Lumajang (lumajangsatu.com) - Tidak dipungkiri bahwa jumlah pengangguran terhitung masih tinggi di Indonesia, bila ditinjau dari latar belakang pendidikan, penyumbang angka penggangguran tertinggi masih di jenjang SMA/SMK, bila di total hampir menyentuh angka 3.900.000 orang. Jumlah tersebut bila dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang masih berusia produktif berarti rasionya cukup besar. Dari angka rasio tersebut bisa diambil kesimpulan bahwasanya masih banyak angkatan kerja dengan usia produktif yang masih menganggur.Dari data yang didapat dari website data.go.id memberikan pertanyaan besar, Mengapa jumlah pengangguran semakin meningkat setiap tahunya? Apa yang melatarbelakangi ini semua? Apakah mencari pekerjaan terasa begitu sulit? Jawabannya adalah kurangnya pemahaman kandidat mengenai informasi lowongan pekerjaan yang tersedia dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan.pnmBerangkat dari hal tersebut PT.Micro Madani Institute melaksanakan sebuah Program injection bagi lulusan SMA/SMK Sederajat agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi proses seleksi kerja dan dunia nyata pekerjaan khususnya BUMN, melalui "Seminar Karir Jaman Now".Masa transisi merupakan proses perpindahan seseorang dari fase sekolah menuju fase dunia kerja, proses transisi ini tentunya memberikan pengaruh bagi para siswa/I pada pribadinya masing-masing. dimulai dari persiapan menghadapi dunia kerja, proses mencari kerja, hingga menghadapi masa konflik pada pekerjaannya nanti. melalui materi transisi ini diharapkan para peserta mendapatkan pemahaman baru bahwa "Mencari kerja itu mudah".Selain itu PT. Micro Madani Institute menyertakan HRD professional sebagai pematerinya. selama training peserta diberikan juga role play yang membuat internalisasi materi menjadi lebih menarik dan mudah diserap.Realita dunia kerja, suatu kondisi yang harus dihadapi oleh para karyawan baru yang memasuki dunia pekerjaan. Adanya perbedaan iklim saat di dunia sokolah dengan dunia kerja terkadang membuat para karyawan sedikit kesulitan dalam beradaptasi. Hal ini dikarenakan minimnya informasi yang dimiliki oleh calon karyawan mengenai gambaran dunia kerja yang ada. Beberapa sektor industri dan perkantoran memiliki budaya perusahaan yang berbeda beda, biasanya calon karyawan akan menggunakan standar tinggi saat mereka memasuki pekerjaan awal, “gaji tinggi, fasilitas lengkap, tunjangan rumah, mobil, serta kantor yang nyaman dan sebagainya”. "Mereka mungkin tidak mengetahui adanya proses jenjang karir dalam dunia kerja, di mana seorang karyawan akan mengalami peningkatan nilai selama mereka bekerja di perusahaan," ujar Arief Wiratama Putra. Peningkatan tersebut merupakan dampak dari naiknya jabatan, promosi, atau cakupan area kerja yang lebih luas. Ketika seorang lulusan baru/Freshgraduated memasuki dunia kerja dengan pengalaman 0% maka perusahaan tidak akan memberikan fasilitas dan benefit setara dengan karyawan yang telah berpengalaman 10 Tahun. Semua harus dimulai dari 0 untuk mencapai angka 100.(Yd/red)