Lumajang(lumajangsatu.com) - Tantangan zaman yang terus berkembang dan maju serta perubahan masyarakat yang terus mengalami peningkatan. Forum Komunikasi Wartawan Lumajang terus melakukan pembenahan secara internal dan eksternal. Salah satunya dengan mengembalikan citra wartawan yang dianggap mencari masalah di masyarakat dan instansi publik. Pasalnya, ada oknum wartawan yang dalam bekerja tidak sesuai Kode Etik Jurnalistik. "FKWL ini terbentuk untuk mengembalikan profesi jurnalis sebenar-benarnya," kata Achmad Arif ulinuha, Ketua FKWL terpilih saat mengelar rapat di Kantor Diklat Lumajang, Jum'at(27/02). FKWL akan melakukan peningkatan kapasitas wartawan harian di Lumajang dengan pelatihan dan diklat. Selain itu, mengelar workshop untuk tantangan jurnalis ke depan. "Kerja Jurnalis itu untuk publik, kalau jurnalis cerdas, masyarakat akan maju," terangnya. FKWL juga memprogramkan untuk mensosialisasikan kerja wartawan ke masyarakat dan instansi publik. Pasalnya, ada sekolah yang memasang papan bertulisan "Tida Menerima Wartawan". "Sungguh malu, bila wartawan ditolak masyarakat, padahal wartawan berpihak pada publik," jelas Sekretaris FWKL, Abdul Rahman. Pers dan jurnalis pilar terakhir dalam keadilan seperti disampaikan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Pers dan Jurnalis Lumajang terus melakukan perbaikan dalam internal dan eksternal dalam membangun masyarakat yang merdeka sesuai Teks Proklamasi 1945. (ls/red)
Pendidikan Lumajang
TK Pembangunan Desa Kalidilem Juara Satu Lomba Membuat Permainan Media Bahan Alam
Lumajang(lumajangsatu.com)- Untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam mencerdasakn anak didiknya dengan media alam, Ikatan Guru Taman Kanak-Kana (IG TK) Kecamatan Randuangung menggelar berbagai macam kegiatan. Salah satunya menggelar lomba membuat permainan media bahan alam untuk memberikan pelajaran kepada peserta didik. Kegiatan yang digelar di TK Dharma Wanita desa Kalipenggung diikuti oleh 15 TK yang ada di Randuagung. Keluar sebagai pemenangnya adalah TK Pembanguan VIII dusun Sumbersuko Desa Kelidilem dengan media bahan alam permainan tracker. Khusnul Wahyuni S.PdI guru TK Pembangunan VIII yang menjadi pemenang pertama menyatakan bahwa media bahan alam yang dibuat mengandung lima unsur yang sangat penting dalam pendidikan anak. Antar lain nilai agama, nilai moral nilai sosial emosional, nilai bahasa dan nilai kognitif fisik dan motorik. "Bahan-bahan yang dibuat berasal dari alam yang mudah didapat, dan anak didik bisa memahami dengan dijelaskan sehingga anak didik akan memiliki lima nilai itu setelah besar," terang guru TK itu. Bahan yang digunakan antara lain buah pinang, pala, kulit jagung, kacang ijo, rumput, ketan hitam, mutiara, kulit bambu muda, kulit pisang kemudian dibentuk dalam sebuah media tracker. "Isnpsirasi ini juga berasal dari anak didik, dimana kita dituntut bisa menyampaikan kepada anak didik tentang pesan-pesan moral dengan tingkat kemampuan anak didik yang masih kecil itu dalam memahaminya," pungkas perempuan cantik itu.(Yd/red)
Tak Kenal Lelah, Panitia Daerah MUKTAMAR NU ke-33 Jombang Terus Lakukan Persiapan
Surabaya(lumajangsatu.com)- Jelang pelaksanaan MUKTAMAR NU ke-33 di Jombang, panitia daerah terus melakukan rapat untuk peyambutan peserta MUKTAMAR se-Indonesia. Acara rapat persiapan dipimpin langsung oleh wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (gus Ipul). "Rapat panitia daerah dipimpin lansgung oleh gus Ipul dengan agenda laporan masing-masing bidang dalam kesiapan Muktamar NU di Jombang ke-33," ujar Thoriqul Haq kader NU Jatim, Rabu (25/02/2015). Untuk memastikan kelancaraan pelaksanaan MUKTAMAR NU, panitia telah menyiapkan 60 bus untuk menjemput peserta dari bandara Juanda Surabaya menuju lokasi MUKTAMAR di Jombang. Penjemputan akan dibagai menjadi dua kali untuk memudahkan peserta sampai di lokasi MUKTAMAR. Selama proses MUKTAMAR berlangsung, Panitia telah menyiapkan 100 kendaraan mini bus (ELF dan HI Ace) yang dibagi 25 kendaraan dimasing-masing pesantren yang menjadi lokasi MUKTAMAR. "Penjemputan kita sediakan 60 bus dan dilokasi MUKTAMAR kita siapkan 100 kendaraan mini bus," terang politisi PKB itu. Untuk dilokasi peserta menginap akan dilakukan renovasi dengan menyiapkan karpet serta bantal untuk tidur para peserta. Panitia sudah menyiapkan 4.500 bantal untuk kenyamanan para peserta dalam beristrirahat. Empat pesantern yang akan ditempati MUKTAMAR NU ke-33 itu antara lain : Tebuireng, Tambakberas, Denanyar dan Peterongan. Panitia juga akan membangun 15 kamar mandi/toilet dimasing-masing pondok pesantren tersebut. "Panitia juga akan bangun 15 kamar mandi/toilet di empat tempat itu," jelas pria asal Lumajang itu. Panitia daerah MUKTAMAR NU ke-33 di Jombang terus melakukan persiapan untuk kesuksesan pelaksnaan pemilihan ketua PB NU. Rapat dan koordinasi terus dilakukan oleh panitia tanpa kenal lelah untuk kebesaran NU.(Yd/red)
Abdul Rahman Kompas TV Wakili Insan Pers Lumajang di IJTI Tapal Kuda
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam Musyawaroh Daerah Luar Biasa (Musdalub) Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Tapal Kuda yang digelar di Hotel Panorama Jember sejak sabtu dan berakhir pada minggu (22/02) dini hari, Abdul Rahman Kontributor Kompas-TV Lumajang terpilih menjadi Koordinator Advokasi dan Hukum IJTI Tapal Kuda Periode 2015-2018 yang dikomandoi oleh Syamsul Choiri dari TV ONE Jember. Abdul Rahman yang sebelumnya masuk dalam bursa bakal calon Ketua dari ketiga bakal calon lainnya yakni Syamsul Choiri TV ONE Jember, Kumbang Ari Metro TV Jember dan Syaiful Kusmandani Trans 7 Jember, lebih memilih merelakan pencalonannya pada tahap kedua karena merasa belum waktunya untuk maju menjadi Ketua IJTI Tapal Kuda. "Pertama saya ucapkan terima kasih kepad rekan-rekan saya yang mempercayakan saya masuk di bursa bakal calon, namun saya kan masih baru di keanggotaan IJTI, jadi alangkah baiknya jika rekan-rekan yang lebih senior yang menjadi ketua IJTI Tapal Kuda ini," ungkapnya saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Lebih lanjut, ia bertekad akan bekerja semaksimal mungkin sebagai Koordinator Advokasi dan Hukum IJTI Tapal Kuda dalam membela dan melindungi segenap anggota IJTI Tapal Kuda. "Saya akan melindungi rekan-rekan yang seprofesi dengan mengacu pada undang-undang nomer 40 tahun 1999 tentang pers selama tidak melanggar kode etik jurnalistik," tambah pria alumnus STAIN Jember itu. Masuknya Abdul Rahman sebagai bakal calon ketua meskipun tidak terpilih menjadi ketua IJTI Tapal Kuda menjadi satu kebanggan tersendiri bagi insan jurnalis Lumajang. "Meskipun tidak jadi ketua, saya cukup bangga kepadanya karena Lumajang satu-satunya anggota IJTI luar kota yang masuk di bursa pencalonan, dari ketiga calon yang mayoritas dari Jember," ungkap Ardianto Kontributor TV9 wilayah Lumajang-Jember. Dari hasil musdalup IJTI Tapal Kuda Syamsul Choiri terpilih menjadi ketua IJTI Tapal Kuda dengan meraih 30 suara, sementara rivalnya Kumbang Ari mendapat 15 suara dari 45 peserta Musdalup perdana. (Mad/red)
Syamsul Choiri Kontributor TV ONE Jember Pimpin IJTI Tapal Kuda
Lumajang(lumajangsatu.com)- Musyawaroh Daerah Luar Biasa (Musdalub) Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) tapal kuda yang meliputi Probolinggo, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi yang digelar di Hotel Panorama Jember, Sabtu hingga Minggu (21-22) dini hari. Syamsul Choiri dari TV ONE Jember terpilih menjadi ketua IJTI Tapal Kuda Periode 2015-2018. Musdalub yang dihadiri 45 peserta anggota IJTI Tapal Kuda, Anggota Dewan Pers, Sekjen IJTI Pusat, PWI Jember, AJI Jember dan Mantan Ketua IJTI Tapal kuda berjalan dinamis hingga selesai, meskipun sempat memanas saat pemilihan. Proses pemilihan yang berlangsung sengit itu dimulai dengan pengusulan bakal calon, dari sekian peserta yang diusulkan hanya 4 orang yang terpilih menjadi calon ketua yakni Syamsul Choiri TV ONE Jember, Kumbang Ari Metro Jember, Syaiful Kusmandani Trans7 Jember, dan Abdul Rahman Kompas TV Lumajang. Namun sayang, setelah memasuki proses pernyataan kesediaan dan penyampaian Visi Misi calon, 2 diantaranya mengundurkan diri dengan terhormat dari pencalonan ketua IJTI Tapal Kuda, yakni Syaiful Kusmandani dan Abdul Rahman. "Terima kasih atas kepercayaannya, namun beribu maaf saya mengundurkan diri dari pencalonan ini karena masih ada yang lebih pantas dari saya," ungkap Abdul Rahman dan Syaiful, saat mengundurkan diri di depan forum. Konstalasi politik pun semakin memanas, calon ketua tersisa dua orang Syamsul Choiri dan Kumbang Ari meskipun pada akhirnya Syamsul Choiri terpilih menjadi ketua IJTI Tapal kuda dengan meraup 30 suara, sedangkan Kumbang Ari mendapat 15 suara dari 45 suara peserta sidang. Dengan terpilihnya Syamsul Choiri menjadi ketua IJTI Tapal Kuda, dirinya berjanji akan bekerja semaksimal mungkin, bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan segera berkoordinasi untuk menggelar Uji Kompetensi Wartawan Televisi di Daerah Tapal Kuda. "Terima kasih sebelumnya atas kepercayaannya, bersama segenap anggota dalam waktu dekat kami IJTI Tapal Kuda akan menggelar Uji Kompetensi Wartawan dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas kita sebagai insan Pers," Ungkapnya saat menyampaikan pidato pertamanya sebagai Ketua IJTI Tapal Kuda. Sementara Kumbang Ari yang merupakan rival ketua terpilih berjanji akan mendukung kepengurusan Syamsul Choir dalam menjalankan tugas sebagai organisasi pers televisi tapal kuda. "Secara pribadi saya sangat legowo, karena kemenangan syamsul choiri merupakan kemenangan kita," paparnya sambil tersenyum manis. (Mad/red)
Kini, Media Online dan Citizen Jurnalism Jadi Idola Penyebaran Informasi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada tanggal Februari, insan jurnalis Lumajang menggelar diskusi dengan tema tantangan pers dan media kedepan. Hadir sebagai pembicara, Dandy, mantan Produser Eksekutif stasiun TV RCTI yang sedang melakukan exspedisi Indonesia Biru. Dalam tantangn di dunia teknologi saat ini, para insan jurnalis dituntut bisa menguasai kemampuan (skill) dalam berbagai macam bidang. Jika dulu untuk melakukan liputan minimal butuh tiga orang, juru kamera, sound man dan wartawan, saat ini dengan kecanggihan teknologi sudah tidak membutuhkan lagi, cukup dengan satu orang saja. "Hari ini tantangan para insan jurnalis harus sudah mengusai berbagai macam keahlian, tidak hanya spesifik pada satu keahlian saja," ujar Pria asal Lumajang itu. Tak hanya itu, dengan tekhnolgi yang semakin canggih dan didukung dengan berbagai macam media sosial, maka partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi (kabar) semakain cepat. "citizen jurnalism atau jurnalisme warga dengan tekhnologi yang ada, maka para insan pers dituntut semakin cepat dalam menyajikan informasi," terangnya. Dendy kemudian memberikan sebuah hasil penelitian dengan responden para insan pers di 16 negera besar. Bahwa 55 persen jurnalis saat ini mencari inforamsi melalui media sosial. "Kalau dulu orang ngomongin berita kita, saat ini jurnalis yang ngomongin omongan orang," jelasnya. Sejarah perkembangan media dari tahun ketahun selalu mengalami perubahan akibat perkembangan tekhnologi. Saat ini, media televisi masih bertengger di papan atas. Sedangkan media online adalah satu media dengan perkembangan sangat pesat meskipun belum bisa menyalip media cetak. "Media online dari tahun 1999 hingga kini sangat pesat dalam pertumbuhannya,"pungkasnya.(Yd/red)
Forum Komunikasi Wartawan Lumajang Terbentuk, Arif Ulinuha JTV Terpilih Aklamasi
Lumajang(lumajangsatu.com) - Insan Jurnalis Lumajang dari kalangan media massa harian membentuk Forum Komunikasi Wartawan Lumajang (FKWL). Terpilih secara musyarawah, Arif Ulinuha Reporter JTV sebagai Koordinator, Abdul Rahman sebagai Sekretaris dan Nur Hadi Wicaksono sebaai Bendhara. Terbentuknya, FKWL didasari menjalin kerukunan dan komunikasi wartawan yang sehari-hari di wilayah Lumajang. Apalagi sesuai amanat Pers Indonesia, Kebebasan Pers dari rakyat untuk rakyat. "FKWL sebagai wadah wartawan di Lumajang dalam peningkatan Sumber Daya Manusia," kata Harry Purwanto, reporter beritajatim.com, di gedung pertemuan Kantor Diklat Lumajang, Selasa(17/02/2015). "Adanya FKWL selain untuk sebagai wadah komunikasi wartawan dalam mengawal pembangunan Lumajang," ujar Babun Wahyudi, Pimred Lumajangsatu.com. "Dengan adanya FKWL akan menjadikan wartawan di Lumajang memiliki profesionalisme dalam berjurnalistik," jelas Fatah, pimred wartalumajang. "FKWL sebagai wadah wartawan dalam jurnalistik baik kedalam dan keluar," ujar Ulum, Wartawan BeritaMetro. Arif Ulinuha selaku koordinator dari FKWL mengaku amanah yang diberikan rekan wartawan sebuah tanggung jawab besar. Karena prinsip dari Wartawan adalah menjadi Pers Sehat Masyarakat Cerdas. "Wartawan adalah profesi yang tidak semua orang bisa melakukan, karena ini mewakili masyarakat. Wartawan Cerdas, Masyarakat Lumajang Hebat," papar Alumnus IAIN Sunan Ampel itu.(ls/yd/red)
Dewan Pendidikan Kurang Setuju Usulan Fraksi Golkar Lima Hari Sekolah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Usulan Fraksi Partai Golkar tentang lima hari masuk sekolah mulai direspon sejumlah masyarakat yang bergelut dengan dunia pendidikan. Dewan Pendidikan Kabupaten Lumajang menyatakan kurang setuju dengan usulan partai Golkar itu. "Setelah saya berbicara dengan guru PGRI, mereka menyatakan kurang sepakat dengan usulan lima hari masuk sekolah dari fraksi Golkar," ujar Muhammad Hariyadi Eko Romadon ketua Dewan Pendidikan Lumajang, Senin (16/02/2015). Sejumlah guru yang saat ini memiliki tunjangan profesi sudah kekurangan jam mengajar, jika ada pengurangan hari belajar maka semkain sedidkit waktu untuk mengajar. Disamping itu, siswa dan guru juga akan kelelahan karena pulang belajar akan semakin sore. "Banyak guru yang memiliki tunjangan profesi akan semakin kekurangan jam mengajar," terangnya. Jika pertimbangannya adalah agar siswa lebih banyak bersama keluarga, hal itu juga kurang begitu tepat. Sebab, siswa biasanya ketika sudah masuk hari libur terkadang memiliki kegiatan yang lain. "Kadang anak itu sudah memiliki agendi sendiri, sehingga Sabtu libur tidak akan berkumpul dengan keluarga juga," jelasnya. Sementara itu, As'at Malik wakil bupati Lumajang menyatakan akan terus mempelajari usulan dari Fraksi Golkar. Jika di Jakarta telah menerapkan lima hari sekolah, hal itu karena Jakarta kota besar dan untuk menyesuaikan dengan orang tua murid yang juga bekerja selama lima hari. "Kalau di Jakarta mungkin bisa ya, tapi kalau di Lumajang keadaanya berbeda. Kita akan pelajari lebih lanjut lah," pungkasnya.(Yd/red)
Kemenag Buka Pendaftaran Beasiswa Bagi Santri Belajar Ke PP Sulaimaniyah Turki
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam rangka pelaksanaan kerjasama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama dengah Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia-Turki/ United Cultural Centre of Indonesia-Turkey (UICCI) dalam rangka pengembangan santri dalam bidang Qira'at al-Qur'an, Tahfidz al-Qur'an. Maka Kemenag akan melakukan seleksi calon peserta program beasiswa tahfidzul al-Qur'an (PBTQ) tahun 2015. "Ini adalah tindak lanjut dari MoU antara Kementrian Agama dan UICCI untuk seleksi calon peserta dari santri yang akan mendapatkan beasiswa," ujar H. Muhammad Khoiri M.Pdi pengasuh PP Moder Hidayatul Hasan, Senin (16/02/2015). Pendaftaran calon peserta seleksi akan dilakukan mulai tanggal 1 Maret hingga 22 Mei 2015, pada Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi setempat. Seleksi akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan jadwal sebagai berikut. Seleksi tahap pertama berupa tes tulis dan hafalan dilaksanakan pada Kantor Kementrian Agama Provinsi yang ditunjuk pada tanggal 4 Juni 2015. Hasil seleksi akan diumumkan pada tanggal 12 Juni 2015 melalui Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi melalui webside www.kemenag.co.id. Seleksi tahap dua, berupa masa orientasi pada Pesantren Sulaimaniyah (di Lumajang PP Modern Hidayatul Hasan, Blukon) pada tanggal 24-28 Juni 2015. Hasil seleksi akan diumumkan tanggal 4 Juli 2015 melalui Kantor WIlyah Kementrian Agama Provinsi dan webside www.kemenag.co.id. "Sedangkan bagi yang lolos seluruh seleksi, maka pelaksanaan pendidikan 26 Juli 2015," jelas Kasi Pekapontren di Kemenag Lumajang itu. Sementara itu, Ustadz H. Murat Alver perwakilan dari UICCI dalam sambutannya saat di PP Modern Hiidayatul Hasan menyatakan bahwa pendidikan di Tahfidz al_Qur'an Sulaimaniyah telah diakui diberbagai belahan dunia. Ia mencontohkan PP Sulaimaniyah juga ada di Jerman, Inggris, Korea Selatan dan Jepang. "Ponpes Sulaimaniyah sudah ada diberbagai belahan dunia," terangnya. Kakanwil Kemenag Jatim Drs. H. Husnul Maram M.H.I dalam sambutannya melalui H. Maimun dan H. Fauzan Adim menyatakan bahwa PP Tahfidzul al-Qur'an Hidayatul Hasan Sulaimaniyah di Lumajang merupakan aset bangsa. Keberadaan PP Sulaimaniyah akan memberikan kesempatan bagi para santri yang ingin melanjutkan menuntut ilmu keluar negeri khususnya ke Turki. Hal senada juga disampaikan oleh Drs. Nuril Huda SH,. S.PdI,. MH Kepala kemenag Lumajang. Menurutnya, MoU antara Kemenag dengan UICCI merupakan langkah strategis sebagai infestasi pendidikan keagamaan bagi para stake holder. "Ini adalah langkah strategis dan infestasi bagi pendidikan agama Islam," terangnya.(Yd/red)
Sejarah Indonesia, 14 Februari Bukan Perayaan Valentine Tapi Hari Lahir Tentara PETA
Lumajang(lumajangsatu.com)- 14 Februari banyak warga Indonesia yang merayakan valentine atau hari kasih sayang yang merupakan kebudayaan barat. Namun, warga Indonesia lupa bahwa tanggal tersebut juga memiliki sejarah yang besar bagi kemerdekaan Indonesia. Dikutip dari situs hari besar nasional indonesia.blogspot.com Pembela Tanah Air (PETA) adalah kesatuan militer yang dibentuk Jepang dalam masa pendudukan di Indonesia. Awalnya, PETA dìdirikan untuk kepentingan Jepang dalam mnghadapi pasukan sekutu. Namun akhirnya dibubarkan karena dianggap membahayakan kedudukan Jepang dan bersifat terlalu nasionalis. Tanggal 14 Februari 1945, pasukan PETA di Blitar melakukan pemberontakan kepada jepang. Pemberontakan heroik ini benar benar mengejutkan Jepang. Pimpinan pasukan, Supriadi, hilang dalam peristiwa ini. Sumbangsih dan peranan tentara PETA dalam perjuangan melawan penjajahan Jepang demikian besar, begitu juga dalam kemerdekaan Indonesia. Sehingga, 14 Februari diperingati sebgai hari lahir PETA. Fahrur Rozi, pengasuh pendok pesantren di Candipuro Lumajang sangat miris dengan banyaknya kaum muda yang lebih suka memperingati valentine dari pada memperingati hari PETA. Padahal, tanpa perjuangan dari tentara PETA, maka Indonesia tidak akan menikmati alam kemerdekaan. "Ayo kita lawan peringatan valentine dengan peringatan hari lahir PETA, sehingga generasi muda Indonesia lebih mengenal sejarah bansanya dari pada sejarah negara lain," terang ustadz muda itu. (Yd/red)