Candipuro - Setelah melewati tahapan penyelidikan atas laporan dugaan pengerusakan terhadap alat berat excavator di wilayah pertambangan CV Duta Pasir Semeru Dusun Kamarkajang Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro,akhirnya penyidik Satreskrim Polres Lumajang menetapkan 5 orang tersangka. Lima orang tersebut diantaranya MA, MI, MY, US, UM warga setempat. Saat ini sudah diamankan petugas, ditahan untuk keperluan proses hukum berikutnya.
Konflik Pasir Lumajang
Harun DPRD NasDem Lumajang Usul Ada Aturan Tata Kelola Tambang Pasir
Tempeh - Konflik antara penambang pasir tradisional dan alat berat sepertinya tak kunjung usai. Harunur Rosid, anggota DPRD Lumajang dari Fraksi NasDem menyarankan agar pemerintah membuat aturan tentang tatacara menambang, baik dalam bentuk Perda atau Perbup yang berpihak kepada rakyat kecil.
Pasca Ditutup Bupati Cak Thoriq, Portal Pasir di Jarit Ditabrak Truck
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menutup jalan Jarit dari angkutan tambang. Usai ditutup jam 17.00 oleh Bupati, sekitar jam 22.30 wib (21/03), portal pasir di Dusun Uranggantung ditabrak truck.
Kasus Penganiayaan Mantan Kades Pasrujambe Bisa Seret Tersangka Baru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang telah menetapkan satu tersangka dalam kasus penganiyaan mantan kades Pasrujambe Junaedi SH. Nanok Purwandono, warga Klakah langsung ditahan di Polres Lumajang."Kita sudah tetapkan satu tersangka dalam kasus penganiayaan mantan kades Pasrujambe," ujar AKP Hasran Cobra SH,. M.Hum, Kasatreskrim Polres Lumajang, Rabu (13/03/2019).Polisi juga telah memasang garis polisi dalam objek pengelolaan tambang pasir CV Permasindo. Polisi menetapkan status quo pada lokasi penambangan pasir yang berada di aliran sungai Semeru Kecamatan Pasrujambe."Kita tetapkan status quo lokasi tambang pasir CV Permasindo sehingga tidak ada yang bisa menggarap dari para pihak," terangnya.Hasran menyebutkan, penyidikan masih terus berlanjut dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru. "Tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus itu, kita masih terus lakukan penyidikan," pungkasnya.(Yd/red)
Junaedi Mantan Kades Pasrujambe Dianiaya di Depan Anaknya Gara-gara Pasir
Lumajang (lumajangsatu.com) - Junaedi (54) mantan Kades Pasrujambe dianiaya di depan rumahnya. Yang membuat miris, aksi penganiyaan disaksikan langsung anak korban yang masih kalas 1 SMP.Penganiyaan yang dilakukan oleh Nanok Purwandono (42) warga Klakah diduga karena persolan pasir. Beruntung, pelaku yang membawa pisau tidak bisa menikam korban karena dipepet oleh korban yang juga dibantu istrinya.Nurul Qomariyah istri Junaedi menceritakan saat pelaku datang bersama dengan temannya. Pelaku kemudian berteriak dan mengajak berduel suaminya didepan rumahnya.Melihat itu, Nurul kemudian meminta pelaku pergi karena suaminya tidak memiliki senjata. Melihat Junaedi, pelaku langsung masuk dan terjadilah duel antara korban dan pelaku."Pokoknya saya pegangi tangannya mas, jangan sampai pisau yang dibawanya bisa dihunus," ujar Nurul, Minggu (10/03/2019).Anak Junaedi yang melihat bapak dan ibunya berduel menangis dan meminta pelaku agar tidak membunuh bapaknya. Setelah terkunci dan Nurul terus berteriak meminta tolong pelaku akhirnya pergi."Anak saya nangis dan meminta pelaku tidak membunuh abahnya," tutur Nurul.Pisau yang dibawa pelaku berhasil direbut Nurul yang kemudian diambil oleh teman pelaku. "Pisaunya saya pegang mas dan diminta oleh teman pelaku kemudian mereka pergi," pungkasnya.(Yd/red)
Emak-amak dan Anak-anak Mulai Hadang Truck Pasir di Jarit
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Jarit Kecamatan Candipuro mulai berkumpul di depan blokade truck pasir. Anak-anak, ibu-ibu dan orang dewasa mulai berkumpul dan melakukan penghadangan pada truck angkutan pasir."Warga sudah berkumpul dan siap menghadang mas," ujar Alfan Habibi, warga Jarit, Senin (18/02/2019).Warga sudah satu tekad untuk tetap menutup jalaur Jarit dari angkutan tambang karena menimbulkan banyak dampak negatif. Mulai jalan rusak, sering menimbulkan kecelakaan, aktifitas warga terganggu hingga menimbulkan gangguan kesehatan pernafasan akibat debu."Kita sudah sepakat tidak akan membukan portal. Bahkan pak Bupati Lumajang sudah setuju dan memberikan solusi jalan khusus tambang," jelasnya.Warga berharap kepada pihak kepolisian dan pemerintah agar tegas kepada pemilik ijin tambang. Jika sudah jalan khusus tambang selesai, maka semua angkutan tambang tidak boleh lagi lewat jalan padat penduduk."Kami minta pihak kepolisian dan pemerintah tegas agar tidak timbul konflik yang berkepanjangan," pungkasnya.(Yd/red)
Warga Dibacok, Konflik Pasir Lumajang Kembali Tumpahkan Darah
Lumajang (lumajangsatu.com) - Konflik sosial pertambangan pasir di wilayah Candipuro mulai memakan korban. Matsun Hadi (51) warga Kajar Kuning Desa Sumberwuluh dibacok karena menolak membuka blokade jalan dari angkutan tambang pasir.AKP Ernowo, Kapolsek Candipuro menyatakan korban saat itu berada di portal blokade truck pasir. Ada seseorang yang meminta korban membuka portal namun korban menolak untuk membuka portal.Tiba-tiba pelaku bernama Miskal (40) warga Kajarkunig datang dari arah timur dengan mengendari sepeda motor. Pelaku turun dan membawa sebliah celurit yang masih terbungkus dengan kertan koran. "Korban ini menolak untuk membuka portal pasir, ujar Ernowo kepada Lumajangsatu.com, Selasa (05/02/2019).Pelaku langsung membacok korban mengenai siku lengan sebelah kiri. Korban langsung ditolong warga dibawa ke Puskemas Candipuro kemudian di rujuk ke RSUD Haryoto. "Kita sudah tangani kasus penmbacokan warga ini mas," pungkasnya.(Yd/red)