Klakah - Ratusan elemen masyarakat melakukan penghijauan di Gunung Fuji Desa Papringan Kecamatan Klakah. Tema yang diusung "Merajut Kebhinnekaan Merawat Persatuan". Berbagai elemenyang hadir antara lain Ansor NU, Pemuda Pancasila, MUI, Muhamadiyah, Perhutani dan elemen masyarakat lainnya, Sabtu (05/03).
FKUB Lumajang
FKUB Lumajang Kutuk Aksi Teror Bom Makassar
Lumajang - Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lumajang mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Katedral Makassar. FKUB menilai, aksi bom bunuh diri tidak ada kaitannya dengan agama, karena semua agama tidak mengajarkan kekerasan.
FKUB Lumajang Tidak Setuju Gerakan People Power
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pasca Pemilu 2019 usai, tensi panas masih dirasakan oleh masyarakat, adanya ketidakpuasan kelompok tertentu yang merasa dirugikan. Informasi yang beredar di medsos-medsos, diperkirakan akan ada pengerahan massa pada tanggal 22 Mei 2019 di ibukota Jakarta.
Ketua MUI, PCNU dan FKUB Lumajang Mengapresiasi Pemilu 2019 Berjalan Aman dan Damai
Lumajang (lumajangtsatu.com) - Penyelenggaraan Pemilu 2019 di Kabupaten Lumajang berjalan aman, damai dan lancar berkat kekompakan semua elemen yg terlibat khususnya para penyelenggara dan pengawas pemilu serentak tahun 2019 ini.
FKUB Lumajang Kutuk Keras Pengrusakan Patung Padmasari di Argosari
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengrusakan patung Padmasari di Desa Argosari Kecamatan Senduo Kabupaten Lumajang banyak menuai kecaman. Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kabupaten mengutuk keras pengrusakan tersebut.H. M. Khoiri M.Pd.I, Ketua FKUB Lumajang menyatakan bahwa pengrusakan tersebut tidak ada kaitannya dengan SARA. Namun, pengrusakan tiga patung simbol umat Hindu untuk selalu mengingat sang maha pencipta dilakukan oleh tangan jahil."Yang dirusak bukan tempat ibadah ya, tapi Padmasari umat Hindu," ujar Khoiri kepada Lumajangsatu.com, Selasa (05/03/2019).FKUB memasrahkan kasus pengrusakan tersebut kepada aparat penegak hukum. FKUB meminta semua masyarakat tidak terprovokasi atau mengaitkan pengrusakan tersebut dengan penolakan agama."Kita di Lumajang sudah terbiasa hidup dalam perbedaan dan tidak pernah ada gesekan. Umat Hindu di Lumajang berdampingan baik dengan umat beragama yang lainnya," pungkasnya.Kecaman juga disampikan masyarakat Senduro dan meminta polisi mengusut pelaku pengrusakan. Sebab, pengrusakan tersebut dilakukan oleh orang tidak bertanggungjawab yang menginginkan terjadinya keonaran."Saya sangat mengutuk aksi pengrusakan tempat Sajen saudara-saudara umat Hindu jelas dilakukan oleh orang yang ingin menebar keonaran. Pemerintah dan aparat hukum harus segera memcari pelakunnya karena tugas negara adalah memberikan perlindungan bagi semua warga negara dalam menjalankan ibadah dan keyakinannya. Apalagi tindakan ini dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi," pungkas Misbach Isnaifah, salah satu warga Senduro.(Yd/red)