Bisnis Kaos Lumajang

See Markonah Olshop Jual Kaos Bukan Begal

lumajangsatu.com
See Markonah Olshop menyediakan kaos "Bukan Begal" dan berbagai macam pakaian, sepatu dll

Lumajang (lumajangsatu.com) - See Markonah Olshop di jalan Yos Sudarso  nomor 49 Lumajang menyedikan kas "Bukan Begal". Suhartini (44) pemilik olshop sangat tertarik ikut menjual kaos bukan begal karena ingin ikut mengabarkan Lumajang Bukan Kota Begal.

"Kemarin ada kejadian begal sadis ya. Sebagai warga Lumajang kita tidak ingin Lumajang di cap sebagai kota Begal," jelas perempuan berambut pirang itu, Senin (07/10/019).

Baca juga: Dinas Pariwisata Akan Terus Jadikan Selokambang Wisata Pemandian Alam Unggulan Lumajang

Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga memakai kaos Bukan Begal untuk mengkampanyekan lawan begal. Tim Cobra Polres Lumajang juga terus melakukan upaya memberantas kriminalitas, baik begal dan maling sapi. "Pak Bupati dan Tim Cobra sudah melakukan langkah untuk memberantas begal di Lumajang," tuturnya.

Harga kaos "Bukan Begal" dijual seharga 100 ribu dengan kulitas bahan bagus dan saat ini sudah banyak memesannya. "Cukup laris mas, banyak teman saya yang pesan, karena tulisannya bagus mengikuti isu-isu terkini," terangnya.

Suhartini yang juga akrab disapa Markonah itu menceritakan awal mula merintis bisnis olshop. Berawal dari iseng-iseng dengan modal tiga juta, hingga hari ini sudah empat tahun dan bisa menghasilkan untung yang cukup besar. "Awalnya coba-coba saja," imbuhnya.

Baca juga: Jalan Penghubung Pasirian-Tempursari Lumajang Sudah Dua Kali Putus Diterjang Ombak

Dirinya melihat punya peluang dengan banyak teman yang suka belanja. Suhartini kemudian berfikir peluang itu dijadikan penghasilan dengan menyediakan berbagai macam kebutuhan teman-temannya terlebih dahulu.

Setelah banyak diminati, kemudian dirinya mengembangkan jualan dengan pembelian yang bisa kontan dan diangsur. Suka duka bisnis olshop, sering kali ditipu dan pembayaran macet. Namun, rintangan itu tidak harus menbuat patah semangat.

Baca juga: Pemandian Alam Selokambang Menjadi Penyumbang PAD Lumajang

Uang yang nyantol di pelanggan, dianggap sebagai pemacu semangat untuk lebih giat lagi. Suhartini menganggap uang yang tidak dibayarkan sebagai tabungan akhirat, namun sebagai sesama muslim maka wajib mengingatkan saja.

"Saya hanya mengingatkan jika pelanggan saya masih punya hutang. Karena kita hanya wajib mengingatkan, soal dia tidak mau bayar nanti urusannya hingga akhirat," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru