Peristiwa

Asyik Makan Nasi Padang, Mobil Zainal Santroni Maling dan Uang 6 Juta Amblas

Lumajang(lumajangsatu.com) - Aksi pencurian dengan modus pecah kaca kembali terjadi di Lumajang. Kali ini, sebuah mobil mini buz di pecah kacanya oleh dua orang tak di kenal saat parkir di jalan kapten suwandak timur. Akibatnya, uang tunai enam juta rupiah yang berada di dalam  mobi bernopol B 1003 CKG, milik zainal alim warga panjaitan Kelurahan Ditotrunan.    Kejadian ini bermula saat Zainal Alim, sang pemilik mobil sedang  makan siang di rumah makan padang yang berada di jalan suwandak lumajang. Namun, setelah sepuluh menit tiba-tiba alarem mobil korban berbunyi keras. "Alarm berbunyik keras sekali," ungkapnya di KSPK Polres Lumajang, Jum'at(27/03).   Mengetahui hal tersebut, selanjutnya korban langsung melihat mobil yang perkir di sebrang jalan. Alangkah kagetnya, ketika korban melihat jika ada dua orang tak di kenal sedang mengambil tas hitam yang berisi uang tunai enam juta rupiah/ di dalam mobilnya. "Kita olah TKP dan periksa saksi-saksi," ungkap Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono.   Kini kasus tersebut sedang dalam penanganan petugas mapolres lumajang. Warga berharap petugas kepolisian segera menangkap pelaku pecah kaca yang selama ini meresahkan warga Lumajang.(ard/red)

Mortir Aktif Sisa Perang Jepang Ditemukan Dibekas Tambang Pasir Besi Pantai Bambang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Satu buah amunisi mortir yang masih aktif ditemukan Abror (42) petani asal dusun Rekesan desa Bago Kecamatan Pasirian. Mortin dutemukan dipinggir pantai dan langsung dilaporkan kepada paihak kemanan. Pihak Polsek dan Koramil Pasirian langsung menuju tempat penemuan mortin dan langsung dilakukan pengamanan. Saat ini, mortin disimpan di Polsek Pasirian yang diamankan dalam bak kecil berisi pasir. Saat ini mortirnya diamankan di Polsek Pasirian, ujar AKP Sugianto SH, Kasubag Humas Polres Lumajang, Kamis (26/03/2015). Mortir jenis pelontar tersbut memeiliki panjang sekitar 25 cm diameter 5 cm. Mortir jenis pelontar tersbut mempunyai kode 23-61+. Diperkirakan mortir tersbut merupkan sisa peninggalan perang masa Jepang karena ada beberapa bagian yang sudah rusak meskipun mortir masih aktif. Panjang mortir kurang lebih 25 cm dengan diameter 5 cm dengan kode amunisi 23-61+, tarangnya. Setelah diamankan di Polsek Pasirian rencananya mortir tersebut akan segera dilakukan pemusnahan. Kita segera lakukan pemusnahan tinggal menunggu dari tim Gegana, pungkasnya.(Yd/red)

Solidaritas Kakek Ngatmanu, PMII Beri Kedelai Majlis Hakim

Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi solidaritas dukungan untuk kakek Ngatmanu (73) warga Dawuhan Lor di depan Pengadilan Negeri Lumajang. Dalam orasinya, PMII meminta agar kakek ngatmanu yang disangka mencuri kedelai 2,5 kg milik Hariyanto segera dibebaskan. "Kita minta kakek Ngatmanu dibebaskan, karena tidak sepadan dengan apa yang disangkakan hanya 2,5 kg," ujar Nur Fauzi korlap aksi solidaritas, Senin (23/03/2015). PMII juga memberikan kedelai hasil sumbangan dari masyarakat kepada ketua majlis hakim D. Fresilia Simanjuntak SH,. M.Hum. PMII berharap agar kedelai tersbut diberikan kepada korban yang menuntut kakek Ngatamnu. "Kita berikan kedelai ini bu hakim hasil sumbangan masyarakat Lumajang, agar kakek Ngatmanu dibebaskan," teranganya. Hakim ketua Fresilia Simanjuntak saat menemui mahasiswa menyampaikan akan memebrikan putusan yang seadil-adilnya. Pengadilan juga tidak berharap ada kasus itu, namuan karean hakim hanya menyidangkan saja, maka semuanya harus dilakukan. "Kita juga tidak berharap ada kasus seperti ini, namun kita hanya menyidangkan saja," jelas Fresilia di hadpan puluhan mahasiswa.(Yd/red)

Ada Provokasi, PMII Bentrok dan Adu Pukul Dengan Polisi di PN Lumajang

Sukodono (lumajangsatu.com) - Puluhan aktivis PMII Lumajang yang mengelar aksi solidaritas terhadap kakek Ngatmanu yang hanya mencuri kedelai 2,5 kg ditahan. Aktivis PMII terlibat bentrok dan adu pukul dengan aparat kepolisian di Halaman Pengadilan Negeri Lumajang. Aksi bentrok Mahasiswa dengan polisi dilantar belakangi, aparat keamanan menghalang-halang orasi. Saling dorong dan seret antar polisi dan mahasiswa tak terelakan. Beruntung aksi yang memanas bisa diredakan oleh Majelis Hakim yang hendak menemui mahasiswa  untuk berdialog. Sahabat-sahabat tidak akan anarkis dan bentrok dengan polisi kalau tidak diprovokasi, ungkap Anwar, salah satu aktivis PMII. Usai bentrok dan menyerahkan kedelai sebagai bentuk ganti rugi terhadap korban yang memolisikan NGatmanu. PMII Mengelar tahlilan atas matinya penegak hukum yang tidak berpihak pada masyarakat miskin dan bodoh.(ls/red)

Hanya Curi Kedelai 2,5 Kg, Puluhan Aktivis PMII Kecam Penegak Hukum Penjara Kakek Ngatmanu

Sukodono (lumajangsatu.com) - PMII LUmajang mengelar aksi demo tolak kriminalisasi terhadap kakek Ngatmanu (73) warga Desa Dawuhan Lor Kecamatan Sukdono. Mahasiswa menilai penegak hukum sudah dibutakan matanya dalam memproses kakek 73 tahun yang hanya mencuri kedelai 2,5 kilogram dari pada memproses cepat koruptor di Indonesia. Mahasiswa menyerahkan sumbangan kedelai dari pedagang pasar baru Lumajang yang prihatin dengan Kakek Ngatmanu yang hanya mencuri kedelai 2,5 harus ditahan dan didakwa. "Hukum di Indonesia sudah tidak berperikemanusiaan, kalau orang miskin diproses cepat, kalau koruptor tidak," kata Ketua PC PMII Lumajang, Muhammad Hariyadi pada wartawan di PN Lumajang. Puluhan aktivis PMII Mendesak majelis Hakim melakukan proses sidang cepat dan kakek Ngatmanu tidak ditahan. Karena, kondisi kesehatan kakek ngatmanu sudah tidak bisa hidup dan tidur bersama tahanan lainya. "Penegak hukum di LUmajang perlu di soroti, jangan asal main tindak," pungkasnya.(ls/red)

Angin Putting Beliung Mengamuk, Hancurkan 3 Rumah Warga dan Kandang Ayam

Randuagung(lumajangsatu.com)- Menjelang musim kemarau tiba angin putting beliung kembali terjang area Lereng Gunung Lemongan Desa Salak Kecamatan Randuagung Lumajang, akibatnya 3 Rumah warga rusak dan sebuah kandang ayam rata dengan tanah, Minggu (22/03/2015).menurut warga kejadian itu sangat cepat, cuaca hujan yang disertai angin kencang berasal dari arah selatan. seketika angin putting beliungpun melululantahkan atap rumah warga, dan kandang ayam milik masdar bahkan beberapa pohon milik warga pun ikut tumbang."Sangat cepat mas, ini rusak semua, papar irfan salah satu warga.beruntung, angin selama satu menit ini tak memakan korban jiwa hanya kerusakan material berupa rumah warga, kandang ayam dan pohon sengon yang tumbang.Alhamdulillah gak ada yang kena kerubuhan pohon atau bangunan mas," tambahnya sembari mengelus dadanya.Sementara kandang ayam yang saat itu berisi sekitar 4000 ekor ayam, hanya separuh yang dapat dielamatkan, sementara 2000 lainnya mati terjepit bangunan kandang, Akibat kejadian ini kerugian warga ditaksir mencapai atusan juta rupiah. "Sekitar 150.000.000 an, soalnya ayam saya yang mati lebih separuh," ujar pria setengah baya itu. (Mad/red)

Jalur Ranupane-Senduro Terganggu, Pohon Besar Tumbang Melintang di Tegah Jalan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski tidak ada hujan lebat, pohon di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masuk wilayah cagar alam tumbang dan melintang di jalan yang menghubungkan desa Ranupane dan Senduro. Diduga, pohon besar itu tumbang karena sudah tua dan lapuk sehingga tidak lagi bisa menahan beban. "Kemungkian karena sudah tua dan lapuk mas, sehingga tadi roboh dan melintang di jalan," ujar Yuli Purwanto warga Lumajang yang melintas di jalaur Senduro-Ranupane, Sabtu (21/03/2015). Warga dengan alat seadanya langsung gotong royong melakukan evakuasi pohon agar jalan satu-satunya itu bisa dilintasi kendaraan. Selama proses evakuasi. warga yang melintas terpaksa berhenti dan ikut membantu proses evakuasi. "Ya kita evakuasi seadanya mas, tidak ada alat berat, sehingga kita pinggirkan saja agar bisa dilewati oleh kendaraan," paparnya. Jalur Senduro-Ranupane memang banyak pohon besar yang berada di pinggir jalan. Sewaktu-waktu bisa tumbang, jika cuaca tidak mendukung hujan disertai angin. Namun, karena tidak masuk jalur padat kendaraan, dalam kejadian tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa atau harta benda. "Tidak ada korban jiwa atau harta mas, sebab pas tumbang kebetulan tidak ada kendaraan yang melintas," pungkasnya.(Yd/red)

Dua Guru Sukwan Cantik Ditodong Pistol dan Diacam Celurit, Begal Gondol Beat

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua guru sukwan cantik yakni, Dwi Siksawati (21) dan Endang (35) saat berboncengan mengendarai motor Beat Putih di begal di Jalan Desa Meninjo Kecamatan Ranuy0so, Kamis(19/03) pagi. Keduanya, hendak mengajar di SD Jenggrong tiba-tiba ditendang  2 pelaku begal. Pelaku bukan hanya menendang kedua guru Sukwan, bahkan ditodong sejenis pistol dan diancam dengan celurit. Saya kaget jadi korban begal, padahal biasa lewat disini, terangnya salah satu korban. Dua guru sukwan sangat shock dengan jadi korban begal yang sangat nekat dan kasar. Saat kejadian, kondisi jalan sangat sepi dan membuat 2 pelaku begal dengan mudah mengondol motor Beat korban. Kapolsek Ranuyoso, AKP Sueb mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan ke korban untuk menjelaskan ciri-ciri pelaku.Mengenai pelaku memakai pistol, pihaknya belum bisa memastikan apakah asli atau mainan. Kita selidiki dulu, karena lokasi kejadian memang sepi rumah penduduk, jelasnya.(Mad/Ls/red)

TNI AD Uji Coba Amunisi Perang Asal Korea Untuk Perkuat Perbatasan NKRI dari Serangan Asing

Tempusari(Lumajangsatu.com) - Uji coba Alutsita Munisi Meriam Jenis 155 mm Howitzer Type KH 179 oleh TNI AD di Pantai Watu Godek, Tempusari, Selasa(17/03) siang. Ternyata, akan digunakan TNI dalam  memperkuat persenjataan  di beberapa tempat strategis dan perbatasan negara indonesia. "Jadi kita harus kuat dulu persenjataan khususnya alutsita kita diwilayah perbatasan antar Indonesia dengan negara tetangga," ungkap Brigjend Sonhaji, Danpusearmed TNI AD pada wartawan dilokasi Uji coba. Lanjut dia, meriam howitzer produksi negara korea selatan tersebut, memiliki beberapa keistimewaan diantaranya laras sepanjang sepuluh koma empat meter dengan berat enam koma sembilan kilogram. Meriam tersebut bisa menembakkkan hingga empat peluru per menit dan bisa menembak langsung dengan jarak minimal sebelas kilometer."Kita harus kuat dalam persenjataan dalam menjaga NKRI dari gangguan asing," jelasnya. Kenapa lokasi uji coba bertempat di pesisir pantai selatan, Desa Bulurejo Kecamatan Tempursari, Lumajang-Jawa Timur. Dikarenkan alutsista baru TNI berupa meriam howitser kaliber 155 mm harus di uji coba tembakannya dengan jarak tembak sejauh sebelas hingga tiga puluh kilometer. "Jadi di pesisir pantai selatan jangan cocok uji coba alutsita TNI untuk Armed,"jelasnya.(Mad/Ls)

TNI AD Uji Coba Amunisi Perang Buatan Korea Selatan di Watu Godek

Tempursari (lumajangsatu.com) -  Upaya memperkuat sistem persenjataan utama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Tentara Negara Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) menggelar uji terima meriam howitzer 155 mili meter type tarik kh-179, di pesisir pantai selatan Tempursari, Pantai Waduk Godek, Selasa(17/03/2015). Dari delapan belas meriam yang akan dibeli dari korea selatan, hanya tiga yang diuji tembakannya. Dari uji coba denganjarak 11km, 16 km dan 30 km berhasil dilakukan. uji terima meriam yang dibeli dari negara korea selatan ini disaksikan langsung oleh petinggi TNI AD, diantaranya Dirpalad Brigjend TNI Basuki Abdullah dan Danpusenarmed Brigjend Sonhaj serta beberapa komandan bataliyon armed lainnya. Bahkan, selaku Komando Distrik Milter (KODIM) 0821, Letkol Inf Hadi Purnomo juga hadir. "jadi uji terima meriam kaliber 155 howitzer kh 179 buatan korea, jadi kita kan kalau beli alutsista baru harus melakukan kegiatan ini, yakni untuk menguji presisinya, jarak capainya, kemudian komponen yang ada dimeriam itu sendiri," kata Sonhaji. Lanjut dia, setelah menembak ada perubahan gak, ada kerusakan gak. Setelah tadi diuji pada tahap pertama untuk jarak 11 kilo meter untuk uji presisi lulus. "Kita juga rencananya enam unit di kaltim, 6 unit di kalbar dan kemudian 6 unit di aceh," ungkapnya.(mad/ls)