hijau dalam minggu-minggu terakhir ini menyelenggarakan serangkaian diskusi di Posko Laskar Hijau salah satunya dengan menghadirkan aktifis NU yang getol melakukan penolakan proyek geothermal di Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat; Zakiyul Fuad dari Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA). Puncak dari serangkaian diskusi tersebut diselenggarakan pada minggu 31 Mei 2015 di Posko Laskar Hijau yang berada di kaki Gunung Lemongan sisi selatan, sekaligus untuk memperingati Hari Anti Tambang Se-Dunia yang jatuh setiap tanggal 29 Mei. Dalam diskusi ini hadir ratusan orang dari berbagai organisasi pecinta alam yang ada di Lumajang, Probolinggo dan Surabaya, serta tokoh masyarakat yang ada di sekitar Gunung Lemongan. Adapun organisasi peduli lingkungan yang hadir antara lain; Fatarpa, Vabfas, Gepala, G’owa, Oi Lumajang, Makalantas, Kopi Alam, Palasdhika, Palaga, Himapena, Amik Taruna, Candu Alam, Dippa Cakra Wijaya, Perkoro Nasib, Garuda Sakti, Hipalapa, Mahapastie, Gemppal dan Gembel Elit.   Dalam diskusi yang dipandu langsung oleh koordinator Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus tersebut peserta banyak mempertanyakan tentang dampak negatif dari eksplorasi geothermal dengan teknik fracking. Teknik fracking ini memanglah cara yang paling efesien untuk mengekplorasi geothermal. Caranya dengan mengebor dengan kedalaman ribuan meter ke bawah tanah dan menginjeksikan jutaan galon air yang dicampur dengan bahan-bahan kimia ke lapisan serpihan tanah yang menyimpan energi panas bumi untuk meledakan lapisan tersebut dan energi panas bumi bisa terlepas dan selanjutnya ditambang.   Dari proses diskusi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut didapatkan sebuah pemahaman bersama bahwa dampak negatif dari eksplorasi geothermal dengan teknik fracking ini dapat berdampak terhadap (1), Pencemaran air, yang terjadi oleh kontaminan mematikan seperti Arsenik, Antimon dan Boron seperti yang terjadi di negara-negara bagian di Amerika, terutama negara yang ada di Marcellus Shale, di mana air-air tercemar dan air kran bisa menyala ketika disulut dengan api. Di Indonesia kasus ini bisa ditemukan di Mataloko, NTT. (2), Amblesan (Subsidence), seperti yang terjadi di Wairakei, Selandia Baru, dengan kecepatan 200 mm/tahun dan diperkirakan akan mencapai 20±2 meter pada 2050. (3), Fracking dan Gempa Bumi, yang diakibatkan oleh menurunnya kohesivitas (daya ikat) pada batuan. Juga karena pertambahan fluida dalam reservoir yang kemudian menyebabkan kenaikan tekanan. Reservoir terfasilitasi untuk mengalami pergerakan (slip) karena gaya gesek statis (static friction)nya terlampaui yang kemudian menjadi gempa bumi. (4), Hancurnya air mancar panas (geyser) karena pengeboran ke bawah permukaan dan ekstraksi panas lewat power plant, sehingga membuat geyser alami kehilangan tekanan dan lama-kelamaan kering. Seperti yang terjadi di Nevada, Islandia dan di Selandia Baru.   Berangkat dari pemahaman bersama di atas tersebut, kemudian seluruh elemen peduli lingkungan yang hadir dalam diskusi ini secara bulat menyatakan penolakannya terhadap rencana eksplorasi energi panas bumi yang ada di Gunung Lemongan dan Gunung Argopuro, selama masih menggunakan cara atau teknik yang merusak seperti Fracking. Mereka melakukan orasi dan pernyataan sikap bersama seraya menyerukan Don’t Frack Lemongan – Argopuro. Mereka juga melakukan pengumpulan tanda tangan penolakan di atas selembar poster yang bertuliskan “Don’t Frack Lemongan”.   Secara khusus A’ak Abdullah Al-Kudus juga mengatakan, bahwa kawasan di sekitar gunung Lemongan dan Argopuro terdapat 13 Ranu (reservoir) yang selama ini menjadi tumpuan hidup masyarakat. “Jika Gunung Lemongan ini dibor, maka tidak mustahil ranu-ranu tersebut akan tercemar dan masyarakat akan mengalami krisis air bersih”. “Karena untuk satu titik eksploitasi geothermal bisa menelan sekitar 4 juta liter air per hari” tambahnya.(lh/red)

Pick Up Rombongan Suporter Bola Terguling, Satu Orang Tewas

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan tunggal bak terbuka kendaraan Pick Up L 300 NoPol W 9545 L minggu malam terjadi di jalan desa Sarikemuning Kecamatan Senduro Lumajang mengakibatkan belasan suporter sepak bola mengalami luka parah, bahkan satu diantaranya tewas dilokasi kejadian lantaran terjepit antara badan kendaraan dengan rimbun bambu, Minggu (31/05/2015). Menurut saksi mata, insiden nahas itu terjadi saat kendaraan yang dikemudikan Soni Hari (28) mengangkut sekitar 20 orang hendak pulang dari nonton pertandingan sepak nola antara kesebelasan desa Pandansari dengan kesebelasan desa Klanting di lapangan Desa Pandansari. Sesampainya di tanjakan jalan desa Sarikemuning kendaraan L 300 tersebut tidak kuat hingga akhirnya mundur dan terjatuh ke jurang sedalam 5 meter. "Saat kendaraan ini melintas di jalan tanjakan tidak kuat hingga akhirnya mblorot (jatuh) kejurang sedalam 5 meter mas," papar AKP Hardono Kasat Lantas Polres Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Diketahui sedikitnya sekitar 20 orang ikut terjun kejurang, belasan suporter mengalami luka parah dan harus dirawat intensif di Puskesmas Senduro, sementara satu orang lagi atas nama Winarto (48) tewas seketika dilokasi kejadian dan langsung dibawa ke rumah duka. "Pokoknya tadi saya ikut bantu ngangkat korban sebanyak empat kali mas, sekitar 20 orang itu wes," ujar Hadi Sofyan saksi mata. Petugas kepolisian setempat langsung memeriksa saksi-saksi dan sang supir pick up, kini kasus kecelakaan bak terbuka ini ditangani Satuan Lalulintas Polres Lumajang, Sementara kendaraan pick up baru akan dievakuasi esok hari. (Mad/red)

Diserang Ulat Kecil Semalam, Patani Selada Air di Desa Mojo Gagal Panen

Lumajang (lumajangsatu.com) - Para petani selada air di kawasan Rowo Kancu Desa Mojo Kecamatan PAdang gagal panen. Pasalnya, dalam semalam lahan puluhan hektar lahan selada air milik petani diserang ulat kecil. "Habis mas, padahal itu semalam saja, itu bisa dilihat yang menghitam itu yang diserang oleh ulat," ujar Zainuddin kepada lumajangsatu.com, Jum'at (29/05/2015). Akibat serangan ulat tersbut, para petani mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Serangan ulat kecil itu adalah yang terburuk, karena hampir seluruh selada air milik petani tidak luput dari serangan ulat. "Rugi banyak mas, karena sudah masuk waktunya panen, eh malah dimakan ulat dan ludes semlam saja," terangnya. Para petani meminta kepada pemerintah untuk ikut memperhatikan nasib para petani. Meski bukan komuditi yang besar, namun selada air sangat penting bagai para petani disekitar Rowo Kancu. "Kita berharap pemerintah memberikan perhatian kepada kami, karena ini adalah sumber mata pencaharian petani sekitar Rowo Kancu," pungkasnya.(Yd/red)   Foto : Kiriman pembaca M. Zainuddin Zuhri 

Mantan Kepala Sekolah Ditemukan Tewas Mengambang Di Dasar Sungai Grobogan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Misto Zaenal Arifin (45) warga Desa Klakah Kecamatan Klakah Lumajang ditemukan tewas mengambang di aliran sungai Grobogan Desa Grobogan Kecamatan Kedungjajang Lumajang, Jumat (29/05/2015). Tidak diketahui pasti penyebab kematian mantan Kepala Sekolah ini, warga setempat menemukan mayat Misto sapaan akrabnya telah mengambang dan tersangkut batu di dasar Sungai Grobogan jumat pagi tadi. "Ya sudah begini mas, mengambang dan tersangkut batu," papar Sumardiyo Salah satu warga saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Polisi yang datang kelokasi langsung melakukan olah TKP, serta memeriksa beberapa saksi yang menemukan korban pertama kali. "Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kami langsung kesini mas," papar AKP Dodik Suwarno Kapolsek Kedungjajang saat ditanya sejumlah awak media. Masih katanya Kapolsek, pihaknya hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab kematian korban, menurutnya selain melakukan Olah TKP polisi juga akan membawa jasad korban ke Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto Lumajang. "Kami masih menyelidi mas, yang jelas kita akan otopsi dulu baru nanti akan disimpulkan," tambahnya. (Mad/red)

Diduga Illegal, Jasad Janda TKW Asal Yosowilangun Sulit Pulang ke-Indonesia

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mencuatnya berita meninggalnya seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Yosowilangun-Lumajang di Kairo Mesir ternyata diduga sang TKW ini illegal yang berangkat Dari Jawa Barat. "Dulu berangkatnya dari jawa barat mas, kalau PTnya saya gak tahu," papar Widiyanti adik Korban saat ngobrol bersama awak media. Dugaan TKW illegal ini semakin pasti setelah pihak Disnaker mencari data korban baik di internet maupun cacatan khusus petugas. "Ya itu mas, kami kesulitan mencari datanya itu, dan baru pasti siang ini," ujar Agus Sulistiono kepala bidang penempatan tenaga kerja luar negeri Disnakertran Kabupaten Lumajang. Meski begitu pihak Disnaker Lumajang tetap berjanji akan membantu keluarga korban untuk segera memulangkan jasad korban kerumah duka. "Yang jelas setelah ini kami akan berkoordinasi dengan Propinsi dan KBRI terkait kepulangan jasad korban ini mas," tambahnya. Diketahui korban atas nama Winarti (45) merupakan seorang janda dengan satu orang anak yang bernama Gandi (17), ia mulai bekerja di Mesir sebagai tenaga pembantu rumah tangga (PRT) sejak 7 tahun yang lalu. (Mad/red)