Randuagung(lumajangsatu.com) - Siswa MTS Dan SMK Sunan Kalijogo Desa Tunjung Kecamatan Randuagung merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW berlangsung meriah, Jum'at(16/01) siang. Para siswa menampilkan berbagai kesenian islam, seperti pembacaan kita suci Al-Qur'an, Sholawat Nabi dan Hadrah Al-Banjari. Para siswa sangat antusias dalam merayakan hari Lahir Nabi Besar Muhammad SAW. Pasalnya, ketauladanan Rossullah memberikan rahmat dan berkah bagi umat manusia. Salah satu Guru MTS Sunan Kalijogo, Masruroh mengatakan, semua perayaan disiapkan oleh siswa mulai desain panggung, kesenian dan acara. Guru-guru hanya sebagai pembimbing. "Jadi anak didik kami sangat antusias dalam merayakan Maulud Nabi," ujar Guru Bahasa Inggris itu. Aksi kesenian Islami yang dilakukan sebagian siswa juga mendapat antusias dari siswa lainya. Pasalnya, anak didik sekolah Sunan Kalijogo diharapkan mampu kreatif dan Inovasi dalam proses pembelajaran. Dalam mendesain panggung, siswa Sunan Kalijogo menggunakan berbagai macam hiasan dari pohon pisang, balon udara serta pot bunga yang ditanam sendiri. "Kami disini hanya membimbing dan anak-anak didik kami sangat kreatif dalam menampilkan kesenian bernuansa islami," ujar perempuan dua anak itu.(ls/red)
Pendidikan Lumajang
Panggil Dispendik, Komisi D DPRD Geram Banyak Oknum Guru Bolos dan Lakukan Pungli
Lumajang(lumajangsatu.com)- Masih banyak tarikan di sekolah membuat geram Komisi D DPRD Lumajang. Komisi D langsung memanggil dinas pendidikan dan empat sekolah eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yakni SMA N 2 Lumajang, SMP N 1 Sukodono, SMP N 1 Lumajang dan SMK N 1 Lumajang. "Kita tadi melakukan rapat dengan dinas pendidikan serta empat sekolah eks RSBI," ujar Usman Afandi S.Pd Sekretaris Komisi D DPRD Lumajang, Rabu (14/01/2015). Komisi D berharap agar pendidikan di Lumajang benar-benar gratis. Tidak ditemukan lagi tarikan dengan dalih dan alasan apapun. Sebab, saat melakukan sidak kesejumlah sekolah, Komisi D masih menemukan sejumlah penarikan. "Pemanggilan tadi juga berkaitan dengan temuan saat Komisi D turun melakukan sidak kesejumlah sekolah," paparnya. Jika BOS dari APBN dan BOS pendamping dari APBD tidak mencukupi, maka akan dicarikan alokasi anggaran dari pos yang lainnya. Komisi D juga menekankan kepada sekolah untuk bantuan bagi siswa kurang mampu jangan sampai dikurangi dengan alasan apapun. "Kita juga menekankan agar sekolah tidak memotong hak bagi siswa kurang mampu dengan alasan apapun, karena itu memang hak mereka," terang politisi NasDem itu. Yang bikin miris Komisi D juga masih banyaknya oknum guru yang tidak semangat mengajar. Saat dewan sidak ke SMP N 1 Senduro, wakil rakyat itu menemukan 7 kelas dalam keadaan kosong tidak ada gurunya. DPRD meminta kepada pemerintah untuk memberikan sanksi kepada oknum guru yang malas. "Kalau memang guru sudah malas, kita minta Pemkab untuk menggantinya dengan guru yang masih semangat mengajar untuk memajukan pendidikan di Lumajang. Alasannya juga sepele, ada mantenan sehingga meninggalkan tugasnya untuk mengajar" pungkas pria berkaca mata itu.(Yd/red)