Lumajang (lumajangsatu.com) - Loeamdjang Djaman Doeloe (Loemadjang Djadoel) tahun 2017 di gelar mulai tanggal 09-11 Desember. Acara yang digelar dalam rangka peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-762 tahun itu digelar di kawasan wonorejo terpadu (KWT).Acara dimulai tanggal 9 jam 09.00 wib dan pembukaan Djadoel sekitar jam 19.00 dengan mengundang forkompimda. Acara penutupan Djadoel hari Senin (11/12) jam 19.00 yang juga dihadiri oleh forkopimda."Kita berharap Djadoel kali akan lebih meriah, caranya warga yang datang kita himbau berpakain jaman dulu," ujar Arif Efendi, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Rabu (06/12/2017).Pada Sabtu malam, akan digelar acara ngopi bareng yang menghadirkan barista. Bagi pengunjung yang berpakain djadoel juga disipkan kopi gratis dengan jumlah tertentu."Sabtu malam akan ada ngopi bareng, kita datangkan Barista untuk meracik kopi yang akan diberikan kepada pengunjung yang berpakaian djadoel," jelasnya.Bagi pengunjung yang tidak kebagian kopi gratis, sudah banyak stand penjual kopi asli Lumajang. panitia juga telah meminta kepada penjual kopi agar menjual dibawah harga biasanya, karena Djadoel lebih kepada promosi potensi daerah."Kita sudah minta yang menjual kopi atau kedai-kedai kopi yang ikut di Djadoel bisa menjual dibawah harga biasanya. Yang penting tidak rugi lah, karena ini lebih pada promosi," pungkasnya.(Yd/red)
Pariwisata
Alas Semeru, Wisata Edukasi Pertama di Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang memang daerah yang sangat kaya dengan wisata alam yang terletak di bawah kaki Gunung Semeru. Objek-objek wisata ada yang dikelola oleh pemerintah, kelompok masyarakat dan perorangan.
Kementrian Pariwisata Gelar Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Hutan Bambu Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kementrian Pariwisata menggelar Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Hutan Bambu, Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Kamis (23/11/2017). 185 peserta dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pelaku wisata, Media, Camat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat yang lainnya.
Ayo.. ! Ramaikan Festival Jharan Kencak Harjalu ke-762 Tahun
Lumajang (lumajangsatu.com) - Festival Jaran Kencak dalam memperingati Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-762 tahun, Minggu 26 Nopember 2017. 180 kuda mantan dan kuda Kencak akan melakukan atraksi dari Alun-alun hingga Gor Wirabhakti Lumajang.
Bersama 5 Kabupaten Lain, Lumajang Terima Anugerah Pariwisata Jawa Timur 2017
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang As'at Malik menerima penghargaan dalam acara Malam Anugerah Pariwisata Jawa Timur tahun 2017. Kabupaten Lumajang masuk dalam lima daerah yang memiliki komitmen tinggi dalam pengembangan sektor pariwisata.
Bersama Perhutani dan Masyarakat, Pemkab Lumajang Sinergi Bangun Wisata
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemeirntah Kabupaten Lumajang terus menggandeng semua kelompok dalam pembangunan sektor pariwisata. Perhutanu dan pemkab Lumajang sudah membuat MoU tentang pengelolaan sejumlah objek wisata di lokasi Perhutani.
Jaran Slining Lumajang Tampil di Pinggir Pantai Prigi Trenggalek
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mengenalkan seni dan budaya asli Lumajang. Dalam acara Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) Trenggalek Lumajang menampilkan Jaran Slining.
Siapkan Pakaian Mu, Loemadjang Djadoel 3 Akan Digelar Desember
Lumajang (lumajangsatu.com) - Event Hari Jadi Lumajang (Harjalu) diperingati setiap tanggal 15 Desember. Berbagai macam kegiatan digelar saar Harjalu, salah satunya acara Loemadjang Djaman Doeloe (Djadoel).Tahun 2017, Loemadjang Djadoel sudah memasuki tahun ke-3, dimana pertama kali digelar di Alun-alun Lumajang. Karena sambutan yang luar biasa dari warga Lumajang, tahun ke-2 Loamadjeng Djadoel ditemptkan di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) yang memiliki kawasan yang lebih luas."Tahun ini Loemadjang Djadoel akan digelar lagi memasuki tahun ke-3," ujar Arif Efendy, Kabid Pemasaran Dinas Periwisata dan Kebudayaan (Dsiparbud) Kabupaten Lumajang, Minggu (15/10/2017).Tahun 2017, kosep Loemadjang Djadoel akan mengusung tema perkmapungan jaman kerajaan. Bagi pengunjung yang datang, diminta menggunakan pakain Djadoel agar suasana semakin semarak."Dari sekarang mulai disiapkan pakaian djadoelnya untuk mensukseskan Loemadjang Dajdoel 2017," jelasnya.Banyak acara untuk memeriahkan Loemadjang Dajdoel, antara lain anake jajanan jaman dulu, pameran otomotif, pameran lukisan, dan lainnya. "Untuk tanggalnya akan dinformasikan lebih lanjut, yang penting mulai sekarang siapkan pakaiannya dulu," pungkasnya.(Yd/red)
Tari Topeng Dedari, Lumajang Raih 3 Penyaji Terspecta di Jatim Specta Night Carnival 2017
Lumajang (lumajangsatu.com) - Penampilkan Kesenian dari Kabupaten Lumajang kembali meraih sebagai 3 penyaji terbaik diacara Jatim Specta Night Carnival 2017 di Malang. Dengan prestasi itu, Lumajang sudah dua kali berturut-turut memperolah penghargaan 3 penyaji terspecta."Alhamdulillah, penampilan dari Lumajang berhasil meraih penghargaan 3 penyaji terspecta berturut-turut selama dua tahun," ujar Indrijanto, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan kebudyaan Kabupaten Lumajang, Selasa (10/10/2017).Menampilkan sekitar 100 personel, penampilan Kabupaten Lumajang berhasil memukau penonton dan juga dewan juri. Dalam Jatim Specta Ninght Carnival 2017, Lumajang menampilkan tarian topeng Dadari."Tema kali ini adalah topeng mas, kita pilih topeng Dadari untuk kita tampilkan. Dan alhamdulillah kita dapat penghargaan," jelasnya.Dipilihnya topeng Dedari karena memiliki sejarah yang erat dengan Lumajang. Dimana, topeng Dadari saat ini berada di Puri Ubud Bali dan ditampilkan setiap kali acara Odalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung."Topeng Dedari ini berasal dari Lumajang dan disimpan di Puri Ubud Bali dan disakralkan. Topeng Dadari hanya ditampilkan saat acara Odalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung di Lumajang saja," pungkasnya.(Yd/red)
Ayo..! Ngopi Bareng di Alun-alun Lumajang, Ada Kedai Desa Dingin Gucialit
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemeirntah Kabupaten Lumajang terus melakukan upaya mengenalkan produk unggulan dari sektor perkebuna. Salah satunya adalah kopi dengan menggelar Festival Kopi di Alun-alun Lumajang 7-8 Oktober 2017 yang diikuti oleh puluhan warung kopi dari pelosok Lumajang.Bagi yang tidak memiliki agenda malam minggu, ngopi bareng di Alun-alun Lumajang bisa jadi solusinya. Salah satu warung kopi yang ikut festival adalah Kedai Desa Dingin Gucialit. Para anak muda itu menampilkan racikan kopi Robusta, Arabica dan Kopi Nangka asli Gucilait yang tentunya dikelola dengan cara organik.Jafri Afriliyanto, peracik kopi kedai Desa Dingin menyambut baik kegiatan Festival Kopi yang digelar Pemkab Lumajang. Dengan kegiatan itu, maka potensi kopi di Lumajang yang sangat melimpah bisa lebih dikenal hingga luar daerah."Saya apresiasi kegiatan ini mas, jika sering ada kegiatan seperti ini maka kopi asli Lumajang yang berada di Lereng Gunung Semeru akan semakin dikenal," paparnya.Di Gucialit disamping perkebunan teh, juga menjadi penghasil kopi yang cukup besar. Namun, masyarakat masih mengelola dengan cara yang biasa, sehingga hasilnya tidak begitu besar karena kopi Gucialit masih dijual dalam bentuk mentah."Kalau kopi Gucialit dari petani biasaya langsung dijual mentahan begitu saja mas, sehingga harganya murah," jelasnya.Saat ini, para anak muda Gucialit terus berupaya memberikan edukasi kepada para petani kopi agar kopi Gucialit bisa diolah terlebih dahulu baru dijual. Proses petik kopinya juga harus benar-benar matang di dahan, sehingga kualitas dan cita rasaya tidak berubah."Kita terus berupaya agar kopi Gucialit lebih memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Caranya kita berikan edukasi kepada petani kopi agar kopi yang dijual sudah jadi, kita juga ikut memasarkannya," pungkasnya.(Yd/red)