Lumajang - Komisi D DPRD bertemu dengan KONI, Askab PSSI kabupaten Lumajang, pelatih, pemain dan club sepakbola, Selasa (10/03/2020). Wakil rakyat ingin melihat program dan evaluasi kegiatan PSSI dalam melakukan pembinaan dibidang olahraga sepak bola.
Supratman SH, Ketua Komisi D DPRD menyatakan, keluhan dari club memang kurangnya pendanaan. Diakui, dana dari pemerintah untuk pembinaan olahraga masih sangat minim. Namun, hal itu tidak boleh menyurutkan niat umtuk membina olahraga.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Club sepak bola diminta melakukan komunikasi dengan Desa agar bisa dapat kucuran dana dari Desa. "Kita minta club sepak bola koordinasi dengan Desa, agar dapat kucuran dana dari ADD," jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Pembinaan olahraga bukan hanya untuk kesegaran jasmani, tapi juga untuk memberikan kesibukan bagi anak muda agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif. Dengan kesibukan olahraga, maka anak muda tidak akan sempat berfikir untuk berbuat hal-hal yang melanggar hukum.
"Olahraga sangat penting agar kita sehat. Disamping itu bisa menekan angka kenakalan remaja," imbuhnya.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
H. Thoriq, Ketua Askab PSSI Kabupaten Lumajang menyampaikan apresiasi atas perhatian Komisi D DPRD. PSSI akan fokus untuk melakukan pembinaan anak usia dini, seperti usia 13, 15 dan 17. "Kita akan fokus pembinaan usia dini," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi