Peristiwa

Warga Menyemut ke Alun-Alun Dikira Ada Pesta Kembang, Petugas Lakukan Woro-woro Simpatik

Lumajang(lumajangsatu.com) - Menyusul terus berdatangan dan berkumpulnya masyarakat untuk memastikan adanya pesta kembang api Alun-alun Lumajang. Pihak aparat Kepolisian bersama Satpol PP melakukan aksi woro-woro dengan berkeliling dan berputar ke sejumlah titik alun-alun untuk memberitahukan tidak ada pesta kembang api. "Maaf, bapak dan ibu, tidak ada pesta kembang api di alun-alun, mohon tidak berkumpul disini," ujar salah satu petugas ke gerombolan masyarakat baik di pinggir jalan dan tengah alun-alun. Dari pantauan lumajangsatu.com, Rabu(31/12) malam, sejumlah masyarakat yang diberitahukan dan diberi woro, ada yang langsung meninggalkan dan bertahan. Masyarakat memilih bertahan dikarenakan masi hujan.   Selain memberitahukan tidak ada pesta kembang api di jantung kota Lumajang, petugas juga mengingatkan masyarakat untuk waspada aksi kriminalitas dan tertib berlalu lintas.   Diberitakan sebelumnya, Wabup Lumajang, As'at Malik dan Kapolres Lumajang, AKBP Singgamata sudah memberitahukan tidak ada pesta kembang api di malam pergantian tahun.(ls/red)

Dikira Ada Pesta Kembang Api, Warga Lumajang Menyemut di Alun-Alun Kota

Lumajang(lumajangsatu.com) - Menyusul ada isu pesta kembang api di Alun-alun Kota Lumajang dimalam pergantian tahun baru. Ribuan masyarakat mulai merapat ke pusat kota Pisang, Rabu(31/12). Isu yang dihembuskan oleh orang tak bertanggung jawab, membuat kawasan jantung kota mulai dipadati pengunjung. "Malam pergantian tahun baru tidak ada pesta kembang api," ujar Wabup Lumajang, As'at Malik. Kedatangan masyarakat dari pejuru desa tak terbendung. bahkan, sejumlah pemuda memaksa untuk masuk kawasan alun-alun untuk mengecek kebenaran adanya pesta kembang api. "Kita mau cek, karena pesta kembang api beredar melalui SMS," ujar Samsul, warga Jatisari Kecamatan Kunir. Pantauan lumajangsatu.com, banyak masyarakat yang memilih duduk-duduk di Alun-alun Kota Lumajang. Bahkan, masyarakat masih berharap ada pesta kembang api. "Kalau gak ada pesta kembang api dari pemkab, nanti kan ada orang yang menyulut kembang api," ujar Sukardi, warga Desa Boreng Kecamatan Kota. Mengenai adanya berita pesta kembang api digelar Pemkab di Malam tahun baru sebua berita bohong alias hoax. "Berita ada pesta kembang api di Alun-alun Hoax," ujar perwira Polres Lumajang.(ls/red)

Tukang Ojek Tewas Leher Terjepit di Pagar Gedung DPRD Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Seorang tukang ojek yang biasa mangkal di depan gedung DPRD Lumajang yang dikenal dengan sebutan Yayang (50) warga desa Selok Besuki Kecamatan Sikodono tewas terjepit di pagar DPRD. Sontak, tewasnya tukang ojek itu menggegerkan warga, teman dan masyarakat yang biasa nongkrong di depan DPRD. "Iya tadi malam ada seorang tukang ojek yang meninggal, dimana kepalanya terjepit di pagar gedung DPRD Lumajang," ujar AKBP Singgamata S.IK Kapolres Lumajang kepada sejumlah wartawan, Rabu (31/12/2014). Dari pemeriksaan saksi-saksi, korban sejak sore tidur dan tengah malam bangun dan pamit buang air kecil. Setiba di depan DPRD, kemungkian korban terkena serangan jantung sehingga langsung meninggal dengan kondisi leher terjepit di pagar. "Pengakuan saksi-saksi tidak melihat orang lain saat korban terjatuh dan nyangkut di pagar gedung DPRD," terang Kapolres. Diketahui, korban juga memang mengidap penyakit. Namun, untuk kepastiannya mayat korban dilakukan otopsi di rumah sakit DR Hariyoto Lumajang. "Namun untuk kepentingan pemeriksaan, kita lakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban," pungkasnya.(Yd/red)

Dibondet, Pedagang Sapi Jatirejo Tewas Dengan Kepala Hancur

Lumajang(lumajangsatu.com)- Nasib malang menimpa ikSan, seorang pedagang sapi warga desa Jatirejo Kecamatan Kunir. Pasalnya, San tewas mengenaskan dengan kepala hancur karena dihantam bondet (sejenis bom ikan), Selasa (30/12/2014) sekitar 20.00 wib.Korban di bondet orang tidak dikenal tepat dibelakng rumahnya. Korban saat itu sedang berjalan pulang dari acara tahlilan. Korban langsung meninggal ditempat.Namanya ikSan mas, dibondet dibelakang rumahnya setelah pulang dari tahlilan akibatnya kepalanya pecah, ujar Sultan salah seorang warga sekitar kepada lumajangsatu.com.Satreskrim Polres Lumajang langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi. Polisi mencari serpihan bondet dan sedang menelusuri motif dari pembunuhan tersebut.Kita sedang identifikasi di TKP, untuk mencari barang bukti dan serpihan dari bondet, ujar AKP Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang.(mad/ls/red)

Tak Ada Pesta Kembang Api, Polisi Akan Tutup 7 Pintu Masuk Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang AKBP Singgamata S.IK menegaskan perayaan pergantian tahun tidak ada kegiatan di kota Lumajang. Oleh sebab itu, Kapolres meminta agar tidak ada konfoi sepeda motor menuju kota Lumajang. Setelah kita koordinasi dengan pak Wabup, tidak ada perayaan kembang api api lainnya di alun-alun Lumajang, ujar Singgamata kepada sejumlah wartawan, Selasa (30/12/2014). Pihak kepolisian meminta kepada Kecamatan dan desa agar menggelar perayaan pergantian tahun 2014-2015. Dengan demikian konsentrasi masyarakat tidak akan terfokus disatu titik saja. Kita minta di Kecamatan ada kegiatan malam tahun baru 2015, jelasnya. Pihak kepolisian juga merencananakn adanya car free night untuk seterilisasi alun-alun dari kendaraan. Nantinya, masyarakat yang akan menuju alun-alun harus jalan kaki. Kita pertimbangkan car free night, kita lihat perkembangannya dulu, jelas pria murah senyum itu. Jajaran kepolisian akan melakukan penghadangan di tujuh titik menuju kota Lumajang. Antara Lain dari wilayah utara, selatan timur dan barat. Kita akan hadang konfoi di tujuh titik pintu masuk Lumajang, terangnya. Dalam pengamanan tahun baru 2015, Polres akan menerjunkan 2/3 kekuatan dibantu dari TNI, Satpol PP dan Dishub.(Yd/red)

Facebooker Tempursari: Lapor Pak...!! Jalan-Ku Rusak Dadi Kolam

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kondisi jalan yang rusak membuat seperti kolam ikan saat turun hujan. Pasalnya, jalan menjadi tergenang air dan mengganggu pengguna jalan yang melintas. Kondisi itu terjadi di jalan raya Tempursari, dimana salah satu akun facebook bernama Hari Matahari menggnggu foto kondisi jalan yang sedang tergenang air hujan. "Jl Raya Tempursari, bagaimana pendapat anda," ujar Hari di status facebooknya di grup lumajangsatu.com, Senin (29/12/2014). Sontak, postingan foto itu mendapatkan tanggapan dari anggota grup lumajansatu.com yang mencapai ribuan akun aktif dan pasif. "Ternak ikan cucok iku. opo di gedangisasi spt di yoso-tempeh dahulu. tapi orang sana beda. dak pernah protes kasar. cuma ngudumel saja. semoga cepat diperbaiki . kan di sana ada anggota DPRD dari nasdem," ujar Malul Akbar salah satu akun. Sementara akun yang bernama Didiek Irawan memberikan komentar bahwa lebih parah kondisi jalan rusak di desanya. "Lebih parah desoku stafe kakean korup cuman saiki aku gak duwe bukti cokop kok dw mari tak keser nang aku," ujarnya Sebuah akun bernama Novia, kaget melihat jalan dikampung halamnnya itu. "Hih di jalan yg mana itu. Astaga kampung halaman ku," teriaknya. Hanya dua jam foto jalan rusak di Tempursari diunggah di grup luamajangaatu.com, langsung mendapatkan puluhan komentar dari anggota grup. Disamping komentar, sejumlah anggota juga memberikan tanda like alias jempol.(Ls/red)

Penangkap : Ikan Lele Raksasa Akan Dijadikan Masakan Enak dan Dibagikan Tetangga

Lumajang(lumajangsatu.com) - Usai menangkap 2 ekor lele raksasa di aliran sungai lahar Semeru, Zainal berencana akan membuat makanan olahan dan dibagikan ke tetangganya. Pasalnya, dua ekor ikan lele dikhawatirkan penunggu sungai yang bisa menyebabkan balak musibah. "Lele tersebut akan saya masak dan dibagikan ke tetangga," ujar Zainal pada wartawan dirumahnya,Senin(29/12) siang. menurut dia, ikan lele sebesar pahan orang dewasa baru pertama kali ditemukan di aliran sungai tempatnya menambang. "Ya, kita nanti dibuat selamatan, agar lele ini bukan pembawa malapetaka," terangnya. Dua ekor lele raksasa dari Aliran Sungai Semeru menjadi perhatian warga Desa Sumber Urip Kecamatan Pronojiwo dan tetangga desa lainya.(Mad/Ls/red)

Dua Ekor Lele Raksasa Gunung Semeru Ditangkap Warga

Pronojiwo(lumajangsatu.com) - Warga Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo menangkap dua ekor lele raksasa di sungai aliran lahar Semeru. Dua ekor lele yang tertangkap dijadikan tonton warga dan mengundang berbagai masyarakat diluar Desa datang berbondong bondong. Dua ekor ikan lele ditangkap oleh Zainal, warga setempat. Dikarenakan dua ekor lele yang ditemukan zainal baru terjadi kali ini menjadi perbincangan warga. Ikan lele tersebut diketahu Zainal saat hendak menambang pasir didaerah kubangan muncul 2 ekor. Kemudian Zainal memanggil rekannya untuk menangkap. Saat ditangkap, kami mendapat perlawanan dari ikan lele tersebut, Ujar Zainal. Zainal mengaku tidak menyangka bisa menangkap dua ekor lele raksasa.Ya kaget dan senang maa bisa menangkap, jelasnya. Kini, dua ekor lele menjadi tonton warga, karena baru pertama kali ada ikan lele raksasa di Desa Sumber Urip.(Mad/ls/red)

Tiga Penumpang Air Asia Lumajang Berencana Reunian SMPK

Lumajang(lumajangsatu.com) - 3 Penumpang pesawat Air Asia yang hilang di Bangka Belitung saat menuju ke Singapura. Ternyata, ada cerita dan keinginan dari ketiganya mengelar reunian bersama teman-temannya semasa sekolah di SMPK Bhara Widya di Jalan Alun-Alun Timur. "Mas, kami kaget, mereka menjadi penumpang pesawat Air Asia yang hilang kontak, padahal ketiganya hendak merencanakan reunian di SMPK," ujar Nina NDC kepada lumajangsatu.com melalui pesan BBM, Senin(29/12). Nina menceritakan melalui pesan BBM, komunikasi dengan 3 temannya Ferni, Lanni dan Kristin sering dilakukan. Bahkan, meski berjauhan tempat tinggal, komunikasi semasa sekola terus berlanjut. "Saya sama lanni dan ferni aktif BBM-an 5 bulan terakhir soal pekerjaan," ujar Nina. Kini Nina bersama sahabat lainya terus berkomunikasi untuk memantau berita pencarian pesawat air Asia yang hilang kontak di Bangka Belitung melalui media online dan televisi.(Yd/Ls/red)

Tiga Korban Asal Lumajang Alumni SMPK dan SMAK

Lumajang(lumajangsatu.com) - 3 penumpang pesawat Air Asia asal Lumajang ternyata lulusa sekolah SMPK Bhara Widya Jalan Alun-Alun Timur dan SMAK Jalan Dipenogoro. Kabar keduanya diketahui dari teman sesama alumni saat masih sama-sama tercatat sebagai siswi di dua sekolah. "Mas mereka bertiga teman sekolah," kata Ninan NDC, pembaca lumajangsatu.com melalui pesan singkat di BBM. Dia mengaku kaget, bila temannya juga menjadi penumpang pesawat air Asia. Pasalnya, mereka teman dekat dan sering kumpul dimasa sekolah. "Kami juga masi menunggu informasinya," jelasnya. Ketiga korban lulusan SMPK dan SMAK yakni, Ferni, Lani dan Kristin merupakan sahabat dekat dan sering melakukan komunikasi lewat BBM. Kini para sahabatnya sedang menunggu kabar ketiganya sambil memantau media online dan televisi.(Yd/ls/red)