Lumajang

Kreatif Kenalkan Lumajang, Grup Musik Islami DSyareef band Shooting di Obyek Wisata Tumpak Sewu

Lumajang(lumajangsatu.com) - Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat serta kelompok dan organisasi dalam mengenalkan potensi wisata Lumajang. Salah satunya dilakukan oleh sebuah Grup Musik Islami ""D'Syareef band" dari Pondok Pesantren Asy-Syarifiy Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh melakukan Shooting video klip di Obyek Wisata Air Terjun Tumpak Sewu Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo.

Gladi Bersih Pilwabup, Ketua DPRD Lumajang Salam Dua Jari

Lumajang(lumajangsatu.com) - DPRD Lumajang mengelar kegiatan Gladi Bersih Pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) di ruang sidang paripurna. Dalam persiapan itu, ketika lumajangsatu.com mengambil gambar suasa persiapan Gladi, Ketua DPRD, Agus Wicaksono mengajung tangan dua jari.

Unjuk Gelar Parade Drum Band Piala Bupati Meriah Euiy....!!!!!

Lumajang(lumajangsatu.com) - Parade Drum Band yang digelar Kantor Pemuda dan Olah Raga yang memperebutkan Piala Bupati Lumajang sangat meriah. Bahkan, pagelaran Drum Band kali ini, sangat jauh berbeda dengan sebelumnya, karena dinilai ole dewan juri tingkat Propinsi Jawa Timur dari Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI).

Forum Komunikasi Perantau dan Warga Lumajang Santuni Aditya Bocah Penderita Kanker Kepala Asal Kunir

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kepedulian terhadap Aditya (5) bocah penderita kanker di kepala asal Desa Kunir Kidul Kecamatan Kunir yang kini dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya terus mengalir. Kali ini,  Forum Komunikasi Perantau dan Warga Lumajang (FKPL) yang menjalin komunikasi baik melalui media sosial facebook dan dunia nyata juga memberikan kepedulian memberikan santunan dana.

Komisi B DPRD Minta Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi PNPM Rowokangkung

Lumajang (lumajangsatu.com) - Informasi sejumlah kelompok di unit pelaksana kecamatan (UPK) PNPM Rowokangkung diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Lumajang membuat kaget Komisi B DPRD. Solikin, ketua Komisi B DPRD Lumajang lansung menelpon Samsul, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Lumajang.

Perhutani Siap Mendukung Aksi Penghijauan Lemongan oleh Laskar Hijau

Klakah (lumajangsatu.com) - Setelah sekian lama hubungan Laskar Hijau dan Perhutani memburuk, terutama pasca pembakaran hutan oleh Perhutani pada oktober 2013 yang menyebabkan ratusan hektar tanaman Laskar Hijau hangus terbakar, pada jum’at 11 September 2015 posko Laskar Hijau mendapat kunjungan dari Heru Siswanto, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani beserta dua orang Dewan Pengawas Perum Perhutani yakni Mayjend TNI S. Widjonarko, dan Wawan Siswantono. Ketika pertama kali tiba, Heru Siswanto beserta rombongannya didampingi koordinator Laskar Hijau A’ak Abdullah Al-Kudus langsung meninjau hamparan kawasan hutan di gunung Lemongan dari punggung gunung Puji yang berada di sisi barat daya Gunung Lemongan. Seusai meninjau kawasan hutan Gunung Lemongan, rombongan inipun langsung menuju Posko Laskar Hijau yang berjarak sekitar 300 meter dari Gunung Puji untuk mengikuti diskusi Membangun Kerjasama Rehabilitasi Kawasan Hutan Lindung Gunung Lemongan.   Pada diskusi yang digelar di pelataran Posko Laskar Hijau ini, Ripana Puntarasa selaku pemandu diskusi terlebih dahulu meminta Perhutani dan Laskar Hijau untuk sama-sama melepaskan “jacket” egonya masing-masing agar supaya tujuan utama pelestarian “tumpeng kehidupan” yang bernama Gunung Lemongan ini bisa terwujud.   Wawan Siswantono, komisaris Perum Perhutani menyampaikan bahwa kunjungannya ini bertujuan untuk membangun dialog antara Perhutani dengan Laskar Hijau. Dialog yang dimaksud bertujuan menata konservasi di Gunung Lemongan untuk tujuan ekologi dan ekonomi, dengan tetap menjaga kepatuhan terhadap regulasi yang ada. “mari kita tutup masa lalu, dan kita buka lembaran yang baru” ungkap Wawan dalam sambutannya.   Sementara itu, Heru Siswanto dalam sambutannya merasa sangat senang bisa datang ke Gunung Lemongan dan bertemu langsung dengan para relawan Laskar Hijau. Heru juga memberikan apresiasi kepada Laskar Hijau yang telah menjaga Gunung Lemongan selama ini. Menurut Heru niat Laskar Hijau dan Perhutani sama-sama baik, yakni melestarikan hutan lindung Gunung Lemongan. Jadi sebaiknya kedua belah pihak mengedapankan persamaannya, jangan melihat perbedaannya. Pada prinsipnya, Perum Perhutani selaku badan yang diberi kewenangan oleh negara untuk mengelola hutan di pulau Jawa dan Madura,  membuka pintu selebar-lebarnya kepada Laskar Hijau untuk mengakses hutan lindung di Gunung Lemongan, selama tujuannya untuk konservasi. Namun demikian niat baik ini harus sesuai dengan regulasi yang ada. Karena hutan lindung sendiri memiliki tiga Zonasi, yakni Zona Perlindungan, Zona Khusus dan Zona Pemanfaatan. “Jangan sampai tujuan untuk melestarikan lingkungan ini pada akhirnya bermasalah dengan hukum, seperti yang terjadi di Tangkuban Perahu” kata Heru.   Diskusi yang berlangsung hangat tersebut, mengerucut hingga pada kesepakatan untuk membangun kerjasama rehabilitasi kawasan hutan lindung Gunung Lemongan antara Perum Perhutani dengan Laskar Hijau, dengan semangat untuk mewujudkan kawasan hutan yang aman dan lestari serta bermanfaat untuk masyarakat. Guna mewujudkan kerjasama tersebut, Direktur yang mengaku suka dengan pengajian ini menegaskan “paling lama satu bulan kedepan kerjasama antara Perhutani dengan Laskar Hijau ini harus sudah terwujud”.   Di lain pihak, A’ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator Laskar Hijau menyatakan menyambut baik kunjungan dari Direktur dan Dewan Pengawas Perhutani. Karena dengan demikian mereka bisa mengetahui langsung kondisi kawasan hutan serta gerakan para relawan Laskar Hijau di Gunung Lemongan. Ditanya tentang kemungkinan adanya kerjasama antara Laskar Hijau dengan Perhutani dalam hal rehabilitasi hutan lindung di Gunung Lemongan, A’ak menyatakan bahwa dirinya dan Laskar Hijau selama ini membuka diri untuk siapapun yang ingin melestarikan hutan lindung di Gunung Lemongan tak terkecuali Perhutani. Menurut A’ak seyogyanya memang Perhutani lah yang terlibat di barisan paling depan dalam pelestarian hutan lindung di pulau Jawa ini, karena ia adalah alat negara yang memang diberi amanah untuk itu. “Kerjasama ini memberi harapan baru bagi gerakan konservasi di Gunung Lemongan” kata A’ak melalui pres realsenya..   Secara umum Laskar Hijau mentargetkan untuk menanami kawasan hutan lindung Gunung Lemongan dengan 50% Bambu khususnya Bambu Petung Hitam, dan 50% tanaman buah dan tanaman konservasi lainnya. Oleh karena itu Laskar Hijau meminta Perhutani agar menjadikan beberapa petak hutan produksi yang ada di Gunung Lemongan untuk dijadikan Kawasan Perlindungan Setempat, mengingat kondisi kawasan hutan lindung yang ada didominasi bebatuan. Laskar Hijau juga mengajak Perhutani untuk ikut mengantisipasi dan mengatasi pengrusakan hutan terutama kebakaran yang hampir terjadi setiap tahun.   Selain itu, Laskar Hijau juga menghimbau agar Perhutani merevitalisasi LMDH-nya. Karena LMDH yang ada saat ini melenceng jauh dari regulasi yang ada.  LMDH yang seharusnya dibuat untuk mensejahterakan masyarakat di sekitar hutan, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. LMDH layaknya seperti “mesin ATM” bagi oknum Perhutani tertentu, yang bertugas menarik upeti dari petani dan jika si petani tidak mau membayar upeti akan ditangkap dan dipenjarakan. (lk/ls/red)