Pasirian - Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Kabupaten Lumajang langsung melakukan survey jalan khusus tambang. Ada 9 km jalan khusus tambang, mulai Desa Jugosari, Gondoruso, Bades dan Desa Bago.
"Hari ini kita melakukan survey lokasi jalan khusus tambang, setelah APRI diberi mandat pak Bupati untuk menuntaskan persoalan jalan tambang," ujar H. Moh. Sofyanto, Ketua APRI Kabupaten Lumajang, Selasa (07/07/2020).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
BACA JUGA
- Cak Thoriq Lihat Jembatan Kalibendo Jebol Akibat Truck Pasir Lumajang
- Bupati Lumajang Minta Pemilik Ijin Bangun Jalan Khusus Tambang Pasir
- APRI Lumajang Akan Survey Jalan Khusus Tambang Pasir
- Warga Jarit Lumajang Bahagia Truck Pasir Tak Lewat Jalan Desa
Setelah dilakukan survey, ada beberapa titik yang memang belum layak dilintasi truck pasir. Ada lima jembatan yang harus dibangun, tiga jembatan besar dan dua jembatan kecil. "Selebihnya tinggal dilakukan pengurukan untuk ditinggikan dan diratakan," paparnya.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Hasil survey dan koordinasi dengan pemilik ijin tambang yang berada di lokasi aliran lahar Semeru Kali Rejali akan dilaporkan kepada Bupati Lumajang. Intinya, para penambang akan mendukung instruksi pemerintah agar ada jalan khusus tambang, sehingga truck pasir tidak lagi melintas di jalan padat penduduk.
"Hasilnya akan segera kita laporkan kepada Bupati Lumajang," imbuhnya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
APRI diberi waktu tiga minggu agar jalan khusus tambang bisa dilintasi truck pasir. Gejolak jalan khusus tambang kembali muncul, setelah jembatan di Desa Kalibendo jebol, diduga tidak kuat menahan beban truck pasir yang setiap hari melintas. Bupati kemudian memberi mandat APRI menyelesaikan persolan tersebut.(Yd/red)
Editor : Redaksi