Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah dilaporkan Khusaini, Bagian Audit Pelaporan dari Jakarta, bos Dealer Mataram Sakti Motor Lumajang berinisial F akhirnya ditahan polisi. F dilaporkan karena diduga menggelapkan uang perusahaan sekitar 850 juta rupiah. "Setelah kita lakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi dari karyawan Mataram Sakti Motor, kita langsung lakukan penahanan kepada kepala dealer berinisal F," ujar Iptu Heri Sugiono Kasat Reskrim Polres Lumajang, Jum'at (03/10/2014). Dalam melakukan aksinya, F selaku salah satu pimpinan tidak menyetorkan uang hasil penjualan unit sepeda motor Yamaha baik kredit maupun ces. Penggelapan yang dilakukan oleh F sudah berlangsung sejak bulan Juni 2014. "Aksi yang dilakukan tersangka sudah dilakukan sejak bulan Juni, dan ada 37 unit yang tidak disetorkan" papar Heri. Pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan intensif kepada tersangka tersebut, untuk mencari apakah ada keterlibatan karyawan yang lainnya. Tersangka juga belum memberikan keterangan hasil uang penggelapan dibelanjakan untuk apa saja. "Kita terus lakukan pemeriksaan intensif kepada tersangka dan juga selidiki uang hasil penggelapan digunakan untuk apa saja," pungkasnya.(Yd/red)
Jatim
Pensiunan PNS Dukung Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi Koperasi Wira Bhakti Pemkab Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pensiunan PNS Kabupaten Lumajang yang menjadi anggota Koperasi Wira Bhakti sangat mendukung langkah kejaksaan untuk mengusut dugaan korupsi uang koperasi sebesar 2,2 miliar rupiah. Sebab, penyimpangan tersebut sangat merugikan dan membuat koperasi mandeg untuk beroperasi. "Kalau memang ada penyimpangan kami sangat mendukung langkah Kejaksaan untuk melakukan pemeriksaan pada pengurus yang diduga terlibat," ujar Mudjasir salah satu pensiunan PNS Kabupaten Lumajang, Selasa (30/09/2014). Menurutnya, adanya dugaan penyelewengan yang membuat uang koperasi sebesar 2,2 miliar rupiah raib, berdampak pada para anggota. Dirinya yang bergabung sejak berdirinya Koperasi Wira Bhakti saat pensiun tidak bisa mengambil simpanan pokoknya. "Gimana kita mau mengambil, Koperasinya saja saya lihat lihat tutup. Aktifitas usahanya juga tidak lagi beroperasi," papar mantan kasi sarana di Kantor Pariwisata itu. Lebiha lanjut ia menuturkan, meski tidak terbilang besar sekitar 2 juta lebih, namun uang tabungan itu sangat ditunggu pencairannya oleh para pensiunan. Sebab, uang tersebut bisa dibuat usaha dan kebutuhan yang lainnya. "Uang tabungan itu sangat ditunggu, karena meerupakan jeripayah PNS menabung, kalau saya menabungnya sekitar 26 tahun," terangnya. Mudjasir berharap kepada para pengurus, baik yang baru ataupun yang lama untuk bertanggung jawab. Sehingga tanggungan kepada anggota segera bisa diselesaikan. "Pengurus harus bertanggung jawab, karena bukan hanya saja yang mengalami nasib seperti ini, banyak pensiunan PNS yang mengalami nasib serupa," pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Ir Paiman Kepala Dinas Pertanian sebagai mantan ketua koperasi dan Yuli Haris Kasubag Informasi Humas Pemkab selaku mantan Bendahara Koperasi telah diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Lumajang. Keduanya diperiksa atas dugaan korupsi dana koperasi sebesar 2,2 miliar rupiah.(Yd/red)
Besiaplah, Pak Polisi Akan Datang Kerumah Anda Warga Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang bersama Kapolsek dan Bhabinkamtibmas se Lumajang menggelar Deklarasi Giat Bhabinkamtibmas Kunjungan ke Rumah-Rumah (Door To Door Policing) guna membangun kepercayaan dan kemitraan masyarakat dalam rangka menuju pelayanan prima, di Pendopo Lumajang, Senin (29/09/2014). "Ini upaya kita untuk mendekatkan polisi kepada masyarkat untuk menjalin kemitraan polisi dan masyarakat," ujar AKBP Singgamata SIK Kepada sejumlah wartawan usai acara. Menurut Kapolres, diakui atau tidak masyarakat masih banyak yang takut ketika didatangi polisi. Anggapan masyarakat jika ada polisi pasti ada kasus. "Dengan gerkan door to door ini, kita ingin hilangkan anggapan itu," papar Kapolres. Agar para Bhabinkamtibmas giat melakukan kunjungan, akan dilakukan monitoring dari pihak polres. Nantinya akan dilakukan uji petik secara acak kepada rumah yang telah dikunjungi polisi. "Bagi Polsek yang minim kunjungannya kita akan pasang bendera hitam," terangnya. Dalam berkunjung, Bhabinkamtibmas harus mengenalkan nama, menyampaikn program dan tugas serta fungsi polisi sebagai pembina keamanan desa. "Dengan begitu akan tercipta hubungan dan kemitraan anatara polisi dan masyarakat," pungkasnya.(Yd/red)
PT Pos Indonesia Resmi Luncurkan Prangko B 29 Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- PT Pos Indonesia Cabang Lumajang resmi menggelar louncing prangko dengan gambar wisata puncak B 29 desa Argosari, Kabupaten Lumajang. Louncing prangko B 29 dillakaukan dengan melakukan touring IMPI Jawa-Bali dan juga diikuti oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang. Anton Krisna kepala PT Pos Indonesia Cabang Lumajang menyatakan, louncing prangko B 29, merupakan bentuk kepedulian PT Pos Indonesia untuk memajukan pariwisata. Seperti diketahui, B 29 merupakan salah satu icon baru wisata Kabupaten Lumajang yang saat ini sedang banyak dikunjungi wisatawan. "Mulai besok, prangko B 29 bisa didapatkan di seluruh kantor cabang PT Pos di seluruh Indonesia," ujar Anton saat menggelar louncing di puncak B 29 bersama IMPI dan masyarakat Argosari serta para pengunujung, Minggu (29/09/2014). Sementara itu, Gawat Sudarmanto Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang menyambut baik louncing prangko B 29. Diharapkan, dengan prangko B 29, icon wisata Lumajang yang baru itu akan semakin banyak menyedot pengunjung baik dari lokal maupun manca negara. "Saya ucapkan terima kasih kepada PT Pos Indonesia Cabang Lumajang yang telah andil untuk mengenalkan wisata B 29 Lumajang," ujar Gawat. Louncing prangko B 29 juga disambut baik oleh warga Argosari, yang jelas akan merasakan dampak postifnya, jika B 29 menjadi jujukan wisata Nasional. "Saya atas nama warga Argosari berterima kasih kepada semua pihak, yang telah ikut andil mengenalkan wisata B 29 kepada masyarakat luas," ujar Ismail Kepala desa Argosari.(Yd/red)
Tumbal Pasir Besi, 13 Pejabat Pemkab Lumajang Diperiksa Kejaksaan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebanyak 13 pejabat Pemkab Lumajang diperiksa Kejaksaan Tinggi di kantor Kejaksaan Negeri Lumajang, Senin (29/09/2014). Mereka diperiksa terkait dengan dugaan kasus pemberian ijin tambang pasir besi yang diduga telah merusak lingkungan dan merugikan Negara milyaran rupiah.Satu persatu pejabat Pemkab Lumajang mendatangi kantor Kejaksaan Negeri Lumajang untuk memenuhi panggilan dari penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Mereka masuk ke dalam ruang kantor penyidik Kejaksaan Negeri setempat untuk memberikan keterangan terkait dengan dugaan korupsi tambang pasir besi. “Ada 13 pejabat Pemkab Lumajang dilakukan pemeriksaan hari ini, mulia dari Kabag Ekonomi, Ninis Rahmawati, Asisten Administrasi Wisu Wasono Adi, Badan Perencanaan Daerah Lumajang, hingga Kabag Hukum Pemerintah Lumajang,” Ujar Taufiq Hidayat Kabag Hukum Pemkab Lumajang.Selaian itu, satu pejabat Lingkungan Hidup Propensi Jawa Timur Serta Pemegang Ijin Pertambangan Pt Indo Maining Sejahtera Gofur, juga ikut diperiksa. Pemeriksaan ini terkait dugaan korupsi penambangan pasir besi Di Lumajang. Namun yang dipanggil saat ini kapasitasanya sebagai Saksi. Sementara itu, menurut Adnan Sulistio Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Lumajang, ada satu tim dari kejaksaan tinggi melakukan pemeriksaan para pejabat Pemkab Lumajang. Hali tu terkait dugaan korupsi penambangan pasir besi yang diduga merugikan Negara miliaran rupiah.Setelah enam jam dilakukan pemeriksaan mereka enggan dikonfirmasi, para pejabat memilih meninggalkan wartawan yang sudah menunggu mulai siang.(Yd/red)
Gunung Lemongan Kembali Terbakar, Api Berkobar Hingga Puncak
Lumajang(lumajangsatu.com)- Musim kemarau dengan suhu yang sangat panas, membuat hutan di Gunung Lamongan kembali terbakar. Api terlihat di lereng sebelah barat dan utara hingga ke puncak Gunung Lemongan. "Saat ini sedang terjadi kobaran api yang sangat besar, dan terlihat dari bawah di lereng sebelah barat dan utara," ujar A'ak Abdullah Al-kudus, koordinator Laskar Hijau, Jum'at (26/09/2014). Menurutnya, hampir setiap tahun ketika musim kemarau di Gunung Lemongan yang ditumbuhi semak belukar selalu mengalami kebakaran. Kebakaran hutan itu mengancam tanaman konserfasi yang ditanam oleh aktifis lingkungan. "Kalau sudah kebakaran seperti ini, pasti banyak tanaman yang ditanam para aktifis mati," terang aktifis lingkungan itu. Karena lokasi kebakaran berada di lereng yang sulit dijangkau, aktifis kesulitan untuk melakukan pemadaman. Laskar hijau biasanya melakukan pemadaman api dititik yang mudah dijangkau dan tidak membahayakan para aktifis. "Lokasi kebakarannya sangat sulit untuk dijangkau dan kita hanya bisa berharap api segera padam," pungkasnya.(Yd/red)
Dugaan Korupsi Koperasi 2,2 M, Kasubag Informasi Humas Pemkab Diperiksa Kejaksaan Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dugaan kasus korupsi koperasi Wirabhakti Pemkab Lumajang tahun 2006 yang diduga melibatkan sejumlah pejabat pemkab kembali dihidupkan oleh Kejaksaan Negeri Lumajang. Jum'at Pagi, (26/09/2014) Yuli Haris Kasubag Informasi Humas Pemkab diperiksa oleh tim pidsus Kejaksaan Negeri. Yuli Haris diperiksa untuk dimintai keterangan seputar kewenangannya sebagai bendahara koperasi. Dugaan kerugian akibat korupsi itu mencapai 2,2 miliar rupiah. Saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan Yuli enggan untuk memberikan komentar. Yuli langsung tancap gas dan keluar dari kantor kejaksaan setelah diperiksa selama hampir tiga jam. "Gak ada apa-apa kok rek," saut Yuli saat dihampiri oleh awak media yang telah menunggu diluar kantor Kejaksaan sejak pagi hari. Sebelumnya, Tim Pidana Kusus Kejaksaan Negeri juga melakukan pemeriksaan kepada Ir Paiman, Kepala Dinas Pertanian yang saat itu menjabat sebagai ketua koperasi Wirabhakti Pemkab Lumajang. "Untuk sementara ini, Yuli diperiksa sebagai saksi, karena kita yakini dia tahu aliran dana koperasi Wirabhakti yang mencapai 2,2 miliar rupiah yang hingga kini tidak ada pertanggung jawabannya," ujar Adnan Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Lumajang kepada sejumlah wartawan.(Yd/red)
Ikut Pameran Museum, Buah Genitu Lumajang Populer di Jatim
Lumajang(lumajangsatu.com)- Disamping terkenal sebagai kota Pisang, Lumajang juga mulai dikenal sebagai kota penghasil buah langka yakni Genitu atau yang juga disebut dengan Manicu. Buah tersebut berbentuk bulat dan agak kecoklatan ketika sudah matang. "Saat pameran dan lomba museum ekpo 2014 di Jawa Timur kita juga kenalkan buah asli Lumajang yakni Genitu," ujar Aries Purwanti, Arkeologi yang mengelola museum daerah Lumajang, Kamis (25/09/2014). Buah yang dibawa dari kaki Gunung Semeru tersebut menjadi rebutan peserta dan warga yang datang. Pasalnya, buah itu sangat manis dan tidak banyak ditemukan didaerah lain dengan kualitas sebagus di Lumajang. "Buah itu hanya ditemukan di Sekitar Bromo, Bondowoso dan sebagian Jember dan di daerah aslinya Lumajang" terangnya. Meski tanaman itu bisa tumbuh dimana saja, namun buahnya tak semanis dan tak sebanyak pohon Genitu yang tumbuh di Lumajang. Sehingga buah Genitu bisa disebut sebagai buah langka yang hanya bisa tumbuh baik dibeberapa daerah saja. "Di Bali pohon Genitu juga ada, tapi buahnya tidak semanis yang ada di Lumajang sehingga buah itu tidak begitu diminati," jelasnya. Di Bojonegoro buah genitu dikenal sebagai sawo susu, karena bentuknya mirip sawo namun isinya putih dan banyak mengandung air seperti susu. Buah Genitu juga dikenal sebagai buah yang bisa menambah fitalitas bagi kaum pria. "Kalau di Bojonegoro Genitu disebut sebagai Sawo Susu," pungkasnya.(Yd/red)
Operasi Pekat, Polisi Sisir 16 PSK di Lumajang Selatan
Lumajang(lumajangstau.com)- satuan Sabhara Polres Lumajang berhasil menjaring belasan pekerja seks komersial (PSK) melalui operasi pekat yang dilakukan oleh Polisi. Belasan PSK tersebut berasal dari beberapa lokasi yang ada di wilayah Lumajang seletan.AKP Edi Santuso, Kasat Sabhara Polres menyatakan, dalam operasi pekat yang digealar Selama sehari, polisi menjaring 16 PSK dari tiga titik eks lokalisai, 10 PSK dijaring dari eks lokalisasi Asem Telu desa Jarit, 4 dari lokalisasi Gunung Tambudesa Condro, dan 2 PSK dari wialayah desa Penaggal."10 dari Asem Telu, 4 dari gunung Tambu dan 2 dari desa Penanggal kecxamtan Candipuro," papar Edi kepada sejumlah wartawan, Rabu (24/09/2014).Setelah terjaring melalui operasi pekat, belasan PSK tersebut kemudian didata untuk dilakkukan sidang tipting. Sidang akan digelar di Pengadilan Negeri Lumajang. "Setleh diperiksa, mereka hari ini langsung disidang tipiring," jelasnya.Kasat Sabhara menuturkan, akan terus melakukan operasi pekat untuk menjaring para pejaja seks tersebut. Disamping itu polisi juga akan melakukan operasi premanisme disejumlah titik seperti terminal dan jalan lintas timur.(Yd/red)
Empat Kuli Bangunan Tersengat Listrik, Satu Tewas Dirumah Sakit
Lumajang(lumajangstau.com)- Keberadaan kabel listrik PLN yang menggantung antar tiang kembali menelan korban jiwa. Imam, Warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko tewas kesetrum saat bekerja dilantai dua Ruko di jalan MT Hariyono Lumajang, Senin (22/09/2014). Nyawa korban tidak berhasil diselamatkan dan akhirnya meninggal di rumah sakit umum DR Hariyoto. "Saya amat menyesalkan dengan kejadian tersebut," ujar Kutum Hadi Lurah Jogoyudan kepada sejumlah wartawan. Menurutnya, beberapa hari yang lalu, pihak PLN telah mengingatkan agar pembangunan ruko tersebut tidak terlalu dekat dengan kabel listrik. Namun, peringatan itu tidak digubris sehingga sampai menelan korban jiwa. "Infonya satu meninggal sedangkan tiga yang lainnya selamat, kami cukup menyesalkan juga" paparnya. Sementara itu, Ngatiwan salah satu teman korban menyebutkan, empat orang sedang bekerja di lantai dua roko dan dirinya berada dibawah untuk mengaduk bahan bangunan. Tiba-tiba satu korban yakni Imam terjatuh dari lantai dua karena tersenagt listrik. "Aku dek nisor dhadi ladhen, Imam teruse loghor, "saya dibawah dan tiba-tiba Imam terjatuh," jelas Ngatiwan dengan bahasa Jawa. Saat itu ada empat orang yang berada diatas, saat tersenget setrum listrik PLN, hanya Imam yang terjatuh dan akhirnya meninggal. Sedangkan tiga yang lainnya selamat dan tidak mengalami cidera serius. "Kenek setrum kebel PLN mas," pungkasnya.(Yd/red)