Tempeh - Musim Hujan petani Tembakau Lumajang was-was, guyuran hujan mengancam tembakau rusak dan murah. Petani harus mampu prediksi turunya hujan setiap hari, Selasa (10/11/2020).
Rudi, salah satu petani Tembaku di Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh mengungkapkan jika musim hujan akan membuat petani Tembakau waspada dan cemas, bahkan setiap harinya petani harus kontrol dan menunggu pengeringan Tembakau.
Baca juga: Ini Sederet Luka Carok di Desa Tanggung Lumajang Hingga 1 Korban Tewas
"Yaa kalau ditinggal jauh, pas hujan remuk mas," jelasnya pada Lumajangsatu.com saat ditemui dirumahnya Dusun Sumberjo, Desa Kaliwungu, Kecamatan Tempeh.
Dia mengatakan jika Tembakau sebenarnya hanya butuh waktu satu hari dalam proses pengeringanya, namun meski demikian hujan tidak dapat dikompromi turunya.
Baca juga: Pembangunan Pasar Agropolitan Gerbang Wisata Senduro Lumajang Akan Segera Selesai
"Kalau sampai kena hujan, Tembakau kelas A1 yang harganya mencapai 45.000 bisa jadi A10 mas harganya 8500 ribu," jelasnya.
Dia menjelaskan jika terkena hujan warna tembakau bisa berubah sehingga harganya murah. Menurutnya jika semua itu, sudah resiko petani Tembakau, dan hukum alam. Petani hanya bisa waspada.
Baca juga: KUD di Lumajang Kembali Diaktifkan Guna Perkuat Ekonomi Desa
"Petani harus pintar baca situasi, hujan juga ada tanda-tandanya," pungkasnya. (Oky/ls/red)
Editor : Redaksi