Lumajang - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menepis anggapan jika menghambat proses perijinan PT Lautan Udang Indonesia Sejahtera (LUIS) di Desa Selok Anyar. Dukumen pengajuan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan – Upaya Pemantauan Lingkungan) dikembalikan karena perlu ada beberapa perbaikan.
"Tidak ada perintah dari siapapun untuk menghambat perjinan PT LUIS. Semua prosedur sudah dilalui sesuai aturan," ujar Yuli Harismawati, kepala DLH Kabupaten Lumajang, Kamis (08/10/2020).
Baca juga: Gus Rivqy DPR RI PKB Tekankan Pentingnya Jaga Keharmonisan Sosial Masyarakat Lumajang
Ada beberapa poin hasil perbaikan, yakni akses jalan masuk dan keluar tambak PT LUIS melawati petak hutan Perhutani. Ketentuan terkait persyaratan IPAL tambak udang. Kelengkapan dan kesesuaian persyaratan administrasi perizinan. Kajian lalu lintas diperlukan karena masa berlaku HGU (hak guna usaha) hingga 30 tahun ke depan dan potensi wisata alam yang berada di pada wilayah PT LUIS.
"Hari ini kita bahas dan PT LUIS kita minta segera memperbaiki dokumennya," paparnya.
Agus Sulistiono, SH,. M.Hum, Direktur Operasional PT LUIS semua perijinan dilakukan secara bertahap karena tidak bisa dilakukan bersamaan. Selama ini proses perijian mulai HGU, IMB, PBB hingga pengurusan UKL-UPL tidak ada kendala dan berjalan lancar.
Baca juga: Hujan Deras Mulai Merendam Kawasan Langganan Banjir di Rowokangkung Lumajang
"Semuanya berjalan lancar dan insyaallah tidak ada masalah," terang Agus usai melakukan rapat dengan DLH.
Soal wisata Cemoro Sewu, Agus menyebutkan bahwa lahannya masuk dalam kawasan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). HGU yang dikeluarkan untuk PT LUIS 100 meter dari bibir pantai dan Cemoro Sewu masuh dalam area 100 meter.
"Jadi kami sampaikan bawa Cemoro Sewu masuk dalam kawasan KKP," jelasnya.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Soal rencana pengembangan pariwisata, PT LUIS yang awalnya memberikan ide kepada desa Selok Anyar agar Cemero Sewu jadi wisata. Sehingga tidak benar jika PT LUIS akan menghalangi pengembangan wisata di kawasan pesisir selatan.
"Kami sangat setuju ada kawasan wisata dan itu masuk dalam permohonan kami saat bertemu dengan tokoh masyarakat Selok Anyar," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi