Peristiwa

Lantaran Tak Diberi Dana Sharing, Warga Tolak Perhutani Tanam Sengon

Lumajang(lumajangsatu.com)- Lantaran tak diberi dana sharing, puluhan warga Desa Papringan Kecamatan Klakah Lumajang menolak keras rencana Perhutani untuk menanami kawasan hutan produksi lereng Gunung Lemongan dengan pohon jenis sengon, Jumat (14/11/2014). Menurut ilal, salah satu warga desa setempat mengatakan, warga menolak rencana perhutani itu lantaran pihak Perhutani setempat belum memberikan dana sharing dari Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) hasil penebangan hutan tahun 2012/2013 lalu. "Dana sharing itu belum diberikan, Perhutani malah mau menanami dengan sengon nah itulah yang ditolak keras oleh warga," paparnya saat di konfirmasi sejumlah wartawan jumat siang. Selain itu, warga menolak perhutani menanami hutan produksi itu dengan kayu jenis sengon karena tingkat kerawanan terjadinya longsor dan banjir sangat tinggi, sebab daya serap pohon sengon sangat lemah. "Kami minta perhutani menanami dengan pohon selain sengon seperti mahoni atau jati," tambahnya. Aksi penolakan itu Penolakan itu sempat memicu ketegangan diantara kedua belah pihak, akhirnya warga memutuskan untuk mencabut papan Perhutani yang di pasang di area hutan produksi setempat, serta mencabuti tanda lobang yang akan dutanami pohon sengon oleh Perhutani. Belum diberikannya dana sharing PHBM tersebut juga diiyakan oleh Asper Perhutani setempat, wardono, menurutnya dana itu memang belum cair dari pusat, sebab prosedur pencairannya yakni satu tahun setelah penebangan."Dana sharing itu memang belum cair, jadi tidak hanya disini yang belum dibayarkan," paparnya. Sementara aksi warga yang secara spontan mencabut papan peringatan perhutani di area hutan setempat juga sangat disayangkan oleh Asper Perhutani setempat, wardono. "Kalau  kita lakukan pendekatan tidak bisa, otomatis kita akan lakukan tindakan hukum," tambahnya.(Mad/red)

Tolak Kenaikan BBM, HMI Lumajang Ditemui KMP di Depan Gedung Dewan

Lumajang(lumajansagtu.com)- Setelah melakukan orasi di depan gedung DPRD Lumajang menolak rencana kenaikan harga BBM akhirnya ativis Himpunan Mahasiwa islam (HMI) Komisariat Lumajang ditemui oleh wakil ketua DPRD didepan gedung dewan. Sugiantoko wakil ketua DPRD dari Partai Geindra langsung menemui para pendemo serta melakukan dialog, Senin (10/11/2014). Menurut Sugiantoko, ketua DPRD Agus Wicaksono tidak bisa menemui para pendemo karena ada kegiatan di luar kantor. Disamping itu, saat yang bersamaan di DPRD Lumajang juga sedang ada kegiatan pembahasan antara eksekutif dan legislativ tentang RAPBD tahun 2015. "Pak ketua tidak bisa menemui karena ada kegiatan di luar kantor. Anggota DPRD hanya satu orang saja yang bisa menemui, karena saat ini sedang ada pembahasan RAPBD 2015," jelasnya kepada mahasiswa. DPRD kata Sugiantoko, siap menampung apa yang menjadi tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa. Surat yang diberikan oleh mahasiswa akan disampaikan kepada ketua DPRD Lumajang dan juga akan dikirim ke DPR RI. "Kita akan tampung apa yang menjadi tuntutan mahasiswa," papar koalisi merah putih itu. Sementara itu, Danar Indra Kusuma, Ketua HMI Komisariat Lumajang menyatakan bahwa HMI ingin menyampaikan surat kepad DPRD Lumajang. Tak hanya itu. surat penolakan rencana kenaikan BBM juga diminta untuk segera dikirim via fax kepada DPR RI. "Kita minta DPRD Lumajang mengirimkan surat kami kepada DPR RI, bahwa HMI Lumajang tegas menolak rencana kenaikan harga BBM," terang Danar.(Yd/red)

Demo Tolak Kenaikan BBM di DPRD Lumajang, HMI Gagal Bakar Ban

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Lumajang Cabang Jember berdemo di depan gedung DPRD Lumajang. Mahasiswa menolak rencana pemerintah yang hendak menaikkan harga BBM, Senin (10/11/2014). Setelah melakukan orasi, mahasiswa hendak membakar ban bekas dan mengeluarkan 3 botol bensin yang ditaruh di dalam botol air mineral. Melihat itu, polisi langsung merebut botol tersebut dan kericuhan tidak dapat di hindarkan. Mahasiswa melakukan aksi tarik menarik dengan polisi yang berusaha mencegah agar mahasiswa tidak melakukan aksi bakar ban. Kericuhan berlanjut, karena mahasiswa juga mulai melakukan penghadangan kendarann yang melintas di jalaur padat tersbut. "Ayo minggir, jangan halangi kendaraan yang hendak melitas," ujar aparat kepolisian kepada mahasiswa. Mahasiswa kemudian kembali melakukan orasi dan urung membakar ban. Karena sudah mulai kondusif, mahasiswa kembali mencoba membakar ban bekas yang sudah dibawa oleh mahasiswa. Namun, usaha itu kembali gagal karena polisi kembali menghalanginya. "Woi-woi jangan anrkis pak, ini perempuan pak jangan anarkis," teriak mahasiswa. Kericuhan kembali kembali pecah, ketika mahasiswa menghadang mobil plat merah yang hendak keluar dari DPRD. Bahkan, kericuhan tidak terjadi dengan polisi saja, namun ada seorag PNS yang juga nyaris baku hantam dengan mahasiswa, namun dengan sigap segera diamankan oleh pihak keamanan. Dalam orasinya, pemrrintah diminta tidak menaikkan harag BBM. Sebab, masih banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah tanpa harus menaikkan harga BBM. Mahasiswa meminta pemrrintah lebih memaksimalkan peraturan mentrri ESDM Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak. Mahasiswa meminta pemirintah untuk melakukan nasionalisai perusahaan migas asing yang ada di Indonesia untuk memaksimalakn produki migas dalam negeri. Menaikkan pajak impor mobil mewah dengan harga ditas 180 juta dan bagi sepeda motor diatas 40 juta. Pemerintah juga diminta bekerjasama dengan pihak dealer mobil, untuk memasang stiker mobil non subsidi BBM. Pemerintah harus membuat kebijakan mobil murah tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi. Dalam kasi itu, sejumlah mahasiswa juga sempat diamankan oleh polisi, namun langsung dilepaskan. Setelah ditemui oleh Sugintoko, wakil ketua DPRD Lumajang, mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib.(Yd/red)

Aksi Tolak Kenaikan BBM di DPRD Lumajang, HMI Bentrok Dengan Polisi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Lumajang Cabang Jember turun jalan menolak rancana kenaikan harga BBM. Para mahasiswa menggelar aksi di depan Gedung DPRD dan meminta para wakil rakyat untuk ikut menolak rancana kenaikan harga BBM. Dalam orasinya, HMI menyatakan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM yang akan dilakukan oleh pemrintah. Menurut Mahasiswa, masih banyak langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan APBN tanpa harus menaikkan harga BBM. "Harga BBm tidak perlu naik seiring turunnya harga minyak dunia. Dengan menaikkan harag BBM beranti pemirntah telah melanggar Undang-undang Nomor 2 Tahun 2001 tentang Migas," terik para Mahasiswa. Mahasiswa juga menilai, jika harga BBM dinaikkan maka akan menyengsarakan masyarakat kecil. Angka kemiskinan dipastikan semakin meningkat karena harga-harga kebutuhan semakin mahal, telebih lagi kenaikan BBM sangat tinggi. "Kenaikan harga BBM akan memicu inflasi harga yang berdampak pada meningkatnya jumlah masyarakat miskin dan jumlah pengangguran. Dengan menaikkan harga BBM, Presiden Jokowi melanggar jajnjinya untuk memajukan perekonomian masyarakat dengan pendekatan ekonomi mikro," tambahnya. Kericuhan antara pengunjuk rasa dan aparat nyaris tak terhidaarkan. Bahkan, mahasiswa sempat melakukan aksi dorong mendorong dengan pihak kepolisian. Kericuhan bermula ketika mahasiswa akan membakar ban bekas dengan menggunakan tiga botol bensin. Polisi langsung merebut botol tersbut dan mencegah mahasiswa tidak melakukan aksi bakar-bakar ban bekas. "Jangan anarkis, jangan timbulkan kemacetan, ayo mingir dan berikan pengguna jalan untuk melintas," teriak aparat sambil mengahalau mahasiswa untuk minggir.(Yd/red)

Terlindas Ban Truck Pasir, Korban Meninggal Seketika

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan lalulintas antara Truck Pasir NoPol N 8458 UT Milik Muhammad dengan Sepeda Motor NoPol N 2068 YR milik Darsum terjadi di Jalan Raya Desa Grati Kecamatan Sumbersuko Lumajang, Jumat (07/11/2014). Akibatnya Darsum pengendara sepeda motor tewas di tempat kejadian. Menurut Ani saksi mata, kejadian itu bermula saat korban pengendara sepeda motor berusaha mendahului kendaraan lain, naas dari arah yang berlawanan terdapat truck yang melaju dengan kecepatan sedang. Korban yang berniat mengurungkan niatnya untuk mendahului kendaraan di depannya tak dapat mengendalikan kendaraannya, sehingga kendaraannya tergelincir dan terjatuh ke arah kanan marka jalan, tepat di depan ban truck pasir. "Tadi, dia (korban) sempat mau mendahului, namun kendaraannya jatuh pas di bawah bannya truck itu," ungkapnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Tidak hanya terlindas ban truck, bahkan korban sempat terseret hingga beberapa meter, akibatnya korban langsung meninggal ditempat kejadian, dengan luka pada bagian kepala, dada dan lengan kirinya. "Terseret ban truck itu dari sana mas," Tambahnya sambil menunjukkan bekas seretan korban. Hal senada juga diungkapkan oleh petugas lalulintas Polres Lumajang, pasalnya kecelakaan itu terjadi akibat kelalaian sang pengendara sepeda motor saat melintas di Jalan Desa Grati tersebut. "Ini merupakan kurang kehati-hatian sang pengendara sepeda motor yang mencoba mendahului di tikungan," Papar Tony S, Petugas Lalulintas Polres Lumajang. Kasus ini kini ditangani petugas Lalulintas Polres Lumajang, Dua kendaraan langsung di bawa ke kantor Satlantas Polres Lumajang guna kepentingan penyidikan, sementara Korban langsung di semayamkan di ruang jenazah Rumah Sakit Dr.Haryoto Lumajang. (Mad/red)

Kebakaran Hutan Lereng Semeru Padam, Hewan Liar Mulai Turun ke Permukiman

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah beberapa hari hutan lereng Gunung Semeru terbakar, akhirnya Selasa malam (04/11) api yang berkobar berhasil padam. Pasalnya, hujan mulai turun dan berhasil memadamkan sijago merah yang melalap ribuan hektar hutan. "Alhamdulillah mas, Selasa malam api kami pantau sudah padam karena di lereng Semeru mulai turun hujan," ujar Hariyono kepada lumajangsatu.com, Rabu (05/11/2014). Sebelumnya, menurut relawan Laskar Semeru kebakaran terjadi di wilayah hutan vegetasi antara hutan dan aliran guguran lava pijar Semeru. Kemudian kebakaran juga terjadi di hutan yang berbatasan dengan perkampungan. "Dari pantauan ada dua lokasi kebakaran, yakni di wilayah hutan vegetasi dan hutan yang berbatasan dengan permukiman warga dimana hingga hari ini belum diketahui penyebanya," paparnya. Lebih lanjut Hariyono menjelaskan, akibat kebakaran hutan dan kemarau panjang, membuat sejumlah hewan liar seperti babi hutan dan kijang turun ke permukiman. Hewan-hewan tersebut turun ke lahan warga saat malam hari untuk mencari makanan. "Iya mas, babi hutan dan kijang kalau malam hari turun ke ladang warga untuk mencari makan karena di hutan persediaan makanannya menipis," jelasnya. Karena jumlahnya tidak terlalu banyak, turunnya hewan liar itu tidak sampai membuat warga resah. Warga sudah memahami dan membiarkan hewan-hewan tersebut turun dan mencari makan. "Oh tidak sampai membuat warga resah, karena warga sudah paham dan warga membiarkan hewan-hewan itu mencari makan," pungkasnya.(Yd/red)

Terlalu Cepat, Tronton Pasir Seruduk Empat Kendaraan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lima kendaraan bermotor kembali terjadi di Jalan Raya Ranuyoso jalur Lumajang-Surabaya, Rabu (05/11/2014). Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Menurut AIPTU Guntoro Kanit Laka Polsek Ranuyoso mengatakan, kejadian itu bermula saat kendaraan tronton hijau dengan Nopol W 8361 UC bermuatan pasir melaju dari arah selatan dengan kecepatan tinggi, saat ditikungan tiba-tiba ia dikejutkan dengan mobil innova yang berhenti mendadak. Kecelakaan itu pun tidak dapat dihindari. "Tronton itu melaju tinggi dari selatan, didepannya ada mobil innova yang berhenti mendadak, karena ada tronton yang mogok, dan langsung di tabrak dari belakang oleh tronton," Ungkapnya. Tidak hanya itu, innova yang ditabrak oleh tronton juga menabrak kendaraan didepannya hingga lima kendaraan terlibat kecelakaan beruntun, diantaranya Mobil Pick Up, Tronton Mogok dan kendaraan roda dua. Hal senada juga diungkapkan oleh Noji, Supir Tronton, menurutnya selain karena kecepatan tronton yang melaju dengan tinggi, tronton itu juga bermuatan pasir yang membuat kenadaraannya tidak dapat dikendalikan. "Saya kan muat pasir mas, terus innova itu tiba-tiba ngerem mendadak, ya gak nutut ngeremnya," ujar Noji sopir Tronton. Beruntung, dalam insiden itu tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang dialami oleh korban ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. tidak hanya itu arus lalulintas Lumajang-Surabaya mengalami kemacetan panjang. (Mad/red)

Pendaki Asal Aceh Meninggal Dunia di Arcopodo Gunung Semeru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puncak tertinggi di pulau Jawa yakni Gunung Semeru majang, kembali memakan korban. Seorang pendaki asal Aceh baru saja diinformasikan meninggal dunia karena jatuh karena diduga melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh petugas, Selasa (04/11/2014). Ayu Dwi Utari, kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatkan rombongan pendaki sebanyak 16 orang, salah satu pendaki asal Aceh yakni Achmad Fauzy (30) dikabrakan meninggal dunia di wilayah Arcopodo Semeru. Yang bersangkutan mendaki bersama rombongan teman-teman kuliahnya Senin pagi (03/11) dan diperkirakan meninggal dunia malam tadi. Medengar kabar adanya salah seorang pendaki yang meninggal, upaya evakuasi telah dilakukan oleh petugas dan diharapkan tidak terjadi cuaca buruk sehingga proses evakuasi berjalan lancar sehingga Selasa sore jenazah bisa dibawa turun ke Lumajang. Kita sudah melakukan evakuasi semalam dan pendaki tersebut telah meninggal dunia, namun tidak memungkinkan untuk dibawa turun karena cuaca terang Ayu. Sementara itu Nugroho Dwi Atmoko Komandan Search And Rescue (SAR) Kabupaten Lumajang membenarkan adanya pendaki gunung Semeru yang meninggal dunia wilayah Arcopodo dan pihaknya langsung berangkat untuk melakukan proses evakuasi. Diduga kuat pendaki yang meninggal dunia karena melanggar aturan pendakian yakni melewati Pos Kalimati, padahal sudah ada banyak aturan termasuk mengisi formulir larangan untuk naik ke puncak Semeru maupun spanduk himbauan dan papan himbauan sudah banyak terpasang. Saat ini personel SAR sedang menuju Semeru untuk melakukan proses evakuasi pendaki nyang meninggal dunia itu, jelasnya. Pada kesempatan terpisah Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Singgamata SIK menyatakan bahwa anggotanya telah berangkat ke Gunung Semeru untuk melakukan evakuasi korban pendakian Gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut. Pagi ini anggota dalam perjalanan menuju Gunung Semeru untuk melakukan evakuasi korban, terangnya.(Ton/yd/red)

Guguran Lava Gunung Semeru, Bakar Hutan Rimba Campur

Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan hektar hutan rimba campur di sebelah selatan Gunung Semeru Lumajang, Senin siang terbakar, Diduga kebakaran itu diakibatkan oleh guguran lava dari puncak gunung tertinggi di Pulau jawa itu, Senin (03/11/2014). Menurut ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Lumajang, Santuso mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa untuk memadamkan kobaran api yang melalap puluhan hektar hutan rimba campur tersebut. "Medannya sulit mas, untuk kita jangkau sebab berada di atas sekitar Gunung Semeru," Paparnya. Lebih lanjut, ia menduga kebakaran itu disebabkan oleh guguran lava yang berasal dari puncak Gunung tertinggi di pulau jawa tersebut. sebab jika manusia tidak mungkin beraktivitas ke areal tersebut. "Mungkin kena lava yang berasal dari puncak gunung mas," Tambahnya. Hingga sore tadi kobaran si jago merah tidak bisa dikendalikan, selain sulitnya mencari sumber air, curah dan tebih menjadi hambatan para relawan untuk memadamkan api. "Kami gak bisa ke atas mas, sebab medannya sangat sulit sekali," imbuhnya. (Mad/red)

Diprotes Kotori Semeru, Polisi Bantah Tinggalkan Sampah di Kumbolo

Lumajang(lumajangsatu.com)- Diprotes oleh komunitas pencinta alam Semeru (PAS) soal sampah yang ditinggalakan di acara expedisi Ranu Kumbulo Fun Trip yang diikuti oleh Kapolres Lumajang AKBP Singgamata. Sampah yang ditemukan aktivis pecinta alam Semeru diduga milik acara expedisi dibantah kasat Reskrim Polres Lumajang Iptu Heri Sugiono. Heri langsung mengirimkan gambar dokumentasi tentang sampah yang diacara expedisi Ranu Kumbolo sudah dibersihkan dan dimasukkan dalam kantong plastik besar. Sampah yang terkumpul langsung diserahkan kepada panitia Fun Trip. "Ngak benar itu mas, kemaren dipimpin Kapolres dan Danyon 527, habis upacara secara serentak membersihkan sampah dan ditempatkan di tas kresek besar, saya tidak setuju. Bahkan, dokumentasi kita banyak sekali bersih-bersih diatas," ujar Heri kepada lumajangsatu.com, Kamis (30/10/2014). Menurut Heri, bila ada temuan sampah dari kegiatan Fun Trip oleh pecinta alam Semeru, pihaknya meminta maaf. Bahkan Heri mengaku membawa sampah didalam tasnya sendiri hingga sampai kerumah. "kapolres sudah wanti-wanti pada peserta Fun Trip agar jangan meninggalkan sampah di Ranu Kumbolo," jelasnya. Polres Lumajang mengapresiasi konfirmasi balik dari komunitas pencinta alam Semeru. Namun, kegiatan Fun Trip yang diikuti Kapolres Lumajang dan Danyon 527 sudah ada kepanitiaan expedisi Ranu Kumbolo.(Yd/red)