Lumajang - Ditengah kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di tahun 2000-an sangat berdampak dalam pendidikan dan dakwah. Hal inilah yang membuat, Sayyidi, M.Pd yang aktif menulis di jurnal dan penelitian ingin sekali membagi pengetahuannya dalam mendidik melalui pendekatan teknologi yakni HP.
Melalui perenungan dan pemahaman itu, pria yang aktif sebagai Guru Diniyah, SMK dan Dosen Kampus di bawah Naungan Yayasan Kyai Syarifuddin menulis pengalaman dan pengetahuannya. Akhirnya, kumpulan tulisannya bisa menjadi sebuah buku setelah program bea siswa 5.000 Buku Kemenag ditahun 2020 lalu.
Baca juga: Alumni Santri Syarifuddin Lumajang Kembangkan Pertanian Hidroponik
"Alhamdulillah saya bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan buku, Guru di Hati Sedekat HP," jelas pria yang kini tinggal di Desa Uranggantung Kecamatan Sukodono itu.
Menurut dia, dirinya menulis dikarenakan sudah ada pergeseran arah para pendidik dan guru yang dulu dikarenakan sebagai dakwah dalam mendapat ridho Allah SWT. Namun, kini telah bergeser ke materialistis sehingga nilai menjadi guru untuk menularkan ilmu pengetahuan semakin sumir.
Baca juga: Cak Thoriq Sebut RSNU Lumajang Akan Segera Beroperasi
"Saya berharap program sertifikasi guru tidak mengurangi nilai dakwah dan ibadah yang menjalani profesi pendidik," jelas pria yang menjabat sebagai Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAI Syarifuddin itu.
Sayyi panggilan akrabnya melalui tulisan dibukunya berikhtiyar menjadikan guru mengajar tidak profit orriented, tapi education oriented. Apalagi ditengah kemajuan era digital menuntut guru lebih inovatif dan kreatif dalam mendidik siswanya.
Baca juga: Calon Mahasiswa IAI Syarifuddin Lumajang Berdatangan ke Campus EXPO
"Saya ingin sekali buku ini bermanfaat bagi orang banyak, khususnya pendidik," pungkasnya. (ls/red)
Editor : Redaksi