Baca juga: Tahun 2015, Saatnya Bersatu Jadi Terbaik Rek!
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dewan Pengurus Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) meminta ma'af kepada seluruh warga Lumajang atas ulah salah satu oknum calegnya yang sempat meresahkan warga, kerena kedapatan mencuri di Ponpes Wonorejo. Ketua PPP Lumajang Solihin SpdI mengungkapkan bahwa kedatangan Rifa'i bukan sebagai Caleg PPP, namun sebagai indifidu karena lokasi pencurian berada diluar dapil bersangkutan.
"Yang kami sesalkan juga, bahwa ada bau nuansa politis, karena saat tertangkap banyak stiker yang ditempelkan di sepeda pelaku, dan dipasangnya tidak beraturan, ini kan aneh," Ujar Solihin saat menggelar Rilis di kantornya, Minggu (27/10/2013).
Ia menjelaskan, yang bersangkutan bukan sebagai kader PPP ataupun sebagai pengurus di PPP. Kepmilikan kartu anggota partai, karena yang bersangkutan akan maju sebagai caleg dan menjadi persyaratan memiliki kartu anggota. Maka sejak mendaftar sebagai caleg yang bersangkutan baru dibuatkan kartu anggota PPP.
"Kenapa kita terima caleg bukan kader, karena komitmen PPP untuk kembali ke pOndok Pesantren sehingg kita bisa terima caleg bukan kader yang memiliki latar belakang santri, yang bersangkutan adalah alumni santri dari salah satu Pondok Pesantren Besar di Lumajang," Terangnya.
Ia juga bersukur kelakuan dari tersangka bisa terungkap saat ini. Sebab, jika sampai terpilih maka korbannya adalah rakyat bukan perseorangan lagi. Hal ini akan menjadi pelajaran bagi PPP sebagai calon partai besar. "Dahan semakin tinggi, anginnya akan semakin besar, saat ini sudah menjadi perbincangan bahwa PPP akan menjadi partai besar," Ungkapnya.
Sesuai hasil rapat pengurus DPC PPP tertanggal 27 Oktober 2013, menyatakan mencabut kartu keanggotaan Rifa'i dari PPP. Berkenaan dengan masuknya bersangkutan dalam DCT Pileg 2014 apakah akan dicoret atau tidak, hal itu kewenangan penuh dari KPU Lumajang. "Sesuai hasil rapat kartu keanggotaan PPP Rifa'i dicabut," Jelasnya.
Ditanya adanya indikasi politik dalam penagakapan tersebut, sebagai partai politik pasti mencium indikasi tersbut. Sedangkan untuk persoalan kriminalitas yang menimpa rifa'i hal menjadi kewenangan sepnuhnya peyelidikan Polisi. "Kalau kami melihatnya ada indikasi politik dari penangkapan yang bersangkutan," Terangnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi