Lumajang (lumajangsatu.com) - Tradisi tawar menawar di pasar tradisonal mulai ditingggalkan oleh para pembeli. Hal itu yang terlihat di pasar Pasirian, dimana banyak kios pedagang yang tutup karena sepi pembali.
Wawan Delta, salah seorang pedagang pasar Pasirian menyatakan, para pedagang biasanya masih bertransaksi secara konvensional. Tawar menawar masih dilakukan, padahal pembeli saat ini menginginkan harga pas tanpa harga yang dibandrol sangat mahal.
Baca juga: Satlantas Polres Lumajang Intensifkan Patroli Malam Cegah Balap Liar di Jalan Sukarno Hatta
"Di pasar Pasirian masih konvensional. Sehingga banyak pembali yang mulai males belanja di pasar Tradisonal," jelas Wawan kepada Lumajangsatu.com, Sabtu (19/10/2019).
Baca juga: Kapolsek Lumajang Kota Resmi Berganti, Iptu Edy Kuswanto Gantikan Iptu Andrie Setyo Wibowo
Wawan berharap dinas terkait bisa memberikan perhatian dengan kondisi pasar Pasirian yang semakin hari semakin sepi. Pedagang adalah salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi yang dibayar setiap hari.
Pemerintah diharapkan memberikan pelatihan kepada pedagang agar bisa berjualan online. Memberikan pemahaman jika mematok harga yang sangat mahal sudah tidak laku lagi, karena pembeli sudah bisa mengecak secara online perbandingan harga barang.
Baca juga: Kapolsek Ranuyoso Sosialisasikan Hotline Polisi saat Patroli di Wisata Kolam Renang
"Kita berharap pemerintah turun memberikan pelatihan pada pedagang, agar bisa berpindah dari konvensional ke penjualan online memanfaatkan media sosial," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi