Jatim

Diejek, Warga Kaliwungu, Tempeh, Bacok Tetangga Desanya di LSS

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Reskrim Polres Lumajang berhasil menangkap pelaku penganiayaan yang terjadi di LSS Stadion Semeru Lumajang. Korban Penaganiyaan adalah Gufron (35), Desa Tempeh Tengah Kecamatan Tempeh, Minggu (08/09/2013). Akibat penganiyaan yang terjadi sekitar jam 2 dini hari itu, korban harus dirawat di RS Dr Hariyoto Lumajang, karena menderita luka bacok. Kejadian berawal sewaktu tertsangka Yunus (20) Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh dan teman-temannya sedang nongkrong di LSS Stadion Semeru. Kemudian datanglah korban dan mengejek pelaku serta menantang pelaku berkelahi dengan korban. Tak hanya itu, korban juga mengeluarkn senjata tajam dan akan membacok temen pelaku. Namun apes, sebelum sempat membacok,  pelaku mendahului membacok korban. Akibat bacokan pelaku, korban menderita luka dibagian tangan. Usai membacok korban, pelakupun langsung melarikan diri. Aparat kepolsian yang bergerak cepat segera mengamankan barang bukti sebilah sajam jenis clurit yang sempat dibuang oleh korban ke sungai. Sekitar jam 4 subuh, polisi berhasil menangkap pelaku dirumah teman pelaku di Desa Kaliwungu kecamatan Tempeh. Aparat langsung mengamankan pelaku untuk kemudian dilakukan penyidikan lebih lanjut. "Kita akan lekaukn peyidikan lebih lanjut pada kasus penganiayaan ini," Ujar AKBP Singgamata, Kapolres Lumajang, kepada lumajangsatu.com.(Yd/red)

Laskar Hijau dan Puluhan Aktifis Lingkungan, Bersihkan Ilalang Lereng Lemongan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setiap kali menghadapi musim kemarau, Gunung Lemongan kering kerontang. Hamparan ilalang dan perdu seluas ± 2000 hektar sangat rentan terjadi kebakaran. Diperparah lagi masih banyaknya pihak yang belum sadar akan bahaya membuka lahan dengan cara membakar di bawah kawasan lindung. Pada tahun 2011 bagian paling barat komplek pegunung Hyang ini pernah mengalami kebakaran yang sangat dahsyat sehingga menghanguskan tak kurang dari 300 hektar tanaman konservasi yang ditanam oleh para relawan Laskar Hijau sejak tahun 2008. Kejadian inilah yang kemudian menginspirasi para relawan Laskar Hijau, untuk melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang sudah ditanamnya di Gunung Lemongan. Langkah ini merupakan tindakan antisipatif untuk mengurangi risiko kematian pada pohon jikapun masih terjadi kebakaran.   "Yang kami lakukan adalah membersihkan rumput dan ilalang di sekitar pohon yang kami tanam, agar supaya jika terjadi kebakaran lagi apinya tidak sampai menyentuh langsung batang pohon  yang kami tanam. Semoga cara ini cukup efektif untuk mengurangi risiko kematian pohon akibat kebakaran", Ujar A'ak Abdullah Al-Kudus, Koordinator Laskar Hijau Klakah, Minggu (08/09/2013). Dalam melakukan aksi perawatan pohon ini, Laskar Hijau tidak sendirian. Namun dibantu oleh ratusan para relawan-relawan tangguh yang berasal dari berbagai kelompok pecinta alam yang ada di Lumajang dan Jember, antara lain Vabfas, Gaspalu, CCS SMKN 1 Lumajang, Cakra Wijaya SMAN Candipuro, PWG Gucialit, Mapashi STKIP-STIT Muhammadiyah Lumajang, Hipalapa SMAN Pasirian, OI Lumajang, PAIN, Saskapala SMAN Klakah, Palaska, dan beberapa relawan lainnya. Kegiatan perawatan pohon ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga satu minggu kedepan, mengingat banyaknya jumlah pohon yang harus dirawat dan terjalnya medan yang harus dihadapi. "Kita juga dibantu oleh puluhan para aktifis lingkungan," Terangnya. Acara yang berlangsung dengan penuh semangat dan keceriaan ini, kemudian diakhiri dengan doa bersama untuk minta hujan kepada Tuhan YMA. Doa minta hujan ini spontanitas dilakukan, karena ada beberapa pohon yang terlihat tidak bisa bertahan hidup sebab mengalami kekeringan.(Yd/red)

Karnafal Desa Gesang, Samai Kemeriahan Loss Carnival Harjalu

Lumajang(lumajangsatu.com)- Karnaval di Desa Gesang Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang, berlangsung meriah, Minggu (08/09/2013). Peserta menampilkan kostum yang hampir sama dengan acara-acara besar, seperti JFC (Jember) dan Loss Carnival, yang biasa digelar saat peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu). Ribuan penonton datang, untuk melihat kemeriahan jalannya Karnaval, yang masih dalam rangka peringatan HUT RI ke-68 Tahun. Para pengunjungpun berdecak kagum, karena meski sekelas karnaval tingkat Desa, namun tidak mengalahkan kemeriahan saat acara Loss Carnival di Lumajang. "Bagus sekali, pakaiannya berwarna warni dan banyak ragamnya, persis acara Harjalu," Ujar Anton, warga Pronojiwo. Di Lumajang, memang ada dua daerah yakni Desa Pulo dan Desa Gesang Kecamatan Tempah, saat acara Karnaval pasti digelar dengan meriah dan besar-besaran. Tak sedikit masyarkat yang mencari informasi acara Karnaval di dua tempat tersebut. "Kalau informasinya di desa Pulo Karnavalnya hari Senin, tanggal 16 Septembe ini," Tambahnya. Dari pantauan lumajangsatu.com, peserta Karnafal sekitar 50 peserta. Dimana, peserta menampilkan tarian, baju-baju warna warni dan patung seperti kegiatan ogoh-ogoh.(Yd/red)

Bus Restu vs Mini Bus, Bus Restu Masuk Sungai, Mini Bus Ringsek

Lumajang(lumajangsatu.com)- Bus Restu nopol N 7182 UG bertabrakan dengan Mini Bus L 7001 FK di jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto, Sabtu(07/09/2013) malam. Bus Restu masuk ke sungai sedangkan kendaraan Mini Bus dengan bagian depan remuk melintang dijalan. Dari keterangan sejumlah saksi dilokasi kejadian, Bus Restu dari arah barat melaju kencang dijalan yang lurus. Daru arah timur, Minibus melaju dengan cepat hendak menyalip kendaraan didepannya. Bus yang melaju kencang dan tak menghindari Minis Bus yang sudah ada ditengah. Bus yang membating ke kiri masuk ke sungai, sedangkan Minibus Remuk dibagian depan dan sempat terseret 25 meter. "Kejadian begitu cepat," ujar warga yang berada dilokasi. Saat kejadian, banyak penumpang Bus yang beteriak saat bus sudah berada didasar sungai buangan dari kebun tebu. Sementara, sopir mini bus terjepit dengan penuh luka, dan diperkirakan meninggal di rumah sakit. Belasan penumpang yang terluka dilarikan ke RS PG Jatiroto dan RSUD Dr. Haryoto Lumajang.(Yd/red)

Ugal-ugalan, Bus Restu Nyungsep ke Sungai, di Sukosari, Jatiroto, Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tabrakan maut melibatkan Bus Restu dengan nopol N 7182 UG dengan Mini Bus L 7001 FK terjadi di jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto, Sabtu(07/09/2013) jam 7 malam. akibat tabrakan tersebut, menyebabkan belasan penumpang luka-luka, dikarenakan Bus Restu ugal-ugal. Dari info para penumpang dan petugas Polantas Polres Lumajang, Bus Restu melaju dari arah barat dengan penumpang penuh ngebut untuk menyalip kendaraan lainya dari arah Lumajang ke Jember. Setelah jauh dengan Bus Restu lainya, Restu nopol N 7182 UG hendak menyalip Mini Bus L 7001 FK di jalan raya Lumajang-Jember di Desa Sukosari Kecamatan Jatiroto. Saat hendak nyalip dari arah berlawanan ada Mini Bus, akibatnya tabrakan tidak terhindarkan. Bus Restu Masuk sungai dan Mini bus bagian depan hancur serta sopir diduga meninggal. "Yang salah Bus Restunya." Ujar Wiyasan, salah satu penumpang Bus Restu. Dia mengatakan, dirinya saat naik Bus Restu sudah was-was dengan sopir ugal-ugalan. "Pokoknya, kayak mimpi," Ujar pemuda yang hendak berangkat kerja tersebut. Kini dilokasi tabrakan dipenuhi puluhan warga yang ingin melihat Bus Restu Masuk Sungai dan Hancurnya Mini Bus.(Yd/red)

Lumajang Utara Kekeringan, Pasca Pilkada Mobil Bantuan Air Bersih Menghilang

Lumajang(lumajangsatu.com)-Masyarakat Lumajang di wilayah utara, saat ini kelimpungan air bersih. Bencana kekeringan meladan sejumlah wilayah di Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Guciliati dan Kedujajang dalam 4 bulan terakhir. Sungguh ironis sekali, Jelang Pilkada, masyarakat wilayah utara Banjir Batuan Air. Namun, bantuan air bersih jelang pemilihan bupati lenyap ditelan bumi dan masyarakat kelimpungan cair air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Sakur, warga Ranuyoso mengaku kesal dengan adanya bantuan air bersih yang dulu banjir didesanya dan desa tetangga. Kini sudah sepi, ketika kekeringan melanda. "Kami warga Lumajang diutara dari korban politisasi," terangnya. "Gak tahu kemana, mobil tangki yang dulu ngaku peduli rakyat Ranuyoso," terang warga laiya. "Mobil tangki pemerintah juga hilang, kini air bersih terasa seperti emas yang mahal," terangnya. "Ya rasakan, tahu dikibulin bantuan air, milih salah, ya salahnya sendiri,' ujar Kamto, warga Klakah. Masyarakat di Wilayah Utara di Lumajang berharap bantuan air bersih yang memasang gambar cabup/cawabup bisa memberikan bantuan. "Kalau sudah jadi, sudah lupa, mateh la mateh, dulu peduli sekali duduk manis kalau jadi," terang Sanusi, warga Kedungjajang.(yan/red)

Bersihkan Ilalang, Untuk Selamatkan Tanaman Konservasi di Lereng Lemongan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Mengantisipasi kebakaran lahan dikaki Gunung Lemongan saat musim kemarau, yang mengakibatkan matinya tanaman konserfasi, Lascar Hijau beserta pera aktifis lingkungan akan menggelar kegitan bersih-bersih ilalang, Minggu (8/09). A'ak Abdullah Al-kudus, Ketua Laskar hijau Klakah, Menyatakan, kegiatan bersih ilalang merupkan bentuk perawatan pada tanaman konserfasi. Disamping memebrsihakan ialang, juga akan dilakukan pemebrian pupuk disekitar tanaman. "Ini bentuk perawatan rutin saja," Terangnya, Sabtu (07/09/2013). Tekniknya, para aktifis akan membersihkan ilalang yang berada disekitar tanaman konserfasi. Sehingga, ketika terjadi kebakaran lahan, maka tanaman konserfasi tidak akan terkena dampak kebakaran. Perawatan tersebut didasarkan pengalaman dari tahaun 2011. Dimana tanman konserfasi mati karena kebakaran ilalang dikaki Gunung Lemongan. "Ini pengalaman tahaun 2011, ratusan tanaman mati karena kebakaran ilalang," Tmabhanya. Kegitan itu, merupakan kegiatan yang terbuka untuk seluruh masyarakat yang peduli dengan kelestarian alam Gunung Lemongan. Sehingga, semua komunitas ataupun perorangan/ bisa mengikuti acara tersebut. "Semua orang bisa ikut dalam kegiatan besok ini," Pungkasnya.(Yd/red)

Takluk 4-2 dengan Persebo, PSIL Lumajang Balik Kandang

Lumajang(lumajangsatu.com)- PSIL Lumajang harus mengakui kehebatan dari Persebo Muda, dalam laga turnamen Multi Event (MES). Pasalnya, PSIL ditaklukan Persebo Muda melalui drama adu pinalti 2-4 di Stadion Noto Hadinegoro, Jember, Jum'at (6/09/2013). Adu pinalti digelar, dikarenakan dalam 2 X 45 menit tidak tercipta gol. Pelatih PSIL, Jonathan Aris Prihatno mengatakan, anak asuhnya kalah dalam mental dan tidak bisa menjadikan gol disetiap peluangnya. Namun, pemain sudah menunjukan permainan luar biasa. "Hasilnya kita terima saja . Mau gimana lagi," ungkap mantan Legenda Arema Malang itu. Sementara itu, Ketua PSIL Lumajang, H. Thoriq mengatakan, pihaknya menerima kekalahan timnya. Namun, akan menjadi evaluasi ke depan, agar tim kebanggaan masyarakat Lumajang jauh lebuh tangguh. "Ya, evaluasi harus dilakukan," Terangnya. Akibat kekalahan dar Persebo Muda tersebut, PSIL tidak bisa melaju pada babak berikutnya. Sehingga, PSIL harus balik kandang ke Lumajanag.(Yd/red)

Musim Kemarau Tiba, Warga Kedungjajang Mulai Krisis Air Bersih

Lumajang(lumajangsatucom)- Musim kemarau yang mulai melanda Kabupaten Lumajang sejek beberapa bulan terkahir, membuat sejumlah desa yang berada di kawasan utara mulai mengalami krisi air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus menempuh puluhan kilo, guna mengambil air disumber mata air yang masih ada airnya. Salah satu desa yang terkena dampak Musim kemarau adalah warga desa Sawaran Kulon, kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang. Berbekal dengan Jirigen dan timba, warga harus mengambil air bersih disumber mata air yang berada jauh dijung desanya. yang lebih parah lagi, air yang dimabil dari sumber, kondisinya sangat kotor dan tidak bening lagi, karena bercampur lumpur. Dari penuturan warga, kondisi krisis air bersih sudah terjadi sekitar 2 bulan sejak musim kemarau tiba. "Kita hatus mengmabil enam Jerigen air setiap hari, untuk memenuhi kebutuahn air setiap harinya, seperti mencuci, mandi dan memebri minum hewan ternak," Ujar Kuswanto, warga Desa Sawaran Kulon, Jum'at (06/09/2013). Meski warga sudah menderita krisi air bersih, namun bantuan droping air bersih dari pemerintah belum bisa mencukupi kebutuhan warga. hanya sebagin kecil saja yang terbantukan dengan droping air bersih yang dilakukan pemerintah. Warga berharap, pemerintah segera memenuhi kebutuhan air besrih warga utara. Jika tidak, maka kesehatan warga akan terganggu, karena setiap harinya mengkonsumsi air yang tdiak besrih.(Yd/red)

Disenggol Mobil Box, Mobil Trevel Masuk Jurang 12 Meter

Lumajang(lumajangsatu.com)- Diduga kesenggol mobil box, sebuah mobil trevel jurusan surabaya masuk jurang sedalam 12 meter, dijalan Desa Grobokan, Kecamatan Kedungjajang. Beruntung, dalam kecelakaan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Empat penumpang yang berada didalam mobil trevel hanya mengalami luka-luka. Akibat luka-luka yang diderita, keempat penumpnag mini bus, harus dirawat di rumah sakit Dr Hariyoto Lumajang. Rata-rata korban menderita luka dibagian kepala dan kakinya. bahkan, dua diantara empat korban mengalami luka yang cukup serius. Korban luka dari mobil mini bus adalah Heni Rahmawati (31), Lukman (52), keduanya adalah warga Kaliwates, Jember. Kemudian Young Yang Him (82), Kritiani Lidian (60), keduanya juga warga kaliwates. Kecelakaan tersebut bermula saat mobil trevel dengan Nopol P 1264 DE yang ditumpangi empat korban melaju cukup cepat dari surabaya menuju Jember. Karena kondisi jalan yang licin sehabis hujan, dan bodi mobil disenggol mobil box, akhirnya mobil jatuh kejurang. Meski sopir sempat membanting setir kekiri, namun tak bisa menghindari untuk masuk jurang. "Meski saya coba banting setir, namun tetap saja masuk jurang," Ujar Mujiani, sopir Trevel. Sementar itu, jajaran kepolisan polsek Kedungjajang masih belum menyimpulkan peyebab kecelakaan tersebut. Namun, diduga karena akibat jalan yang licin sehabis hujan, yang menyebabkan mobil mini bus menjadi tergelincir. "Kita belum bisa simpulkan penyebannya," Terang AKP Dodik, Kapolsek Kedungjajang, Jum'at (06/09/2013).(Yd/red)