Ikatan Pelajar Lumajang (IPL) Timur Tengah

Bincang Ketua STIS-MU Lumajang Bersama Mahasiswa Al-Azhar Kairo Mesir

lumajangsatu.com
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Miftahul Ulum Lumajang, Muhammad Hisan melakukan diskusi kecil dengan Mahasiswa Mesir (MASISIR) yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Lumajang (IPL) Timur Tengah

Lumajang - Mesir menjadi salah satu tempat mahasiswa Indonesia termasuk Lumajang untuk menuntut ilmu. Universitas Al-Azhar menjadi salah satu temat bagi mahasiswa asal Lumajang untuk menuntut ilmu tentang ke-Islaman.

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Miftahul Ulum Lumajang, Muhammad Hisan melakukan kunjungan ke Mesir. Disela-sela kunjungan itu, Cak Hisan berdiskusi kecil dengan kurang lebih 40 Mahasiswa Mesir (MASISIR) yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Lumajang (IPL) Timur Tengah.

Baca juga: DPRD Lumajang Apresiasi Polisi Ungkap Ladang Ganja di Hutan TNBTS

"Saya berkesematan berdiskusi bersama dengan mahasiswa asal Lumajang di Mesir," ujar Hisan keada Lumajangsatu.com, Jum'at (31/12/2021).

Ada tiga oin dari bincang-bincang santai bersama para mahasiswa asal Lumajang.

Baca juga: Car Free Day di Alun-Alun Lumajang Bikin PKL Raup Untung Banyak

Pertama, Universitas Al-Azhar sudah sejak lama menjadi rujukan dan mitra para pemikir Islam Indonesia untuk mengembangkan Islam moderat (wasathiyyah). Islam yang mengajarkan kedamaian, kesejukan dan menghargai perbedaan.

Corak Islam yang demikian sangat pas dengan corak keberagamaan umat Islam Indonesia. Tidak sedikit karya cendikiawan muslim dari Mesir menjadi rujukan para cendikiawan muslim Indonesia, mulai dari karya-karya kitab klasik hingga yang kontemporer.
Selain itu, Universitas Al-Azhar sudah banyak melahirkan tokoh-tokoh agama, ulama dan kyai di Indonesia yang keilmuwannya tidak diragukan oleh siapapun, sedangkan perilakunya menjadi teladan perilaku beragama.

Baca juga: Warga Sumberbendo Demo Sekdes Dorogowok Lumajang Mundur

Kedua, di Mesir, wajah warga Lumajang akan terlihat dari wajah anak-anak muda Lumajang yang sedang studi di mesir ini. Makanya, menjaga nama baik "Lumajang" dimata dunia adalah kewajiban sebagai anak Lumajang.

Ketiga, di kesempatan belajar di Negeri kinanah (Mesir), tidak semua bisa memiliki kesempatan dan terpilih. Anak pintar, anak orang kaya belum tentu bisa menikmati belajar di mesir. Oleh sebab itu, Masisir dari Lumajang harus fokus untuk menimba semua ilmu yang ada di mesir. Gaspol rem blong.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru