Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan emak-emak datang ke Polres Lumajang untuk melaporkan adanya investasi dan arisan bodong. Para korban tersebut mengalami kerugian sampai ratusan miliyar rupiah, karena uangnya tidak keluar dari CV Permata Bunda di Desa Sentul Kecamatan Sumbersuko.
Lutfiah, salah seorang korban menyatakan ada dua jenis investasi yakni tabungan hari raya (Tahara) dan investasi pribadi. Setiap ketua kelompok akan menghimpun dana dan disetorkan kepada CV Permata Bunda milik Salmah yang saat ini sudah melarikan diri.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
"Saya ikut tabungan pribadi mas, sekrang uang saya tingga 52 juta yang tidak keluar," jelas Lutfiah, Jum'at (02/08/2019).
Warga tertarik menabung karena ada iming-iming keuntungan yang ditawarakan. Jika ikut Tahara dan sampai 1 juta, maka saat bulan puasa uang akan keluar plus dapat gula 5 kg dan berlaku kelipatannya.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Jika lima juta maka akan dapat gula 25 kg saat menjelang hari raya," tuturnya.
AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang langsung menerima kedatangan para emak-emak tersebut. Kapolres berjanji akan memproses hingga tuntas kasus tersebut, karena kerugian anggota investasi dan tabungan mencapai ratusan miliar.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
"Kalau melihat sistemnya pasti sudah tidak benar, kita akan sidik tuntas kasus ini," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi