Lumajang (lumajangsatu.com) - Gelar Tradisi Adat Budaya Ruwatan Sukerto Massal di Alun-alun Lumajang diikuti oleh puluhan kepala keluarga (KK). Acara tersebut diselenggaran Pemkab Lumajang melalui Dinas Pariwisata dan kabudayaan bekerjasama dengan Komunitas Sabdo Aji.Sarwo Darmono, ketua Panitia Ruwat Massal menyatakan peserta melebihi target yang semula hanya 50 KK, saat acara tercatat ada 70 KK. Tak hanya dari Lumajang saja, peserta ada yang dari Sidoarjo, Malang, Probolinggo, Jember dan Semarang."Kita ingin melestarikan adat dan budaya Jawa, yakni ruwatan. Kegiatan ini di support oleh Pemkab Lumajang,' ujar Sarwo Darmono, Sabtu (08/10/2017).Ruawat massal sangat membantu bagi masyarakat yang masih memegang adat budaya jawa, karena menghemat dari sisi biaya. Jika melakukan ruwat mendiri, maka biayanya bisa mencapi 25-30 juta rupiah."Kalau acara ruwat massal ini dari panitia tidak mematok harga, tapi ada uang mahar 300 ribu saja, da itu sangat membantu bagi masyarakat yang ingin melestarikan budaya Jawa," jelasnya.Yuda Asmara, salah satu peserta ruwat massal emnyambut baik kegiatan tersebut. Dirinya berharap kegaiatan ruwat massal bisa digelar rutian setiap tahun atau 2 tahun sekali, karena akan membatu masyarakat yang ingin meruwat kelaurganya namun terkndala oleh biaya."Kami sagat mendukung sekali kegaiatan ini mas. Kalau ruwat mandiri harganya sangat mahal tapi kalau massal dan ada dukungan dari Pemerintah harganya tidak terlalu mahal," tuturnya.Indrijato, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyatakan bahwa kegiatan ruwat massal bagian dari uapaya pemeirntah dalam melestarikan adat dan budaya. Tak hanya itu, ruwat masaal juga bagian dari promosi seni dan budaya serta pariwisata Kabupaten Lumajang."Ini bagian dari upaya Pemerintah dalam melestarikan seni dan budaya yang ada di Lumajang. Kita gandeng masyarakat dalam melestarikan dan pemeritah sifatya mendukung saja," pungkasnya.(Yd/red)
Pariwisata
Ayo Datang dan Nikmati..!! Nyeruput Kopi Bareng di Alun-alun Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menggelar Festival Kopi pada 7-8 Oktober 2017 di Alun-alun Lumajang. Event tersbeut bagian darai promosi wisata Lumajang dengan kekayaan alam termasuk pertanian dan hasil perkebunan."Kita mencoba untuk mengenalkan segala bentuk potensi Lumajang dengan event Festival Kopi dan ini bagian dari promosi wisata Lumajang," ujar Arif Efendi, Kabid Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang, Kamis (05/10/2017).Event Festival Kopi sudah berlangsung mulai tahun 2016 menjadi bagian dari semaraknya Kopi Nusantara khususnya Kopi Lokal Lumajang. Komoditas perkebunan unggulan Lumajang yaitu Kopi Lembah Semeru (Kolesem) terus dikenalkan dan dipopulerkan kepada masyarakat secara luas."Kita memiliki daerah penghasil kopi dan itu sangat bagus sebagai potensi yang harus dikenalkan guna mendukung sektor pariwisata," tuturnya.Fastival Kopi Lumajang diawali dengan Lomba Racik Kopi Lembah Semeru yang akan diikuti oleh gerai dan penggiat kopi di Lumajang. Ada juga Ruwatan Sukerto Massal dan Pagelaran Wayang Kulit yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.Sedangkan puncaknya adalah LUMAJANG NYRUPUT BARENG, 8 Oktober 2017 mulai pukul 06.30 WIB, dimana disediakan sebanyak 1.255 cangkir Kopi Lembah Semeru. "Bagi masyarkat yang datang bisa menikmati segela macam kopi dengan gratis," pungkasnya.(Yd/red)
Ayoo..! Dukung Tumpak Sewu Semeru Diajang Penghargaan Nasional, Ini Caranya
Lumajang (lumajangsatu.con) - Di penghujung tahun 2017 Kabupaten Lumajang mendapat kehormatan dengan diikutsertakannya daya tarik wisata air terjun Tumpak Sewu Semeru sebagai salah satu nominasi di dua ajang penghargaan sekaligus.
Semeru Festival, Melestarikan Seni dan Budaya Suku Tengger di Kaki Gunung Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Semeru Festival di Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro berlangsung meriah, Minggu (23/09/2017). Adat, budaya dan seni warga suku Tengger ditampilkan dan membuat para pengunjung berdecak kagum. Hingga kini, kerukunan warga suku Tengger tetap terjaga meski berbeda agama.
Semeru Festival, Melestarikan Adat dan Budaya Suku Tengger, Ayoo Hadir..!!
Lumajang (lumajangsatu.com) - Untuk tahun ke-2, semeru Festival kembali digelar di Desa Ranu Pane Kecamtan Senduro Kebupaten Lumajang. Semeru Festival merupakan kegiatan yang mengumpulkan berbagai macam adat, seni dan budaya suku Tengger dalam sebuah event untuk dikenalkan kepada dunia."Semeru Festival ini adalah kegitan adat, seni dan budaya dari suku Tengger yang kemudian dikemas dalam sebuh event untuk dikenalkan keseluruh dunia," ujar Indrijanto, Kasi Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudyaaan Kabupaten Lumajang, Selasa (19/09/2017).Acara Semeru Festival juga bersamaan dengan upacara Karo suku tengger yang sudah dimulai sejak tanggal 17 September hingga 24 September 2017. Karo merupakan budaya suku Tengger dengan menampilkan jamuan kepada para tamu siapapun dan dari manapun asalnya."Puncaknya Karo tanggal 24 September, ini bagian dari budaya suku Tengger yang akan menyambut dan menjamu para wisatawan yang datang," pungkasnya.Berikut jadwal Semeru Festival 2017.08.30 – 09.00Seremonial1. Sambutan Kepala Desa2. Sambutan Kadispar4. Sambutan Bupati Lumajang (sekaligus membuka acara Semeru Festival 2017)5. Sambutan Menteri Pariwisata09.00 – 09.30Doa adat Tengger1. Kadispar, BUpati dan Menteri menempati posisi di kanan kiri para tetua adat.2. Masyarakat pani berkumpul semuanya di lapangan sambil duduk di sekelilingtumpeng.09.30 – 10.30Parade TumpengPara dukun dan tetua adat akan menempati posisi di depan panggung, dihadapan tumpeng yang telah diatur di lapangan, pembawa tumpeng akan duduk disamping kanan kiri dan belakang para tetua adat.10.30 – 11.00BarikanSemua peserta, undangan dan tamu akan menikmati hidangan tumpeng secara bersama-sama dalam kondisi lesehan.11.00 – 12.00Tarian massalSemua penari akan berada di tengah lapangan (formasi penari kontemporer di tengah, penari jaranan dan bantengan berada di kanan kiri penari kontemporer).13.00 – 15.30Tayub dan Mbesoh Massal1. Tayub Massal2. Campursari.15.30 – 17.00Hiburan music (Session 1)1. Joko Tebon & gank2. Pagi Tadi3. Malang Jazz Accosustic.18.30 – 21.001. Galena Accoustic2. Spendid Dialogue3. Tropical Forest4. Splendid Dialogue.Kegiatan Semeru festival merupakan bagian dari promosi wisata Lumajang semakin dikenal hingga manca negara.(Yd/red)
Muncul di Acara Karnaval, Bupati Lumajang Jadi Buruan Foto Bersama Para Penonton
Lumajang (lumajangsatu.com) - Karnaval Lumajang yang diikuti oleh puluhan instansi pemerintahan mengambil tema keragaman Indonesia. Peserta menggunakan pakaian adat dan tari-tarian dari berbagai macam suku di Indonesia.
Luar Biasa, Pelukis Cilik Lumajang Pameran Lukisan di KWT
Lumajang (lumajangsatu.com) - Talenta-talenta berbakat di Lumajang terus berkumpul untuk berkreasi bagi daerah. Puluhan pelukis cilik asal Lumajang Sabtu malam (0209) menggelar karya mereka di acara Temu Karya Seni Lumajang yang bertempat di rest area KWT, Wonorejo, Lumajang.Para pelukis yang mayoritas usia TK dan SD ini berasal dari Sanggar Tangkai binaan pelukis Iskandarsyah. Para pelukis memamerkan lukisan-lukisan mereka dari berbagai aliran terutama lukisan dekoratif.Palukis-pelukis cilik berbakat tersebut adalah Arya Janitra M.R, Aqilah Dieni T.D, A. Qisty Maudy S, Diky Oelama I, M. Alfabian Putra E, M. Hayat Nasron, Nanda Khoirunisa, Nikesha Tsabita S, Ravina Natasha T, Rianti Sulistyo, Syah Kertodirjo I, Syih Jeny Iskandar, Victoria Cai dan William Cai.Suasana KWT yang biasanya selalu sepi di malam hari menjadi ceria dan penuh warna oleh gelak tawa dan tingkah mereka yang bermain di acara pameran yang ala kadarnya ini. Selain pameran lukisan ditampilkan juga pembacaan puisi dan lagu.A'ak Abdullah Al-Kudus menyatkan, acara Temu Karya Seni Lumajang ini digagas bersama oleh seniman Lumajang sebagai ruang silaturrahmi antar seniman Lumajang dan sebagai media apresiasi karya seni Lumajang. Acara ini digelar sebulan sekali setiap sabtu malam minggu pertama, mulai jam 19.00 - 22.00 wib."acara ini terbuka untuk umum, siapapun boleh hadir dan boleh menampilkan karya seninya," jelas A'ak Minggu, (03/09/2017)Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Deni Rohman AP, yang juga hadir dalam acara ini sangat senang dan berharap acara ini bisa terselenggara secara rutin setiap bulan. Karena dengan acara ini, Dinas bisa berkomunikasi langsung dengan para pelaku seni di Lumajang. "Salah satu tugas saya adalah mengembangkan seni budaya di Lumajang, maka saya berharap bisa bekerjasama dengan semua seniman di Lumajang agar sesuai dengan harapan para pelaku seni di Lumajang" tegas Deni Rohman.Salah seorang seniman yang hadir menyatakan bahwa selama ini dia merasa sendirian dalam berkesenian di Lumajang, tapi dengan adanya acara Temu Karya Seni Lumajang ini saya sekarang sudah tak lagi merasa sendiri.(Yd/red)
Disparbud Lumajang Dorong Pengembangan Destinasi Penyanggah Desa Wisata
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) terus mendorong desa penyanggah di 21 Desa Wisata. Harapannya, di satu Kecamatan tidak hanya ada satu objek wisata saja, akan tetapi tumbuh banyak destinasi wisata.
Pusaka Wedhung Mpu Sanibin Jadi Masterpiece Museum Dareah Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dua tahun usia Museum Daerah Lumajang ketambahan satu koleksi baru. Wedhung Mpu Sanibin, merupakan senjata (pusaka) asli Lumajang yang kemudian diserahkan oleh ahli warisnya agar ditempatkan di Museum Daerah Lumajang.Indriajanto, Kabid Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa senjata tersebut akan dijadikan masterpiece (hasil karya) Museum Daerah Lumajang. Harapannya, warga Lumajang dan luar Lumajang bisa mengetahui bahwa di Lumajang banyak meyimpan sejarah dan kebudayaan yang hebat."Kita angkat Wedhung Mpu Sanibin ini sebagai masterpiece dari Museum Daerah Lumajang dengan harapan Lumajang semakin dikenal dengan daerah yang kaya sejarah dan kebudayaaan," ujar Indrijanto, Selasa (29/08/2017).Wedhung Sanibin sudah terkenal kesejumlah daerah di Jawa Timur bahwkan luar pulau Jawa. Tak hanya itu, bahkan sudah ada informasi pusaka Mpu Sanibin tersebut akan diakui oleh daerah lain dengan diganti nama, namun bentuknya sama."Agar pusaka asli Lamajang ini tidak diakui oleh daerah lain, maka kita akan jadikan masterpiece dari museum dan pihak keluarga juga telah menyerahkan kepada kami," pungkasnya.(Yd/red)
2 Tahun Museum Daerah, Disparbud Lumajang Gelar Pameran Jawa-Bali
Lumajang (lumajangsatu.com) – Peringatan 2 tahun museum daerah Kabupaten Lumajang akan menggelar pameran Jawa-Bali. Pameran akan dipusatkan di Museum Daerah di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) tanggal 24-26 Agustus 2017.“Kita akan menggelar pameran museum Jawa-Bali dalam rangka peringatan 2 tahun Museum Daerah di KWT, tanggal 24-26 Agustus 2017,” ujar Indrijanto, Kabid Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Senin (30/07/2017).Pameran akan diikuti oleh 30 museum se-Jawa-Bali dan dari museum Akademi Angkatan Udara (AAU) Surabaya dan Museum militer Batalyon 527 Lumajang. Ada sejumlah lomba yang akan digelar oleh panitia untuk meramaikan kegiatan pameran museum.“Ada sekitar 30 peserta dan juga dari AAU-Surabaya dan dari Batalyon 527 Lumajang untuk memamerkan Alutsista yang dimiliki TNI,” jelasnya.Untuk pembukaan dipuncak hari ulang tahun museum tanggal 24 Agustus akan dibuka Bupati Lumajang As'at Malik jam 19.00 wib. Untuk keesokan harinya, pameran akan dibuka mulai jam 08.00-22-00 wib.“Pemeran museum akan dibuka oleh pak Bupati dan selama dua hari pameran akan dimulai jam 8 pagi hingga jam 10 malam,” pungkasnya.(Yd/red)