Lumajang(lumajangsatu.com) - Menyusul belum diketemukannya 2 korban terseret banjir bandang gunung Lemongan. Petugas SAR dan BPBD Lumajang menerjunkan puluhan personil ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian. "Sekarang kita meluncur mas, petugas sudah bergerak," kata Komandan SAR Lumajang, Nugroho Dwi Atmoko. Pergerakan SAR akan dikoordinasikan dengan warga serta aparat yang sudah berada dilokasi. Hal ini untuk medeteksi ciri-ciri korban saat hilang, mengenai pakaian. "Petugas BPBD juga meluncur," ujar Yus Fauzi, staf BPBD Lumajang. Dari informasi yang diterima oleh lumajangsatu.com, terjadi simpang siur kabar 2 korban, ada yang menyampaikan ditemukan di Desa Paras Kecamatan Tegal Siwalan-Probolinggo dan pihak keluarg belum menyatakan ditemukan. "Kita krocek-kroscek dulu mas, jangan sampai kabar dan berita menyesatkan," ungkap Komadan SAR Lumajang.(ls/red)
Peristiwa
Perempuan Terseret Banjir Badang Lemongan Hamil 7 Bulan
Lumajang(lumajangsatu.com) - 2 korban pasangan suami istri yang terserat arus banjir bandang, ternyata perempuannya dalam keadaan hamil 7 bulan. 2 pasutri diterjang arus derasnya banjir bandang di sungai mati "curah" di Desa/Kecamatan Ranuyoso. Dari informasi yang diterima lumajangsatu.com saat berita ini ditulis, yang terseret banjir bandang sebanyak 3 orang satu keluarga, bapak, ibu dan anak. Saat banjir dicura menerjang, sang bapak selamat dan ibu serta anak terus diseret banjir yang disertai material lumpur. "Yang perempuan hamil 7 bulan," ujar salah satu warga Ranuyoso. Kini pencarian masih dilakukan oleh warga hingga ke wilayah Desa Para Kecamatan Tegal Siwalan. Anggota SAR dan BPBD Lumajang meluncur ke lokasi kejadian untuk membantu pencarian.(ls/red)
Dua Pencari Rumput asal Ranuyoso Terseret Banjir Bandang Gunung Lemongan
Ranuyoso(lumajangsatu.com) - Hujan deras yang menguyur di wilayah Kecamatan Ranuyoso sejak, Selasa(23/12) siang. Ternyata, menyebabkan banjir bandang di Dusun Dapsulur Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso, menyebabkan pasangan suami istri terseret arus banjir di sungai mati (cura,red). Informasi yang diperoleh dari warga, dua pasangan suami istri diketaui pencari rumput yang hendak pulang melewati curah. Naas, curah yang biasanya tidak aliran air besar, tiba-tiba terjadi arus air besar yang kotor. Ternyata, air bah di curah Dapsulur, air kiriman dari lereng Gunung Lamongan. Mengakibatkan dua pasutri yang belum diketahui identitasnya terbawa arus. Saat air sungai diduga banjir bandang, dua pencari rumput terbawa arus dan kedua menjerit minta tolong, jelas Supriyono, warga sekitar saat dihubungi lumajangsatu.com. warga kemudian mencari sumber suara dan melakukan pencarian hingga titik akhir sungai di Desa Paras Kecamatan Tegal Siwalan-Probolinggo. (ls/red)
Malam Mingguan Membawa Petaka, Seorang Pemuda Tewas Dibacok
Lumajang(lumajangsatu.com)- David Cahyono (21) warga dusun pandanwangi Desa Tukum Kecamatan Tekung Lumajang tewas terbunuh dengan luka robek bagian punggung belakangnya, diduga korban dibunuh oleh salah satu anggota geng motor saat perjalanan pulang dari alun-alun kota Lumajang, Minggu malam (21/12/2014). Menurut Kapolsek Kota, AKP Suhari mengatakan kejadian itu bermula saat korban tengah perjalanan pulang bersama kelima rekannya dari alun-alun kota. Saat korban tiba di lokasi kejadian tiba-tiba sekitar sepuluh kendaraan sepeda motor menghampirinya, korban yang kaget lalu berniat menghentikan kendaraannya. Sayang, sebelum kendaraannya berhenti tiba-tiba saja korban dibacok dengan senjata tajam jenis celurit dibagian punggung belakangnya. "Gak ada apa-apa tiba-tiba saja dibacok mas," papar Kapolsek Kota Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Sementara Kepala Desa Tukum, Sidik mengaku kaget saat menerima berita jika david tewas dibacok orang tak dikenal, menurutnya korban terkenal sebagai anak pendiam didaerahnya. "Korban itu pendiam mas, tak pernah berpola seperti teman sebayanya," paparnya. Belum diketahui pasti motif pelaku, sampai saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan rekan korban, dan mengotopsi jasad korban. "Mudah-mudahan saja dari keterangan korban bisa memberikan petunjuk lengkap," harapnya.(Mad/red)
Waspadalah...! Bahaya Longsor Mengancam
Lumajang(lumajangsatu.com)- Tingginya musim hujan perlu mendapat perhatian khusus bagi para pengendara maupun warga yang tinggal didaerah pegunungan, Badan Penangguanagn Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menghimbau bagi warga maupun para pengendara jalur Lumajang-Malang untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya longsor dan pohon tumbang, Sabtu (20/12/2014). Menurut Kabid kesiapsiagaan BPBD Lumajang, Hendro Wahyono menghimbau bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya saat turun hujan. Himbauannya untuk musim hujan tahun ini agar terus meningkatkan kewaspadaan, Paparnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Ada 9 kecamatan dari 21 kecamatan di Lumajang yang tercatat sebagai daerah rawan longsor. Pasalnya beberapa daerah itu meruapakn daerah pegunungan. 9 Kecamatan itu diantaranya Kecamatan pasirian, candipuro, pronijiwo. tempursari, pasrujambe, senduro, gucialit, ranuyodo dan randuagung, Jelasnya. Lebih lanjut ia menambahkan, untuk para pengendara yang perlu diwaspadai adalah kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Yang sering terjadi longsor tebing di jalur Lumajang-Malang yaitu Pronojiwo dan Candipuro mas, Tambahnya. Sementara beberapa papan peringatan telah dipasang baik oleh BPBD Lumajang maupun pihak perhutani di sepanjang jalan jalur Lumajang-Malang. (Mad/red)
Dua Pemuda Randuagung Bawa Sajam, Kunci T dan Motor Curian Diamankan Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)-POlres Lumajang saat melakukan pengejaran dan operasi untuk menangkap pelaku penjambretan di Sukodono, Jum'at(19/12). Petugas, malah mendapatkan 2 pemuda asal Randuagung, yakani Rendi Pratama dan Mansur warga Ranulogong membawa senjata tajam dan kunci T. Informasi di Mapolres, kedua pemuda ditangkap oleh petugas saat menghindari petugas melakukan operasi dengan mengendarai sepeda motor Vixion F 3952 NJ. Saat dikejar dan berhasil diamankan petugas dikagetkan dengan didalam tas dibawa dua pemuda randuagung sebuah kunci T dan sajam. Saat diminta surat kendaraan, kedua pemuda tidak memberikan dan mengakui motornya hasil kejahatan dari Malang. "Petugas langsung mengamankan," ujar salah satu petugas Satreskrim Lumajang. Kabag Humas Polres Lumajang, AKP Sugianto mengatakan, petugas masih melakukan penyelidikan dan penyidikan mengenai barang bawaan dan motor curian. "Masih diselidiki," ujarnya.(ls/red)
Seorang Petugas Irigasi Tewas Mengenaskan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kasus pembunuhan diwilayah gunung semeru kian marak, seorang petugas irigasi Suyitno (60) warga Dusun Karang Kletak Desa Kunir Lor Lumajang tewas dengan luka bacokan pada bagian kepala, tangan dan bahu, Jumat (19/12/2014). Menurut Karabat korban pembunuhan itu bbermula saat korban tengah bersantai dihalaman rumahnya, tak selang waktu lama ada dua orang bercadar menghampiri korban dan melemparinya dengan benda aneh yang diduga benda peledak. Mengetahui benda tersebut tak meledak, pelakupun melanjutkan pembunuhan itu dengan membacok korban pada bagian kepala, korban tak berdaya saat berusaha melarikan diri karena dihadang pelaku lain. "Yang luka kepala, paha belakang dan tangannya mas," Papar suharto saat dikonfirmasi lumajangsatu.com di Ruang jenazah Rumah Sakit Dr.Haryoto Lumajang. Sementara jajaran reserce polres Lumajang yang dikomandoi langsung Kasat Reskrim Polres Lumajang tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna mencaritahu motif pembunuhan tersebut. "Kami masih belum bisa memastikan motif pelaku, sebab kami masih terus melakukan olah TKP," Ungkap IPTU Heri Sugiono saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Dari hasil olah TKP polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti seperti bekas bercak darah, topi korban serta benda aneh yang diduga bondet. (Mad/red)
Peduli Banjarnegara, Mahasiswa IAIS Galang Dana Dijalan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari kampus Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS), menggelar aksi galang dana untuk korban tana longsor Banjarnegra. Aksi dimulai dari pukul 10.00 Wib, di dua titik yakni dilampu merah Adipura Lumajang dan pertigaan lampu merah Wonorejo Kedungjajang Lumajang, Kamis (18/12/2014). "Aksi ini akan diselenggarakan selama satu minggu, selain turun jalan kita juga kemarin sudah melakukan aksi sosial di kampus baik itu k mahasiswa dan juga pihak akademik", ujar Achmad Syamsul Arif Presiden Mahasiswa IAIS Pantauan lumajangsatu.com, aksi penggalangan untuk untuk korban longsor Banjarnegara dismapbut antusias pengguna jalan. Para peserta aksi sosial juga sangat bersemangat menyodorkan bantuan kepada pengendara yang melintas. "Kita tidak hanya menerima sumbangan berupa uang tapi kita juga menerima sumbangan bentuk lain yang itu memang dibutuhkan saudara-saudara kita di banjarnegera," terangnya. Disamping menggalang dana di jalan, mahasiswa juga memebuka stand di kantor BEM IAIS selama 24 jam. Jika ada masyarakat yang mau menyumbang bisa datang langsung ke kantor BEM. "Untuk hari terahir kita juga akan ada istighosah di kampus IAI Syarifuddin, Jika memungkinkan, kita juga akan turun langsung ke Banjarnegara agar kita juga bisa bantu tenaga disana" ujar lelaki yang biasa dipanggil Arif Jenggot itu.(Ira/ls/red)
Disambar Petir, Kantor Desa Rowokangkung Hancur Hingga Genteng Berterbangan
Rowokangkung(lumajangsatu.com) - Kantor Desa Rowokangkung Kecamatan Rowokangkung hancur di sambar petir, Kamis(18/12) sore. Akibatnya, pendopo dan sejumlah alat-alat elektronik rusak, diduga mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Kejadian petir menyambar membuat geger, pasalnya kerusakan di balai desa Rowokangkung luar biasa. Dikarenakan, genteng-genteng dari atap pendopo berserakan hingga ke halaman kantor desa. Informasi warga, kantor desa saat disambar petir mengeluarkan nyala api dan genteng bertebangan. Warga menduga, kantor Desa sudah hancur dan tidak berbentuk lagi. Apalagi, suara sambaran pentir sangat keras mengema. "Tadi disambar petir, jadinya hancur berantakan," ujar Sekdes Rowokangkung, Heru kepada wartawan. menurut dia, bila hujan terjadi terjadi wilayah Desa Rowokangkung disertai petir. Apalagi, kawasanya memang memiliki medan magnet luar biasa. "Semua hancur dan rusak, kerugian ratusan jutaa," jelasnya. Perangkat desa bersama warga bergotong royong untuk membersihkan balai desa dari material seperti genteng, kayu.(ls/red)
Musim Hujan, Awas..!! Lumajang Siaga Bancana Banjir dan Tanah Longsor
Lumajang(lumajangsatu.com)- Memasuki musim penghujan di akhir tahun 2014 Wakil Buptai Lumajang megeluarkan surat Lumajang Siaga Bencana Banjir dan Tanah Longsor. Hal itu menindak lanjuti surat dari Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur. "Akhir tahun 2014 pak Wakil Bupati sudah mengeluarkan surat bahwa Lumajang siaga bencana banjir dan tanah longsor," ujar Hendro Wahyono Kabid Penanggulangan, Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL) BPBD Kabupaten Lumajang, Kamis (18/12/2014). Menurutnya, sejumlah wilayah di Lumajang memang sangat rawan dengan tanah longsor seperti Pronojiwo, Pasrujambe, Klakah, Randuagung dan sejumlahw wilayah yang lainnya. Bahkan, sudah ada beberapa titik yang terjadi longsor meskipun intensitasnya tidak besar dan tidak mengakibatkan korban jiwa. "Kemaren ada longsor di Randuagung dan Jatiroto meskipun intensitasnya tidak besar dan tidak menimbulkan keruskan harta benda," paparnya. Lumajang secara geografis juga hampir sama dengan Kabupaten Banjarnegara yang dilanda bencana longsor yang hingga menewasakn puluhan nyawa. Di Pronojiwo tepatnya di Desa Sumberurip beberapa waktu lalu juga terjadi longsor yang mengakibatkan satu rumah dindignya jobol hingga lima meter. "Di desa Sumberurip kemaren juga terjadi longsor yang menyebabkan dinding rumah salah seorang warga jembol sepanjang lima meter, alhamdulillah tidak ada korban jiwa," pungkasnya.(Yd/red)