Candipuro - Wakil Ketua DPRD Lumajang dari fraksi Gerindra Oktafiyani SH, sangat senang dengan telah selesainya pembangunan jembatan layang Kaliregoyo di Desa Sumberwuluh. Jembatan tersebut akan menjadi destinasi wisata baru, pembuka akses ekonomi, sosial dan pendidikan warga.
"Saya selaku warga Sumberwuluh amat senang dan berterima kasih kepada pemerintah karena membangun jembatan layang Kaliregoyo," jelas Oktafiyani, Jum'at (20/08/2021).
Baca juga: Durian Kembang Lumajang Lokal Premium Banyak Diburu Meski Harganya Mahal
Sebelum ada jembatan layang, warga di Dusun Bondeli Selatan terisolir saat terjadi banjir lahar dingin dari lereng Semeru. Akses ekonmi, kesehatan dan pendidikan terputus menunggu sungai surut baru bisa melintas.
"Kalau sunganinya banjir, anak-anak tidak bisa sekolah, warga tidak bisa berkatifitas dan akses kesehatan juga terputus," jelasnya.
Dengan telah dibangunnya jembatan Kaliregoyo diharapakan warga dua Desa yakni Sumberwuluh dan Jugosari bisa menjaga dan merawatnya. Dana 9 miliar yang dihabiskan untuk membanguan jembatan layang harus bisa bertahan dan bisa dinikmati warga dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: Pasar Hewan Lumajang Ditutup 12 Hari Antisipasi Semakin Merebaknya PMK
"Harus dijaga bersama, jika tidak dijaga dan cepat rusak, yang rugi adalah warga," paparnya.
Jembatan layang kaliregoyo juga bisa jadi destinasi wisata baru di Lumajang. Pasalnya, jembatan layang itu terpanjang se Jawa Timur dengan bentangan 150 meter.
Tak hanya itu, kanan kiri jembatan pemadangan perbukitan indah dan gunung Semeru juga terlihat dari jembatan. Ada aktifitas pertambangan pasir dan juga aliran lahar Semeru yang juga bisa jadi daya tari warga untuk datang.
Baca juga: Sudutkan Polisi Tak Kerja, Satreskrim Polres Lumajang Tanggapi Video Viral Pengancaman
"Sebelum diresmikan sudah viral dan banyak para goweser yang berfoto di jembatan layang," jelasnya.
Hari Kamis 19 Agustus 2021, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperwati, Kapolres dan Dandim 0821 bersama Muspika Candipuro melakukan tasyakuran. Bersama dengan warga, dilakukan potong tumpeng dan makan bersama sebagai wujud rasa sykur kepada tuhan yang maha esa.(Yd/red)
Editor : Redaksi