Lumajang - Komisi D DPRD Lumajang prihatin dengan sejumlah bangunan Sekolah Dasar (SD) yang terbengkalai dan rusak. Kondisi bangunan yang tidak layak, berakibat pada minimnya anak sekolah yang masuk SD dan memilih sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Komisi D DPRD Lumajang saat melakukan kunjungan menemukan banyak bangunan yang rusak, toilet tidak berfungsi dan kerusakan bangunan lainnya. Bangunan yang terlihat akan roboh, juga sangat membahayakan bagi para siswa jika ambruk saat terjadi kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: DPRD Ajak Pers Bersama Ikut Awasi Pembangunan Lumajang
"Saat kita kunjungan, kita banyak temukan bangunan SD yang rusak dan kurang terawat," ujar Deddy Firmansyah, anggota Komisi D DPRD Lumajang, Kamis (02/09/2021).
Bahkan, disebuah sekolah SD saking tidak ada dana untuk perawatan, foto presiden dan wakil presiden masih foto lama yakni Jokowi-JK. Padahal, saat ini wakil presidennya sudah berganti KH. Ma'ruf Amin.
Baca juga: Masuk Tumpak Sewu Lumajang, Wisatawan Lokal Tiket 20 Ribu dan Wisatawan Asing 100 Ribu
"Foto presidennya masih yang lama, masa tidak ada anggaran untuk mengganti foto prsiden dan wapres," jelas politisi Hanura itu.
Kondisi bangunan yang dianggap tidak layak berakibat pada minimnya anak untuk masuk sekolah SD. Alhasil, banyak SD yang harus di regrouping (digabung) karena siswa angkatan baru sedikit bahkan kosong.
Baca juga: Polres Lumajang Gandeng Diskopindag Cek Kelayakan Minyak Subsidi di Pasar Baru
"Ada SD yang angkatan barunya hanya 3 orang saja, nah kan tidak memungkinan melakukan kegiatan belajar dan mengajar dengan jumlah siswa yang sedikit," terangnya.
Komisi D DPRD meminta Pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan perhatian khusus kepada SD yang kondisinya kritis. "Harus ada perhatian khusus sekolah dasar yang kritis, bisa-bisa banyak SD tutup karena kalah bersaing dengan MI," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi