Lumajang - Tanaman peneduh kanan-kiri jalan di sepanjang jalan Jenderal Sutoyo banyak yang mati. Pohon kelampok Darsono yang baru ditanam oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hanya beberapa saja yang bertahan hidup.
"Karena masih dalam masa perawatan, pohon yang mati akan diganti oleh pihak rekanan dalam waktu dekat ini," ujar Yuli Harismawati, Kepala DLH Lumajang, Senin (24/02/2020).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
DLH ingin ada tanaman tematik yang berfungsi sebagai peneduh kanan-kiri jalan. Pohon buah dipilih karena masih sedikit daerah yang menggunakannnya sebagai penduh. "Kelampok Darsono kita pilih karena langka dan dahannya menjulang ke atas seperti cemara," papar Yuli.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Namun, banyak kendala yang dihadapi agar tanaman tersebut bisa hidup, seperti cuaca dan perilaku masyarakat. Ada kelampok Darsono yang sudah hidup, namun tiba-tiba daunnya kering karena terkena air limbah dari PKL.
"Jangankan yang masih baru ditanam mas, ada yang sudah hidup dibagian akaranya dibakar. Ini adalah perilaku yang salah dari sebagian masyarakat kita," jelasnya.
Yuli ingin kawasan kota Lumajang menjadi daerah yang sejuk dengan tanaman peneduh yang tidak mengganggu. Upaya akan terus dilakukan oleh DLH, termasuk memberikan pemahaman agar masyarakat ikut menjaga kelestarian pohon di kanan-kiri jalan.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Kita ingin di Lumajang banyak spot tematik yang indah dan sejuk. Ada pohon bunga dan pohon buah yang sudah kita tanam," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi