Lumajang (lumajangsatu.com) - AKBP DR. Arsal Sahban SIK, Kapolres Lumajang dan Tim Cobra berhasil temukan sepeda yang telah hilang setelah dilakukan pengecekan. Ada yang sudah hilang 10 tahun, 7 tahun, 6 tahun bahkan yang hilang ditahun 2019 ini.
Pada saat itu Kapolres beserta Tim Cobra menemukan kendaraan tersebut di Desa Boreng. Kendaraan tersebut dimiliki oleh seorang ibu-ibu yang pada saat hendak disita, tertahan karena anaknya menangis. Ibu tersebut juga mengatakan kalau surat-suratnya dibawa oleh suaminya yang bekerja di Kalimantan.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Kapolres pun memberikan kesempatan untuk mengecek kebenarannya dengan menanyakan pertanyaan jebakan. Salah satu pertanyaan yang diutarakan oleh Kapolres adalah berapa harga beli motor tersebut, jawaban suami pemilik sepeda tersebut adalah 19 juta rupiah sedangkan harga jual di dealer hanya berkisar 14 juta rupiah saja.
Setelah melakukan serangkaian identifikasi, akhirkan Kapolres beserta timnya berhasil mengembalikan kurang lebih 10 kendaraan pada warga yang kehilangan kendaraan dengan nopol yang sesuai. Kapolres beserta timnya menginformasikan hasil identifikasi tersebut melalui pemanfaatan media sosial facebook.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Jatim Aldi Firmansyah, salah satu pemilik mengetahui sepedanya tersebut melalui sosmed, hingga langsung mengecek ke Lumajang. "Saya kira tidak bakalan ketemu, karena sudah lama sepeda ini hilang. Tapi alhamdulillah dengan adanya Tim Cobra sepeda saya berhasil ditemukan," ujar Aldi warga Probolinggo.
Kapolres menuturkan, saat ini Polres Lumajang telah merilis 3 kali giat serupa. Giat pertama Polres berhasil mengumpulkan 45 kendaraan berupa motor bodong. Kali kedua ada 52 kendaraan berupa motor bodong dan kali ketiga ada 27 kendaraan berupa motor bodong.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Meskipun beberapa diantaranya nomor angka dan nomor kendaraan dirusak oleh pelaku dan itu membuat proses identifikasi lebih sulit, namun bukan menjadi masalah besar. Karena Kapolres bekerja sama dengan Laboratorium Forensik dari Jawa timur yang langsung turun tangan ikut memudahkan proses identifikasi.(Ind/red)
Editor : Redaksi