Kedungjajang - Adanya wacana dari Komisi A DPRD Lumajang akan membuat rekomendasi untuk menutup pertambangan pasir tidak mampu memenuhi target Pendapat Asli Daerah (PAD). Terus menjadi bola liar dan perbincangan masyarakat baik di medsos serta obrolan dari berbagai forum.
Sekretaris Komisi B DPRD, Sudi mengaku banyak hal dikhawatikan adanya wacana penutup tambang oleh rekan-rekan di legislatif. Hal ini dihubungkan dengan PAD pasir tidak sesuai dengan target.
Baca juga: Warga Sumberwuluh Lumajang Rayakan Proyek Jalan dan Jembatan Khusus Tambang
"Secara PAD memang sulit dicapai menjadi tiga puluh milyar lebih," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan ditemui di gedung DPRD, Rabu (20/11/2019).
Menurut dia, PAD pasir baru mencapai 10 Milyar jelang bulan Nopember saja. Untuk bisa menjadi 37 milyar sesuai target seperti mimpi. "Ada Dampak Luar Biasa Jika Tambang Pasir Ditutup" papar legislator dari Dapil V itu.
Dampak dikhawatirkan Sudi dengan penutupan tambang adalah pasir Lumajang langkah bagi pembangunan proyek. Kemudian ada permainan harga pasir yang bisa melambung tinggi.
Baca juga: Warga Desa Condro Lumajang Demo Akibat Jalan Rusak
"Jelas nanti ada permainan harga pasir yang bisa mahal baik di Lumajang dan luar kota, ini bahaya," jelasnya.
Tambang pasir Lumajang ditutup disebakan PAD kecil dan menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan mencapai milyaran. Selain ada kelangkaan dan harganya melambung tinggi.
Baca juga: Longsor Lokasi Tambang, DPRD Lumajang : Keselamatan Prioritas Utama
"Ada proyek nasional yang bisa terganggu," paparnya.
Sudi berharap ada langkah bersama dalam berkebijakan untuk membuat regulasi pengawasan dan peningkatan PAD Pasir. "Pasir Lumajang harus digarap serius," pungkasnya. (ls/red)
Editor : Redaksi