Lumajang (lumajangsatu.com) - Sijago merah Selasa dini hari (17/04/2018) melalap habis gudang pembuatan dupa, di Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir. Gudang dupa milik Muhamat Anis Fuad (36) harus mengalami kerugian ratusan juta rupiah akibat kebakaran tersebut.Awalnya, sekitar jam 01.45 wib percikan api terlihat oleh Sumo ketua RT/01-RW/05 melihat percikan api ditengah gudang dupa. Saksi yang melihat percikan api langsung meminta tolong kepada warga dan melakukan pemadaman seadanya."Awlanya percikan api terlihat oleh ketua RT dan langsung memita tolong dan melakukan pemadaman seadanya," ujar Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.Petugas dari Polsek dan Koramil Kunir datang ke lokasi dan menghubungi pemadam kebakaran. Jam 03.00 wib 2 unit mobil pemadam kebakaran dan TRC BPBD tiba di lokasi dan langsung melakukan menjinakkan api yang semakin membesar.Pemadaman api diyantakan tuntas jam 07.45 wib dengan kondisi gudang dupa sudah porak poranda. "Kerugian sekitar 400 juta dan kondisi gudang pembuatan dupa hancur akibat kebakaran tersebut," pungkasnya.(Yd/red)
Pariwisata
Tabrakan Maut Jalan Randuagung, Dua Orang Tewas Ditempat
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kecelaan tragis terjadi dijalan raya Desa Tunjung Kecamatan Randuagung jam 04.00 wib, Sabtu (14/04/2018). Kendaraan Izuzu Elf Nopol DK-132-OP dikedarai Suprapto warga Banyuwangi bertabrakan dengan Izuzu Elf Nopol P-7012-LX yang dikendarai Jumari warga Yosorati-Jember.Ipda Dimas Sugeng Widodo, Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang menyatakan, dalam tabrakan maut itu ada dua penumpang tewas ditempat. Korban tewas atas nama Suwandi dan Misrin, keduanya warga Desa Kramat Sukoharjo Kecamatan Tanggul-Jember."Dalam kecelakaan maut itu dua korban tewas ditempat dan sisanya luka-luka," ujar Dimas kepada lumajangsatu.com.Kronologis kecelakaan berawal saat kendaraan Nopol DK melajau dari arah utara keselatan dengan kecepatan tinggi dijalan yang menurun. Saat sampai ditikungan ke kiri, kendaraan tidak bisa dikendalikan sehingga masuk jalur berlawanan.Nahas, dari arah selatan muncul kendaraan bernopol P, sehingga terjadilkan benturan antar kedua kedaraan dibagian depan. Kendaraan Nopol P terguling sedangkan kendaraan Nopol DK terperosok ke sebelah kanan jalan."Kendaraan dari selatan terguling karena dibentur keras sedangkan yang dari utara terperosok kesisi kanan jalan," jelasnya.
Tak Kuat Tahan Beban Berlebih, Jembatan Bondoyudo Retak
Lumajang (lumajangsatu.com) - Jembatan Bondoyudo di Kecamatan Sukodono yang berumur lebih 10 tahun mulai retak. Hal itu diakibatkan beban berlebih dari truck yang melintas setiap hari sehingga mengakibatkan getaran yang membuat jembatan retak.
Teror Bandit Maling Sapi Kembali Beraksi, Satu Malam di Ranuyoso 9 Ekor Amblas
Lumajang (lumajangsatu.com) - Aksi teror maling sapi kembali menghantui warga Ranuyoso Kabupaten Lumajang, Selasa (03/04/2018). Betapa tidak, dalam semalam 9 ekor sapi dicuri dari tiga kandang di dua Desa di Kecamatan Ranuyoso.Warga yang melakukan pengejaran sukarela hanya bisa mengejar dua ekor sapi saja dan 7 lainnya sudah raib digondol para bandit maling sapi. Aksi pencurian hewan (curwan) di wilayah Lumajang utara sudah terjadi bertahun-tahun.Bahkan, dalam satu desa selama 1 tahun, ada sekitar 100 ekor sapi yang hilang. Salah satu korban adalah Bsuki (52) warga Desa Ranuyoso, dalam semalam 4 ekor sapinya raib dari kandagnya.Kejadian serupa menimpa Sa'ir (33) warga Desa Penawungan Kecamatan Ranuyoso, dua ekor sapinya juga hilang di malam yang sama. Nayari (55) warga Dusun Krajan Desa Penawungan juga bernasib sama, 3 ekor sapinya digondol bandit maling sapi."Mau masak dini hari, tahu kalau gak ada sapinya karena pintunya dibuka, 4 ekor sapi hilang, masuknya dari samping terus buka pintu kandang," ujar Sugihati, salah seorang korban.Satu ekor sapi jantan yang hiang tersebut sempat ditawar 21 juta rupiah. Sedangkan satu ekor sapi yang dicuri setelah dilakukan pengejaran berhasil ditemukan oleh puluhan warga yang secara sekarela melakukan pengejaran.Sementara itu, pihak kepolisian dari Polsek Ranuyoso mengaku kewalahan atas teror maling sapi sapi tersebut. Kerana medan yang pegunungan dan jumlah persoenal polsesk sangat terbatas, sehingga hanya bisa melakukan patroli secara terbuka."Kami sebagai dari polsek sudah mapping tentang jam rawan terkait cursapi dan juga cur lain. Kalau cur sapi ini rata-rata dini hari, bahkan pada saat dini hari anggota kita sudah dilapangan ya karena disini itu ada 11 desa ya bahkan yang rawan itu sudah kita antisipasi namun demikian masih seperti ini, ya tentunya kita akan galakkan untuk patrol selanjutnya," pungkasnya.(Mad/red)
Ban Pecah, Tabrakan Beruntun Tak Terhindarkan di Jalan Raya Sumbersuko
Lumajang (lumajangsatu.com) - Minibus B-8224-N yang dikemudikan Miftahus Surur oleng yang mengakibatkan kecelakaan beruntun. Kecelakaan terjadi di jalan raya Sumbersuko, Rabu (28/03/2018).Beruntung tidak memakan korban jiwa, namun dua pengendara sepeda motor mengalami luka-luka. Saat itu minibus melaju dari arah selatan menuju Lumajang kota.Tak disangka saat mobil akan melewati jembatan jalan raya Sumbersuko mengalami oleng akibat ban pecah. Dari arah berlawanan muncul pengendara motor, sehingga mobil minibus langsung menghantam pengendara motor.Dari belakang mobil minibus, melaju truk yang langsung menabrak body belakang mobil. Akibatnya body belakangĀ mengalami rusak yang cukup parah. Pengendara motor yang tepat berada dibelakang truk ikut menabrak body truk dan terjadilan tabrakan beruntun."Tidak sempatnya menghindar dan mengendalikan motor karena jarak yang terlalu dekat saat peristiwa kecelakaan terjadi, membuat motor terhantam oleh mobil minibus yang oleng ke kanan saat itu," ujar Muhamad Yasin Wahyudi salah satu korban.Dari pantauan setelah tak lama berselang terjadinya peristiwa kecelakaan beruntun itu, pihak petugas kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan sementara kecelakaan diduga akibat kelalaian pengemudi minibus karena mobil ban sudah tidak layak pakai mengalami pecah yang kemudian mengakibatkan pengendara lain terluka.(Yd/red)
Cari Eceng Gondok, Dua Warga Wotgalih Tenggelam di Muara Sungai
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dua warga Desa Wotgalih meninggal karena tenggelam di muara sunagai (pancer). Saat itu, kedua korban bersama 2 temannya lagi berangkat ke muara untuk mencari tumbuhan eceng gondok (bengok).Sekitar jam 05.30 wib, 4 korban mencari eceng gondok, namun tidak menyadari bahwa lokasi pencarian kondisi sungainya sangat dalam dengan arus yang deras. Saat itulah, ketiga korban terbawa arus, dan satu orang berhasil menyelamatkan satu korban, namun dua temannya sudah tenggelam."Ada 4 orang, namun dua selamat dan dua lainnya tenggelam dan ditemukan dalam kondisi sudah meninggal," ujar Adiarto, Komandan Tim Respon Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC-BPBD) Kabupaten Lumajang, Kamis (15/03/2018).kedua korban adalah Sani (32) dan Siti (19) warga Dusun Talsewu Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun. Mayat korban langsung dilakukan evakusi dan dibawa kerumah duka untuk dikebumikan.BPBD selalu menghimbau warga yang bekerja di aliran sungai untuk selalu waspada. Pastikan lokasi yang akan dituju aman, agar tidak mengakibatkan korban jiwa lagi."Evakusi tidak mengalami kendala karena korban selamat tahu dimana lokasi temannya tenggelam. Kita selalu menghimbau warga selalu waspada dan hati-hati," pungkasnya.(Yd/red)
Teror Pelestarian Lingkungan, Posko Laskar Hijau di Gunung Lemongan Dirusak
Lumajang (lumajangsatu.com) - Posko Laskar Hijau yang berada di Gunung Lemongan yang selama ini berfungsi sebagai basecamp relawan konservasi dan juga menjadi pos pantau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kerjasama antara Pemkab Lumajang, Polres Lumajang, Kodim 0821 dan Laskar Hijau, pagi ini ditemukan dalam kondisi rusak parah.
Heboh, Tanah di Ladang Tebu Desa Umbul Amblas
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Dusun Sengonan Desa Umbul Kecamatan Kedungjajang heboh. Pasalnya, lahan tebu milik Sunarsih amblas dan mengalami retakan panjang setelah terjadi hujan deras.Retakan awalnya hanya kecil saja, namun lama kelamaan terus melebar dan semakin panjang ditengah lahan tebu. Yang berbahaya, lokasi retakan berdektan dengan permukiman warga, yang berjumlah enam rumah yang paling dekat."Pertamanya kan sedikit pak terus besoknya ada lagi besok lagi terus sampai sekarang ini pak. Sekitar 15 hari pak, ada rumah itu pak dekat sini ada 6 rumah," ujar Nanik, salah seorang warga, Senin (12/03/2018).Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang sudah melokalisir lokasi tanah amblas. Gris pembatas juga sudah dipasang, agar tidak sampai mendekat."Yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Lumajang yang pertama dilokalisir wilayah itu karena kita khawatir luasannya bertambah untuk sementara hanya ke ladang bu Sumarsih sekitar Ā¼ hektar," ujar Wawan Hadi Siswoyo, Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang.BPBD juga melakukan koordinasi dengan instnasi lain, untuk mempelajari proses terjadinya retakan tersebut. "Kita akan koordinasi dengan ESDM untuk meneliti penyebab retakan tanah itu, apakah berbahaya atau tidak bagiw arga sekitar," pungkasnya.(Mad/red)
Hujan Deras, Jalur Piket Nol Kembali Longsor di Atas Gladak Perak
Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan derasa Kamis malam (08/03) mengakibatkan longsor di jalur Lumajang-Malang Piket Nol. Bebatuan tebing atas, di KM 56 ambrol dan menutup separoh jalan tepatnya di atas jembatan Gladak Perak.Hariyono, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, Jum'at pagi (09/03/2018), TNI, Polri, TRC BPBD, warga, relawan dan pernagkat desa melakukan pembersihan. Sejumlah material bebatuan yang longsor langsung dipinggirkan dan diajtuhkan kesisi jurang."Karena hujan deras mas, terjadi longsor lagi di Piket Nol, beruntung saat malam hari kondisi lalulintas sedang sepi sehingga tidak ada korban," jelas Hariyono.Para relawan menghimbau kepada pengguna jalan agar selalu waspada jika melintasi jalur Piket Nol. Apabalia terjadi hujan deras, dihimbau untuk berhenti sementara sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diiginkan."Masih banyak titik yang rawan longsor, kami menghimbau pengguna jalan agar selalu waspada jika melewati jalur Piket Nol," pungkasnya.(Yd/red)
3 Hari Tenggelam, Mayat Warga Pasuruan Mengambang di Muara Desa Wotgalih
Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah menghilang 3 hari, mayat Al Farisi warga Pasuruan yang tenggelam di sungai Bondoyudo akhirnya ditemukan, Rabu (07/03/2018). Mayat tersangkut bambu ditengah muara suangai di Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun.