Klakah - Rasa aman dan tentram bagi warga Lumajang bagian utara nampaknya jauh dari angan-angan. Pasalnya, sejak kabar perpindahan AKBP Arsal Sahban SIK sebagai Kapolres, aksi maling sapi kembali menghantui warga pemiliki sapi.
"Rasa aman dan tentram masih jauh dari angan-angan bagi rakyat desa kami," ujar Nizar, warga Sumberwringin Kecamatan Klakah, Kamis (28/11/2019).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Keresahan itu bukan tanpa alasan, pasalnya aksi pencurian sapi mulai menjadi hantu menakutkan bagi warga. Pemilik sapi tidak bisa tidur nyenyak, karena harta berhragnya selalui dalam bayang-bayang kehilangan dicuri para bandit.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Kemarin ada yang sapi hilang, beberapa minggu lalu juga ada sapi yang hilang juga. Itu hanya di satu desa kami," jelasnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Empat Kecamatan di Lumajang utara yakni Kedungjajang, Klakah, Randuagung dan Ranuyoso menjadi zona merah aksi maling sapi. Bahkan, ada data di Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso selama 3 tahun ada 150 sapi yang hilang. Jika di rata-rata 1 ekor sapi 15 juta, maka warga mengalami kerugian miliaran rupiah.(Yd/red)
Editor : Redaksi